RAHASIA TERUNGKAP, Sniper / Penembak Jitu Kopassus Selalu Sisakan 1 Peluru dalam Setiap Misinya
Pasukan elite TNI, Kopassus merupakan salah satu tim khusus yang diakui di dunia. Tim yang ada di dalam antara lain tim Sniper atau penembak jitu.
Serta senjata kesayangannya Winchester M-70 berperedam suara yang dilengkapi 50 butir peluru berkaliber 7.62 mm berwarna putih.
Tidak hanya itu, sebagai seorang sniper, Tatang juga harus ditemani oleh spotter.
Adegan Video Panas 2 Pejabat Viral di WhatsApp (WA), Kacamata dan Dalaman Putih Buktinya, Sanksi?
ALASAN Perampok Bersenjata Api Cium Kening Nenek saat Sedang Beraksi, Ini Pembicaraan Mereka
Bukan sscn.bkn.go.id, Cek Link Resmi Pendaftaran CPNS 2019, Jurusan yang Paling Banyak Dicari

Pada saat itu, spotter yang menemani Tatang Koeswara adalah Letnan Ginting yang berasal dari Kopassus.
Saat akan bertempur dengan Fretilin atau faksi pro kemerdekaan Timor Leste, Tatang Koswara dan Letnan Ginting memilih sebuah pinggir tebing curam sebagai tempat persembunyian.
Tempat persembunyian itu dipilih sendiri oleh Tatang Koswara.
Meskipun awalnya Tatang Koswara meminta usulan dari Letnan Ginting.
Sebab, meskipun sebagai partner, Letnan Ginting tetap saja seorang perwira, dan berpangkat lebih tinggi dari Tatang Koswara yang saat itu berpangkat Sertu, dan berasal dari bintara.
Letnan Ginting awalnya menyarankan agar bersembunyi di sebuah tempat yang tinggi.
Namun, usulan itu ditolak Tatang Koswara.
Penilaian Tatang Koswara ternyata tepat.
Sebab, lokasi yang awalnya dipilih Letnan Ginting ternyata diperiksa oleh pasukan Fretilin.
Ketika itu, jarak mereka hanya sekitar 50 meter dari musuh.
Adegan Video Panas 2 Pejabat Viral di WhatsApp (WA), Kacamata dan Dalaman Putih Buktinya, Sanksi?
ALASAN Perampok Bersenjata Api Cium Kening Nenek saat Sedang Beraksi, Ini Pembicaraan Mereka
Bukan sscn.bkn.go.id, Cek Link Resmi Pendaftaran CPNS 2019, Jurusan yang Paling Banyak Dicari

Sementara, pasukan Fretilin yang melakukan patroli berjumlah ratusan orang.
Untuk menghambat musuh, Tatang Koswara menghubungi Kolonel Edi Sudrajat yang sedang berpatroli agar menyerang pasukan Fretilin.
Begitu perhatian musuh terpecah, Tatang Koswara pun melepaskan sejumlah tembakannya dari tempat tersembunyi.