Tim Persijo Jeneponto Gagal Temui Bupati Iksan Iskandar

Gagal Temui Bupati, Tim Persijo Jeneponto Temui Sekda, Sebelum Bertanding di Semifinal Liga 3 Sulsel

TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Tim Kabanggaan masyarakat Butta Turatea Persijo Jeneponto lolos ke semifinal Liga 3 Sulsel.

Empat klub yang berhasil lolos ke babak semifinal masing-masing Nene Mallomo FC Sidrap, Perspin Pinrang, Gaspa 1958 Palopo dan Persijo Jeneponto.

Menghadapi babak semifinal yang rencananya berlangsung mulai 26 Oktober, anak asuh Samsir Farid berencana menemui bupati Iksan Iskandar sebelum bertanding.

Baca: Prabowo Subianto Cueki Grace Natalie PSI di Pelantikan Jokowi - Maruf Amin, Efek Kebohongan Award?

Baca: Kejutan, Wanita jadi Pelatih Klub Liga Utama Thailand. Pernah jadi Pemain Hockey, Lihat Sosoknya!

Baca: ILC TV One tadi malam Jokowi & Prabowo Kini Sepiring Berdua, Liat Ekspresi Said Didu & Ali Ngabalin

Untuk menemui orang nomor satu di Jeneponto itu Muh Syahrul Mubarak dan kawan-kawan ditemani langsung wakil ketua DPRD Jeneponto Muh Imam Taufiq.

Namun, mereka tak dapat menemui orang nomor satu di Jeneponto itu di rumah jabatannya, Jl Lanto Dg Pasewang, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Selasa (22/10/2019) sore.

"Saya bersama teman-teman berencana menemui bupati, untuk menyampaikan hasil pertandingan kami sekaligus minta restu bertanding di babak semifinal liga 3 Sulsel di Kabupaten Pinrang," kata salah seorang pemain Persijo, Rabu (23/10/2019) siang.

Kurang lebih tiga jam menunggu, Sekda Jeneponto Muh Syafruddin Nurdin menemui tim Persijo sebelum bertanding di kediamannya tak jauh dari rujab bupati.

Sebelumnya, pelatih Samsir bersama beberapa pemain Persijo menemui beberapa anggota DPRD Jeneponto termasuk wakil ketua dua Imam Taufiq.

Di hadapan wakil ketua DPRD Jeneponto itu, Samsir menceritakan kondisi yang dialami klub Persijo. Ia juga meminta ketua partai PPP Jeneponto itu untuk menemani anak asuhnya menemui bupati.

"Kita minta bapak bersedia bersama kami menemui bapak bupati sebelum kami bertanding," kata Samsir.

Sebelumnya, Bupati yang akrab disapa kareng Ningra itu mengira tim yang pernah juara di habibi cup tahun 2005 itu sudah bubar.

"Saya kira sudah mati sudah Innalillah," kata Iksan dengan nada bercanda, Selasa (2/10/2019) kemarin

"Iya toh, karena tak pernah ada komunikasi dengan kita, siapa pengurusnya, siapa pengurusnya dia?," tegasnya.

Iksan Iskandar juga membantah pemain tak diberi fasilitas transportasi selama bertanding, karena pengurus tim tak minta ke bupati.