Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cerita Anggota Damkar Jeneponto Soal Sulitnya Padamkan Karhutla di Kabupaten Gowa

Cerita Anggota Damkar Jeneponto Soal Sulitnya Padamkan Karhutla di Kabupaten Gowa

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/IKBAL NURKARIM
Anggota damkar Jeneponto Pahruddin 

Cerita Anggota Damkar Jeneponto Soal Sulitnya Padamkan Karhutla di Kabupaten Gowa

TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Gowa diperkirakan sudah mencapai ratusan hektare.

Kebakaran ini terjadi di kawasan hutan Gunung Lompobattang dan Gunung Bawakaraeng sejak Minggu (20/10/2019).

Hingga hari keempat Rabu (23/10/2019) titik-titik yang terbakar belum padam sepenuhnya.

Danto Damkar Jeneponto Muhammad Pahruddin yang ikut membantu memadamkan lokasi Karhutla membeberkan sulitnya memadamkan api.

Baca: Sempat Miskin, Menteri di Kabinet Indonesia Maju Jokowi - Maruf Amin Eks Sopir Angkot dan Jual Koran

Baca: INFO TERBARU CPNS 2019: Dibuka November, Cara Daftar sscasn.bkn.go.id, Lengkap Besaran Gaji Terbaru

Baca: TERNYATA Mendikbud, Nadiem Makarim Lahir & Lulus SMA di Singapura, Latar Belakang Pendidikan Bisnis

Ditemui awak Tribun di kantornya Jl Lanto Dg Pasewang, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Kamis (24/10/2019) siang Ia menjelaskan upayanya bersama anggota Damkar Gowa dan tim relawan bahu membahu memdamkan api.

"Akses jalan yang jauh membuat armada kita tak sampai ketitik api. Jadi kami harus berjalan kaki beberapa kilo," kata pria yang akrab disapa Pahruddin itu.

"Sampai disana kami hanya dapat memadamkan api dengan alat seadanya, menggunakan dedaunan pukul-pukul api hingga padam," pungkasnya.

Pahruddin menjelaskan lokasi yang curam juga menghambat pemadaman api.

Anggota damkar Jeneponto Reski Budiman yang turut membantu memadamkan api menceritakan sulitnya memadamkan api.

"Kami berangkat hari Senin (21/10/2019) pukul 01.00 malam dan sampai TKP sekitar pukul 03.00 untuk membantu pemadaman," kata Reski.

"Akses lokasi yang sulit dijangkau armada kebakaran membuat kami terpaksa berjalan kaki sekitar 2 kilometer untuk sampai ketitik api. Itupun kami hanya membantu padamkan api dengan alat seadanya," pungkasnya.

Reski menambahkan Ia meninggalkan lokasi karena telah diminta oleh kepala desa untuk kembali ke pos Damkar Jeneponto.

"Kepala desa Rappoala bilang kita kembali saja ke Pos. Meski api belum padam sepenuhnya juga Damkar Gowa bersama tim lainnya masih berusaha memadamkan api," lanjut Reski.

Anggota Damkar Jeneponto itu mengungkapkan akan kembali membantu pemadaman jika diminta dan ada petunjuk dari atasan. (TribunJeneponto.com)

Laporan Wartawan TribunJeneponto.com @ikbalnurkarim

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved