Desak Bubarkan BPJS, KAMRI Unjuk Rasa di Batas Kota Makassar-Gowa
Puluhan mahasiswa dari Komite Aktivis Mahasiswa Rakyat Indonesia (KAMRI) berunjuk rasa di batas Kota Makassar-Gowa.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Puluhan mahasiswa dari Komite Aktivis Mahasiswa Rakyat Indonesia (KAMRI) berunjuk rasa di batas Kota Makassar-Gowa.
Tepatnya di antara Jl Sultan Alauddin (Makassar)-Jl Sultan Hasanuddin (Gowa), Selasa (15/10/2019) siang.
Unjuk rasa dengan menahan truk box dan bakar ban berlangsung di tengah badan jalan.
Gara-gara Driver Ojol, Cewek Ini Putuskan Pacarnya, Ada Fakta Mengejutkan Dibaliknya
Perizinan Reklame Pindah ke PTSP Makassar Mulai Tanggal ini
Musim Kemarau Krisis Air di Lawae Sumpang Binangae, Polres Barru Salurkan Air Bersih ke Warga
Akibatnya arus lalu llintas yang mengubungkan antar kabupaten-kota itu pun macet.
Adapun tuntutan pengunjukrasa, meminta agar pemerintah membubarkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Alasannya, kenaikan iuran BPJS dinilai membebankan rakyat.
"Tak tanggung-tanggung, kenaikan iuran JKN-BPJS kesehatan itu mencapai 100 persen. Dan akan mulai berlaku per 1 Januari 2020 mendatang," ujar seorang orator.
Gara-gara Driver Ojol, Cewek Ini Putuskan Pacarnya, Ada Fakta Mengejutkan Dibaliknya
Perizinan Reklame Pindah ke PTSP Makassar Mulai Tanggal ini
Musim Kemarau Krisis Air di Lawae Sumpang Binangae, Polres Barru Salurkan Air Bersih ke Warga
Ketua KAMRI Akbar Haruna, mengungkapkan, ada solusi lain selain BPJS yang dapat menjamin kesehatan masyarakat.
"Kita kembali saja ke Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) seperti di Kabupaten Gowa yang bisa jadi percontohan. Di Kabupaten Gowa itu hanya pakai KTP sudah terlayani," ujarnya.
Selain itu, Akbar Haruna juga mendesak Polri untuk menindak oknum polisi yang melakukan tindakan represif ke mahasiswa dan yang menembak mahasiswa Kendari. (*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
(*)