Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Public Service

Public Service: Sampah Kompleks RRI Makassar 5 Hari Tak Diangkut

Public Service: Sampah Kompleks RRI 5 Hari Tak Diangkut di Jl Baju Gau, Kelurahan Bongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
Ist
Sampah sudah lima hari tak diangkat di Kompleks RRI, Jl Baju Gau, Kelurahan Bongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. 

Public Service: Sampah Kompleks RRI 5 Hari Tak Diangkut

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Warga Perumahan RRI menyampaikan informasi sampahnya sudah lima hari tak diangkat di Kompleks RRI, Jl Baju Gau, Kelurahan Bongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Selasa (16/10/2019) sore.

Dari pesan pembaca yang diterima Tribun, mereka mengeluhkan sampah sudah tak diangkut selama lima hari ini.

Terpisah, Camat Tamalate, Hasan Sulaiman menyampaikan informasi itu segera ditindaklanjuti.

Baca: Gadis Lulusan S2 Dinikahi Sopir Truk, tapi Reaksi Orang Sekampung dan Kerabat Sungguh Tak Pantas

Baca: Jelang Bigmatch MU vs Liverpool, Ada kabar Bagus untuk Solskjaer. Laga Panas Dipimpin Wasit Termahal

Baca: Tanpa 5 Pilar, Arema Tetap Yakin Kalahkan PSM. Singo Edan Punya 2 Senjata Andalan!

"Segera diperintahkan lurah bongaya, trims infonya," kata Hasan, Rabu (16/10/2019).

Sampah Permasalahan Lintas Sektor
Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb menyampaikan instruksi Presiden RI Joko Widodo terkait penanganan TPA Antang pasca kebakaran, Minggu (15/9/2019) siang.

"Bapak Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan dan meminta kepada seluruh stakeholder untuk melakukan pengawasan," kata Iqbal Suhaeb, Jumat (20/9/2019).

Penanganan TPA Antang pasca kebakaran lanjutnya bukanlah masalah sektoral saja melainkan sudah menjadi tanggung jawab bersama lintas sektoral.

Seluruh unit kerja dinas, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat bahkan presiden juga telah memerintahkan aparat TNI dan Polri untuk terjun langsung mengawasi.

Instruksi itu juga telah disampaikan Iqbal Suhaeb saat menggelar rapat kordinasi bersama Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Pemerintah Kecamatan Manggala, dan Brigade Manggala Agni di TPA Antang (18/9/2019) lalu.

Saat ini, kondisi TPA Antang berangsur - angsur normal seiring berbagai upaya yang dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran, UPTD TPA Tamangapa, dan Brigade Agni KLHK.

"Mari kita sama - sama mendoakan upaya bersama dari Pemkot Makassar, Pemprov Sulsel, pemerintah pusat, dan TNI, Polri dalam menormalkan kembali kondisi TPA Antang berjalan lancar tanpa hambatan sehingga warga Makassar bisa kembali beraktifitas seperti sedia kala," kata Iqbal Suhaeb.

Pengumpul Gas Metana Tak Berfungsi

MESIN Pengumpul Gas Metana di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa saat sudah tak berfungsi.

Alat itu berada di tengah-tengah lokasi TPA Tamangapa.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Rahim menjelaskan alat pengumpul gas metana itu sudah tak beroperasi sejak 2004.

"Sudah tak bekerja lagi, sejak lama. Saya juga tak tahu kenapa bisa berhenti," kata Rahim di Iconik Cafe, Jl Amanagappa, Makassar, Sulsel, Kamis (19/9/2019).

Rahim menjelaskan, mesin pengumpul gas metana menggunakan pipa di bawah tumpukan sampah. Gas metana akan mengalir masuk ke bawah pipa.

"Dulu gas metana itu menyalakan listrik di TPA Tamangapa," katanya.

Sebelumnya, ia juga menjelaskan tim gabungan sudah berusaha memadamkan sampah tak henti selama lima hari ini.

Hal ini dia sampaikan dalam Coffee Morning di Iconik Cafe, Jl Amanaggappa, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (19/9/2019).

Menurutnya, tim tak pernah berhenti untuk menghentikan kebakaran sampah.

Saat ini, menurut Rahim kebakaran sudah mencapai 12 hektar.

Sehingga proses kebakaran sangat lama.

Menurutnya, setiap masyarakat harus melakukan pemisahan sampah di rumah tangga.

"Apalagi misalnya, kita pisahkan sampah kering dan basah," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Pemerintah Kota Makassar, Hasanuddin menjelaskan kebakaran cepat terbakar karena adanya kekeringan di bawah.

"Area paling bawah itu sangat kering karena kekeringan di bawah, sehingga cepat sekali terbakar," katanya.

Menurutnya, saat ini api sudah padam tapi masih ada asap sisa kebakaran.

Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb tiba di Makassar, Rabu (18/9/2019) malam.
Ia pun langsung menuju lokasi kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan hingga Kamis (19/9/2019) dini hari.
Iqbal Suhaeb tiba dari Australia dalam rangka kunjungan kerjanya selama beberapa hari langsung menuju ke TPA Tamangapa.

Iqbal langsung melihat sistem nozzle tanam dari Brigade Kebakaran Hutan Manggala Agni KLHK.

Iqbal Suhaeb mengakui kebakaran kali ini di TPA Antang memang cukup besar dan berdampak luas bagi warga Makassar, apalagi di musim kemarau saat ini puncak angin berhembus cukup kencang.

"Kita tahu kebakaran yang terjadi di TPA Antang, dampaknya sangat besar bukan saja menjadi masalah kota Makassar namun sudah menjadi masalah nasional. Apalagi bapak presiden sudah turun langsung memginstruksikan untuk mengatasi masalah ini," kata Iqbal Suhaeb.

Iqbal Suhaeb berharap kondisi ini dapat segera diatasi karena dampaknya dirasakan langsung oleh warga.

Bukan hanya berdampak pada kesehatan namun juga merembet pada persoalan ekonomi dan pendidikan.

Utamanya bagi sekolah yang meliburkan siswanya.

"Kita bersyukur karena bantuan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat dari Manggala Agni KLHK saling koordinasi untuk membantu agar cepat teratasi," kata Iqbal Suhaeb.

Diketahui saat ini Manggala Agni beserta Dinas Pemadam Kebakaran dan Dinas Kesehatan kota Makassar secara intensif bekerja sama dalam menanggulangi kebakaran dan penanganan kesehatan warga yang terdampak asap kebakaran TPA Antang.(*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved