Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

VIDEO: Perkembangan GoJek di Makassar, Kini Hadirkan GoLife

Sejak kehadirannya di kota Makassar, Gojek telah memberikan manfaat bagi para mitranya.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Sejak kehadirannya di kota Makassar, Gojek telah memberikan manfaat bagi para mitranya.

Tidak hanya itu, Gojek sebagai perusahaan teknologi yang menawarkan jasa berbagai bidang juga memberikan pelayanan bagi customernya dengan baik.

Saat ini, Makassar memberikan sumbangsi yang cukup besar dalam perkembangan Gojek.

GoLife Adik Baru GoJek dengan Beragam Keuntungan

FTI UMI-GoJek Luncurkan Program Instant Booking, Pertama di Luar Pulau Jawa

Keluarga Mitra Dilatih Wirausaha di Go Food Festival Karebosi Link Makassar, Ini Misi Gojek

Tarif Baru GoJek dan Grab di Seluruh Indonesia, Berlaku Mulai 2 September 2019
Tarif Baru GoJek dan Grab di Seluruh Indonesia, Berlaku Mulai 2 September 2019 (Muhhamad Abdiwan/Tribun Timur)

Hal itulah yang dijelaskan oleh Head of Regional Corporate Affairs Gojek for East Indonesia, Mulawarman bersama City Supervisor Golife Makassar, Mufahim Abqary, Region Head Golife Kal-Sul, Lutfi Sanjaya saat menyambangi redaksi Tribun Timur beberapa waktu lalu.

Mulawarman juga mengungkapkan hadirnya Golife yang sudah aktif beroperasi sejak tahun 2017 ini semakin menambah warna baru bagi Gojek untuk memberikan manfaat yang lebih bukan hanya kepada customer melainkan para mitra.

Ada juga loh promo menarik untuk bulan Oktober 2019 ini.

Penasaran? simak penjelasan lengkapnya di video ini :

Dilansir dari Tribunnews, Gojek merupakan layanan moda transportasi bagi masyarakat melalui jasa ojek online, dan merupakan produk dari PT Aplikasi Karya Anak Bangsa.

PT Aplikasi Karya Anak Bangsa didirikan di Jakarta oleh Nadiem Makarim, warga negara Indonesia lulusan Master of Business Administration, Harvard Business School.

Ide pendirian Gojek berasal dari riset kecil yang dilakukan Nadiem Makarim kepada para pengemudi ojek konvensional yang biasa ia tumpangi menuju ke kantor.

Nadiem Makarim menemukan fakta bahwa pengemudi ojek lebih banyak menghabiskan waktu untuk mangkal atau menunggu tanpa kepastian adanya penumpang.

Sehingga para pengemudi ojek sering tidak mendapatkan penghasilan karena hal tersebut.

Disisi lain penumpang yang membutuhkan jasa ojek seringkali tidak menemukan lokasi para pengemudi ojek di sekitar mereka karena pangkalan ojek tidak selalu ada di setiap tempat.

Usaha untuk menjembatani antara kebutuhan penumpang dan pengemudi ojek inilah yang menjadi awal konsep berdirinya Gojek.

Pada 2015 Gojek berkembang pesat setelah meluncurkan sebuah aplikasi dengan tiga layanan, yaitu GoRide, GoSend, dan GoMart.

Gojek berhasil menjadi satu dari platform teknologi terbesar yang melayani jutaan pengguna di Asia Tenggara dengan mengembangkan aplikasi super yaitu untuk customer, untuk mitra driver, dan juga mitra merchant.

Dinobatkan sebagai Unicorn

Pada 13 Oktober 2010 Nadiem Makarim selaku founder dan CEO Gojek mengawali usahanya di sebuah kantor seluas 35 meter persegi dan hanya dengan 20 pengemudi.

Pada saat tersebut Gojek masih menggunakan metode pemesanan melalui call-center.

Gojek juga mengalami kesulitan pendanaan di fase awal ketika terbentuk.

Bahkan Nardiem Makarim sempat meminjam dana dari teman dan keluarga serta bekerja di tempat lain untuk cari nafkah dan uang tombok Gojek.

Berkat kepopuleran Uber di Indonesia pada 2014, Gojek mulai mendapatkan pendanaan dari NSI Ventures pada Juni 2015.

Pada kurun waktu 2015-2016 pendanaan juga mulai didapatkan dari Sequoia Capital, DST Global, KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital, dan Capital Group Private Markets.

Karena pendanaan tersebut Gojek dinyatakan menjadi unicorn pertama di Indonesia sebagai start-up bervaluasi lebih dari 1 Miliar USD, dimana saat itu Gojek memiliki valuasi sebesar 1,3 Miliar USD atau sekitar Rp17 Triliun.

Kantor Gojek Indonesia

Ketika artikel ini diterbitkan, Gojek telah bermitra dengan lebih dari dua juta mitra pengemudi, 400 ribu mitra merchant, dan 60 ribu penyedia jasa di Asia Tenggara serta jumlah transaksi yang diproses dalam platform Gojek melesat sebanyak 12 kali lipat.

Gojek juga telah mendapat pendanaan dari Google, JD.com, Tencent Holdings, hingga Astra International dan telah berekspansi ke Vietnam, Singapura, Thailand serta Filipina sebagai target ekspansi berikutnya.

Mitra Gojek

Pada 2016 Gojek melakukan kerja sama dengan perusahaan taksi Blue Bird, sehingga mulai Januari 2017 pengemudi taksi Blue Bird dapat menerima pemesanan dari layanan Go-Car.

Pada Maret 2017 kerja sama ditingkatkan dengan meluncurkan fitur Go-Blue Bird sehingga pengguna bisa langsung memesan taksi Blue Bird di aplikasi Gojek tanpa mendapatkan mitra pengemudi lain yang terdaftar sebagai mitra Go-Car.

Selain itu Mitra Gojek digunakan sebagai kata ganti penyedia layanan yang menggunakan jasa Gojek.

Misalnya driver Gojek dan Go-Car, partner Go-Food atau bisnis lainnya, dan talent seperti Go-Massage.

Layanan Gojek

Selain produk utama yang menyediakan layanan moda transportasi menggunakan sepeda motor, Gojek memiliki pelayanan lain di antaranya:

Go-Send: Layanan transportasi barang

Go-Ride: Layanan transportasi penumpang dengan sepeda motor

Go-Food: Layanan pemesanan makanan

Go-Mart: Layanan berbelanja

Go-Box: Layanan pengantaran barang berukuran besar

Go-Clean: Layanan membersihkan rumah

Go-Glam: Layanan kecantikan

Go-Massage: layanan pemijatan

Go-Nearby: Layanan direktori

Go-Tix: Layanan pemesanan tiket

Go-Car: Layanan transportasi penumpang dengan mobil

Go-Auto: Layanan montir

Go-Med: Layanan pembelian obat

Go-Pulsa: Layanan isi pulsa elektronik

Go-Shop: Layanan belanja barang

Go-BlueBird: Layanan transportasi dengan taksi reguler Blue Bird Group (kerjasama)

Go-Bills: Layanan bebagai pembayaran

Go-Pay: Layanan pembayaran digital

Go-Deals: Layanan penawaran diskon.

Membantu Perekonomian Indonesia

Gojek memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia berdasarkan riset oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia pada 2018.

Riset tersebut melibatkan 6.732 responden di 9 kota di Indonesia.

Hasilnya Gojek menyumbang sekitar Rp44,2 Triliun atau setara 3 Miliar USD bagi perekonomian Indonesia pada akhir 2018.

Gojek juga telah membantu meningkatkan kesejahteraan mitranya.

Sejak bergabung dengan Gojek kualitas hidup mitra driver meningkat hingga 100 persen.

Selain itu ekosistem Gojek menunjang pertumbuhan UMKM di Indonesia dengan peningkatan volume transaksi sebesar 93 persen, dan 55 persen mitra UMKM naik kelas dari sisi klasifikasi omzet.

Selain itu Gojek telah berhasil melakukan pemberdayaan masyarakat.

Keberhasilan tersebut di antaranya Go-Life bermitra dengan lebih dari 60.000 penyedia layanan dimana 70 persen mitra GoLife adalah perempuan dan 90 persen mitra Go-Life merupakan lulusan SMA.

Kemudian 1:20 penyedia layanan GoLife adalah talent difabel untuk layanan GoMassage dan GoAuto.

Hal ini menunjukkan Gojek berkomitmen terhadap prinsip kesetaraan dan non-diskriminasi bagi siapa saja yang mau bergabung ke dalam ekosistem Gojek.
Kontroversi

Gojek pernah mendapatkan kontroversi yang cukup serius, misalnya mendapatkan penolakan baik dengan maupun tanpa kekerasan dari para pengemudi ojek konvensional karena dianggap telah merampas sumber penghasilan mereka.

Selain itu juga terdapat kontroversi menganai legalitas hukum ojek online di Indonesia.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) kendaraan roda dua tidak termasuk sebagai sarana transportasi umum.

Dengan dasar tersebut Kementerian Perhubungan mengeluarkan Surat Pemberitahuan Nomor UM.3012/1/21/Phb/2015 dan melarang operasional ojek online pada 9 November 2015.

Namun larangan tersebut dibatalkan karena Presiden Joko Widodo memanggil Ignasius Jonan, yang menjabat sebagai menteri perhubungan saat itu untuk membatalkan larangan operasional ojek online.

Hingga artikel ini dimuat, legalitas terkait status ojek online sedang dalam proses finalisasi oleh Kementerian Perhubungan.

Terdapat tiga poin penting yang masuk dalam daftar fokus peraturan meliputi masalah tarif, persoalan suspend, serta perlindungan keselamatan dan keamanan.

Meski demikian tiga poin tersebut masih bisa berkembang seiring pembahasan yang melibatkan berbagai pihak secara komprehensif di antaranya asosiasi, aplikator, ahli transportasi, dan ahli ekonomi.(*)

Presiden Jokowi Beri Kode Ada Orang Lama dalam Kabinet Kerja Jilid II, Siapa Saja? Ini Prediksinya

Profil Luwu Timur, Kabupaten Paling Timur di Sulawesi Selatan berjuluk Bumi Batara Guru

Kembangkan Potensi Pariwisata, Pemkab Lutim Gandeng Universitas Udayana Bali,Cek 3 Destinasi Liburan

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved