Polda Sulsel Kumpul Pejabat Makassar Bahas Situasi Jelang Pelantikan Presiden
Berlangsung di Ruang Sipakatau, Balaikota Makassar, Jl Ahmad Yani, Makassar, Sulsel, Selasa (15/10/2019).
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel memimpin langsung rapat koordinasi pengamanan jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI.
Berlangsung di Ruang Sipakatau, Balaikota Makassar, Jl Ahmad Yani, Makassar, Sulsel, Selasa (15/10/2019).
Hadir pejabat Pemerintah Kota Makassar, Pejabat Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dan aparat TNI/Polri.
Prabowo Subianto Disebut Gantikan Wiranto Menkopolhukam, Sandiaga Uno Juga Calon Menteri Jokowi
Presiden BEM UNM: Kapolda Jangan Lontarkan Pernyataan Inkonstitusional
Bukan Hanya Ronaldo, Lima Orang ini Lebih Hebat dalam Urusan Cetak Gol
Kasat Binmas Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Adzan mengatakan, pertemuan ini membahas tentang pengamanan.
Dalam rapat koordinasi ini, Wakapolda Sulsel, Brigjen Pol Adnas memimpin langsung rapat koordinasi.
"Intinya tadi sesuai pemaparan dari Pak Wakapolda bagaimana menciptakan situasi kondusif di Makassar di tahun ini," katanya.
AKBP Adzan mengatakan, sengaja Wakapolda Sulsel memberikan arahan pada guru, kepala sekola, SMA dan setingkatnya, SMP se-Kota Makassar untuk menghindari adanya aksi dari siswa SMA.
"Seharusnya adik-adik itu sibuk mencari ilmu, kan kemarin itu ada gerakan untuk demo kita tidak siapa yang gerakkan," katanya.
Menurutnya, semua peserta rapat koordinasi sepakat untuk menjaga situasi Makassar aman dan damai jelang pelantikan presiden dan wakil presiden.
Prabowo Subianto Disebut Gantikan Wiranto Menkopolhukam, Sandiaga Uno Juga Calon Menteri Jokowi
Presiden BEM UNM: Kapolda Jangan Lontarkan Pernyataan Inkonstitusional
Bukan Hanya Ronaldo, Lima Orang ini Lebih Hebat dalam Urusan Cetak Gol
Tak ada Larangan Mahasiswa Unjuk Rasa
AKBP Adzan mengatakan tak ada larangan kepada siapapun untuk aksi.
Cuman, penyampaian aspirasi tak ada langkah-langkah untuk pengrusakan.
"Kalau kata larang itu tidak yah, saya memberikan pemahaman kepada rekan-rekan mahasiswa silahkan melaksanakan unjuk rasa menyampaikan aspirasinya, insya allh kita akan kawal," katanya.
"Tapi dengan catatan untuk menjaga, jangan sampai merusak fasilitas umum, makanya sekarang dari pejabat utama Polda Sulsel, itu berkunjung ke kampus-kampus memberikan pemahaman."
Menurutnya, demokrasi menyampaikan pendapat silahkan yang penting tidak anarkis
"Jangan disusupi," katanya. (*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
(*)