Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

PUSAKA KEPEMIMPINAN JUSUF KALLA

Tulisan ini, yang bersifat eulogis kepada JK sebagai senior, mentor dan orang yang dituakan oleh penulis

Penulis: CitizenReporter | Editor: Ilham Arsyam
handover
Jusuf Kalla 

Oleh Farid Husain

BERAKHIRNYA masa jabatan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) secara resmi pada 20 Oktober 2019 adalah juga berakhirnya tugas seorang wakil presiden pertama yang pernah menjabat selama dua periode (2004-2009 dan 2014-2019).  

Kita diingatkan tentang pensiunnya seorang tokoh yang dalam kapasitasnya sebagai politisi nasional, telah lebih 30 tahun bekerja, di kabinet pemerintahan maupun di parlemen (DPR dan MPR). Apabila juga diperhitungkan keterlibatannya di kancah politik lokal di Sulawesi Selatan sebagai anggota parlemen daerah, alangkah panjangnya rentang waktu yang telah dijalani JK sebagai politisi.

Dalam studi kepemimpinan, purnatugasnya seorang pemimpin dengan rentang pengabdian yang panjang kerap dijadikan pemantik  bagi lahirnya kajian tentang  pusaka kepemimpinan (leadership legacy) sang tokoh.

Istilah pusaka dipakai ketimbang warisan karena peninggalan tersebut akan dipertahankan dan tidak akan digadaikan apalagi diperjualbelikan, melainkan terus dipelihara, dikembangkan dan dilanjutkan.

Dalam kerangka itulah tulisan ini dibuat. Tulisan ini, yang bersifat eulogis kepada JK sebagai senior, mentor dan orang yang dituakan oleh penulis, diketengahkan dalam rangka konstruksi awal leadership legacyJK.Sselanjutnya diharapkan berlanjut dengan kajian yang lebih mendalam dan komprehensif.

Wapres Jusuf Kalla di sela jumpa pers di Qatar Lounge Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, Jumat (27/9/2019) pagi.
Wapres Jusuf Kalla di sela jumpa pers di Qatar Lounge Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, Jumat (27/9/2019) pagi. (Jery Wong/Setwapres RI)

Pusaka yang Tidak Mati

Dalam A Leader's Legacy (2001), James M. Kouzes dan Barry Z. Posner menggambarkan pusaka kepemimpinan sebagai tindakan-tindakan seorang pemimpin yang menciptakan perbedaan positif yang signifikan bagi keluarga, komunitas, organisasi, bangsa dan bahkan dunia dimana ia berkiprah. Kouzes dan Posner menekankan bahwa pusaka kepemimpinan tidak hanya terbatas pada apa yang telah dicapai (achievement) melainkan juga dampak dan pengaruhnya di masa depan.

Pusaka kepemimpinan adalah pusaka yanghidupdan bertumbuh. Ahli strategi perang dan manajemen, Jeff Boss,  dalam kolomnya di  Forbes, berjudul 6 Principles of Leadership Legacies (12 Juli 2014), mengatakan pusaka kepemimpinan seperti benih yang secara konsisten menyebar dan berkembang. Pada waktunyaia menjadi panduan bagi orang-orang atau organisasi yang ditinggalkan sang pemimpin.

Pusaka kepemimpinan hidup karenadihidupi dan dihidupkan oleh orang-orang yang mewarisinya, yaitu orang-orang yang merasakan pengaruh dari pusaka kepemimpinan tersebut. Bagaimana pewarisan pusaka kepemimpinan itu berlangsung? Dalam wawancara dengan Harvard Business Review, Robert Galford, penulis  Your Leadership Legacy: Why Looking Toward the Future Will Make You a Better Leader Today (2006) mengatakan pusaka kepemimpinan tercipta dan menjalar lewat interaksi sang pemimpin dengan orang-orang di sekitarnya. Interaksi inilah yang menjadi persemaian utama lahir dan tumbuhnya pusaka kepemimpinan.

Kelanggengan pusaka kepemimpinan ditentukan oleh bagaimana interaksi pemimpin. Suatu interaksi bisa saja sangat mengesankan dan dikenang. Tetapi pusaka kepemimpinan jauh lebih dari sekadar kenangan. Menurut Bruce Jones, direktur pada Disney Institute, dalam artikelnya, A Leadership Legacy: Memories Of Walt Disney (2015) ukuran kelanggengan pusaka kepemimpinan ialah apabila perilaku dan cara bertindak pemimpindan nilai-nilai yang dibangunnya bukan hanya diingat, melainkan ditiru dan dipraktikkan sehingga tumbuh dan berlanjut.

Pusaka bagi Perdamaian

Adalah menarik ketika membaca wawancara yang diberikan oleh JK kepada para wartawan pada hari-hari terakhir menjabat sebagai wapres. Menjawab pertanyaan, ia mengatakan pekerjaan terberat selama menjadi wapres, adalah mewujudkan perdamaian. Selanjutnya ia menyebut nama-nama kota seperti Aceh, Poso dan Ambon, wilayah konflik yang di kemudian hari mencapai perdamaian. Masyarakat di daerah-daerah tersebut akhirnya dapat berdamai berkat dorongan dan upaya kepemimpinan JK. 

Tidak dapat dibantah bahwa kepemimpinan dalam menangani konflik dan menciptakan perdamaian merupakan pusaka kepemimpinan penting –jika bukan yang terpenting – dari JK.  Sebagai orang yang bekerja cukup dekat dengan beliau dalam menangani konflik Poso, Ambon dan kemudian Aceh, saya dapat menyaksikan nilai-nilai kepemimpinan yang disemaikan dandipraktikkannya.

Bukan untuk Popularitas

Wakil Presiden Jusuf Kalla
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Tribunnews)
Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved