Wabup Sebut Kebakaran Hutan Gowa Masih Status Siaga, Kok Bisa?
Pemkab Gowa menyampaikan kebakaran hutan yang mencapai puluhan hektare ini belum masuk dalam status siaga 1 ataupun tanggap darurat.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Ansar
Lanjutnya, karena upaya ini, kebakaran hutan dan lahan yang dekat dengan pemukiman warga seperti di Kecamatan Manuju tidak terkena imbasnya.
Ia pun sangat menaruh harapan besar kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadarannya dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran, baik kebakaran rumah maupun lahan dan hutan.
Menurutnya, Kabupaten Gowa ini baru mengalami panas diangka 38 derajat celcius. Oleh karena itu, katanya masyarakat harus meningkatkan kehati-hatiannya.
"Misalnya saat meninggalkan rumah harus memastikan kompornya sudah mati, begitupun saat masuk ke hutan jangan membawa korek api ataupun merokok," terangnya.
Terpisah, Kepala Dinas Damkar Gowa Rostam Razak mengatakan, pemadaman karhutla ini telah dilakukan selama tiga hari berturut-turut.
Pihaknya pun telah menurunkan tim secara penuh bahkan dua kali lipat dari biasanya.
Termasuk, di Kecamatan Tompobulu dan Kecamatan Tinggimoncong yang merupakan titik paling besar.
"Tadi malam sudah ditangani di Kecamatan Parangloe, hingga saat ini kondisi belum padam. Begitupun dari laporan di lapangan di Kecamatan Tombobulu juga masih dalam proses pemadaman," katanya.
Bahkan kata Rostam, seluruh personil yang diturunkan sejak awal kebakaran membantu tim dari Manggala Agni.
Hanya saja upaya tersebut tidak bisa dilakukan secara penuh karena alat-alat yang dibutuhkan untuk penanganan karhutla masih terbatas yang dimiliki hanya mobil penembak, sementara mobil ini tidak semua medan bisa dilewati.
"Anggota kami di lapangan saat ini terus berupaya sekuat tenaga melakukan pemadaman termasuk menghindari terjadinya kebakaran yang merembes sampai ke pemukiman warga," katanya.
Adapun armada yang disiapkan Damkar Gowa, khususnya di Desa Rappolemba, Kecamatan Tompobulu itu ada dua yakni dari Damkar Gowa dengan kapasitas air 3.000 liter dan satu unit dari bantuan Damkar Jeneponto.
Ia mengaku, pemadaman api memang tidak bisa cepat dilakukan karena menuju akses kebakaran itu melalui medan-medan yang sangat sulit.
Sehingga pihaknya berupaya dan setiap saat melakukan pemantauan dan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, utamanya pihak Manggala Agni.
"Untuk personil kami tetap standbykan begitupun yang lepas piket semuanya siap turun ke lapangan hanya saja akses dan armada yang masih menjadi kesulitan."