6 Bulan Rusak Parah, Jalan di Kia'tang Tator Mulai Diperbaiki
Informasi yang diterima TribunToraja dari warga setempat, kerusakan di jalan tersebut sudah terjadi sekitar 5 hingga 6 bulan.
Penulis: Tommy Paseru | Editor: Syamsul Bahri
lihat foto
Saat mengetahui Panga' sudah tidak bernyawa Piter kemudian menghubungi Polsek Rantepao.
Tiba di lokasi kejadian, personil Polsek Rantepao yang dipimpin Panit Satu intelkam Ipda Kusuma Tombilangi bersama delapan personil langsung melakukan evakuasi mayat Panga'.
Baca: Video Pramugari Berzina di Toilet Viral, Ini 5 Faktanya, dari Adegan Hingga Warna Seragam
Petugas juga langsung menghubungi keluarga almarhum yang tinggal di Rantepao Toraja Utara.
"Menggunakam mobil patroli Polsek Rantepao, petugas kemudian membawa mayat Panga' ke Tongkonannya di Tampo Tallunglipu, Toraja Utara yang didampingi keluarga almarhum," kata Ipda Kusuma.
Informasi yang dihimpun, Panga' telah menempati rumah tua di Jl Setapang tersebut kurang lebih tiga tahun.
Baca: Curhat Pria Pacari Adik Sendiri Viral: Sebar Isi Chat WhatsApp di Twitter Setelah Jadi Mantan
Kakek Tompo Sebatang Kara di Kolong Rumah Warga Desa Paitana Jeneponto
Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Paitana, Kecamatan Turatea Jeneponto membantu warga di wilayah hukumnya.
TNI dan Polri membantu seorang kakek sebatang kara tinggal di kolong rumah, Mangga Dg Tompo (90) warga Dusun Bontolebang, Desa Paitana, Kecamatan Turatea, Jeneponto.
Bhabinkamtibmas Desa Paitana Bripka Nuriadi dan Babinsa Serda Alimuddin memberikan bantuan sembako.
Berupa beras dua karung, telur dua rak, air mineral dua dos dan mie instan juga dua dos.
"Melihat ada warga yang membutuhkan bantuan anggota kita turun langsung membantunya," kata Kassubag Humas Polres Jeneponto AKP Syahrul melalui rilisnya, Senin (12/8/2019) siang.
"Bantuan itu setelah dilakukan penggalangan dana untuk membantu kakek Tompo yang tinggal di kolong rumah Rurung," tuturnya.
Untuk menyambung hidup, kakek 90 tahun itu mencari kelapa tua di kebun warga lalu dijual untuk membeli makanan.
Menurutnya, apa yang dialaminya selama ini sudah pilihannya selama bertahun-tahun, dan tak pernah merasa lelah.
Kakek Mangga mengaku ikhlas menjalani hidupnya.
Banyak keluarganya memanggil tinggal di rumah namun ia tak mau menyusahkan orang dan lebih pilih tinggal di kolong rumah.
