Bahas Inflasi Makassar, Iqbal Suhaeb Kumpulkan Pengusaha dan Perwakilan Konsumen
Bahas Inflasi Makassar, Iqbal Suhaeb Kumpulkan Pengusaha dan Perwakilan Konsumen
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
Bahas Inflasi Makassar, Iqbal Suhaeb Kumpulkan Pengusaha dan Perwakilan Konsumen
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Pemerintah Kota Makassar, Bank Indonesia dan aparat keamanan menggelar Rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Ruang Rapat Sipakallebbi, Balai Kota Makassar, Jl Ahmad Yani, Makassar, Sulsel, Rabu (16/10/2019).
Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb mengatakan rapat ini untuk menyatukan komunikasi antara pemerintah, pedagang dan keinginan masyarakat sebagai konsumen.
Menurut Iqbal Suhaeb, pemerintah terkadang terlalu percaya diri mengendalikan inflasi.
Padahal, dalam mekanisme perdagangan, triple helix antara pemerintah, pedagang dan konsumen harus jalan bersamaan.
"Kalau Pemerintah maunya A, tapi keinginan pelaku ekonomi berbeda maka tidak bisa jalan," kata Iqbal Suhaeb.
Sehingga, rapat ini menjalin komunikasi hubungan dengan petani adalah pemasok atau distributor.
"Dinas terkait seperti perdagangan dan perindustrian harus bisa menjalin komunikasi dengan
para distributor. Harus kita tahu pendapat dari para distributor untuk ketersediaan pangan dan ketersedian 9 bahan pokok," katanya.
Sehingga harga Indeks Harga Konsumen (IHK), bisa turun dan mempengaruhi inflasi Makassar bisa stabil.
Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah nomor indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga (household).
IHK sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi suatu negara dan juga sebagai pertimbangan untuk penyesuaian gaji, upah, uang pensiun, dan kontrak lainnya.
Sementara itu, Deputi Direktur Bank Indonesia Wilayah Sulsel, Johnson Pasaribu mengatakan, saat ini inflasi masih di atas 0 persen.
"Masih deflasi lah, penyebab inflasi adalah cabe dan ikan cakalang. Ini sering mempengaruhi inflasi," katanya.
BI mempersiapkan langkah khusus untuk memasuki hari raya Natal dan jelang tahun baru.
"Kita lihat saja di hari natal," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Muh Ansar melihat perlunya upaya serius pemerintah terintegrasi dalam menangani persoalan inflasi.
Utamanya mengantisipasi permainan tengkulak menjelang hari-hari besar.
Menurutnya, Pemkot Makassar sendiri telah melakukan berbagai upaya, termasuk dengan menyiapkan mobil pengendali inflasi.
Mobil ini akan bergerak menstabilkan harga pasar.
Ketika terjadi lonjakan harga komoditi maka pemerintah langsung mengerahkan beberapa truk pengendali inflansi ini yang akan langsung menyasar pasar membawa barang-barang yang mengalami lonjakan harga.
"Mohon Pak Kadis (Kadis Perdagangan Makassar) melakukan koordinasi setiap saat utamanya menjelang hari-hari besar, seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan sebagainya. Permintaan atau demand di kota Makassar sangat tinggi, utamanya hari-hari tersebut. Siapa tahu ada yang coba mau main-main," katanya.

Karena itu pula, mantan Kadis PU Makassar ini menekankan pentingnya kerja sama antar pemerintah kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan.
"Nanti diteliti komoditi mana yang mempengaruhi kota Makassar, bisa bekerjasama dengan pemerintah kabupaten kota lainnya di Sulsel, untuk memastikan ketersediaannya. Begitu pun sebaliknya," kata Ansar.
Karena itulah peran pemerintah harus senantiasa hadir untuk memastikan nilai inflasi maupun deflasi yang ideal, agar tidak terpaut terlalu rendah atau pun melambung tinggi. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: