WAWANCARA EKSKLUSIF
Sempat ‘Terusir’, F8 2019 Berlangsung Meriah. Ini Curhat Danny Pomanto
F8 ini adalah satu-satunya festival masuk top 10 Indonesia. Saat pertama kali digelar, masuk top 100. Setelah 3 tahun digelar, masuk top 10
Jadi, apakah Pak Gubernur dan Pj Wali Kota tetap diundang?
Sudah pasti. Pak Gubernur dan Pak Pj dimasukkan dalam sambutan. Yang membuka kan menteri pariwisata. Seandainya waktu pelantikan belum mepet, Pak Presiden Joko Widodo yang akan buka.
Mengapa Anda menamakan sebagai F8?
Ini menarik juga karena banyak anggapan selama ini ada yang hubungkan dengan nomor waktu kita maju sebagai calon wali kota Makassar 2013 lalu.
Padahal, delapan itu adalah kesepakatan para dewan seni di Makassar yakni delapan jalan seni.
Dulu kita mau berikan nama Festival Makassar, mirip dengan Festival Banyuwangi dan Jember.
Tapi, kita anggap ini namanya terlalu biasa sehingga kita berikan nama F8. Dari situ banyak pertanyaan, sehingga ini jadi populer kala itu.

Sebagai inisiator, mengapa Anda menetapkan 8 jenis festival?
Ide ini lahir dari berbagai pengalaman dulu ketika ikut pada senior dan budayawan.
Dulu itu, katakanlah saya ini sebagai anak bawang, waktu pembangunan Benteng Somba Opu, maka saya ikut para pakar dan budayawan keliling Sulsel.
Dari pengalaman ini, saya membuka lontar dan mendapatkan berbagai budaya di Mamuju, Luwu, Bagis, Toraja, dan Makassar.
Ternyata, banyak sekali budaya kita dan ini kalau kita pamerkan di festival maka akan menjadi tontonan dunia.
Bagaimana cara Anda mentaktisi tak adanya anggaran?
Saya kira itu kita tak permasalahkan, bagus juga karena kemandirian sebuah festival itu harus jalan.
Alasan tak ada dana, itu sebuah tantangan menarik. Sehingga ketika jalan maka jangan ada intrik-intrik dan ada tuduhan korupsi.
Walapun begitu, festival ini perlu disupport, karena kita juga butuh pemerintah.
Tak perlu kita saling menyalahkan karena ini kita sama-sama memikirkan negara. Setiap kekuasaan kan punya selera.
Tapi, seharusnya kan, pemerintah itu sustainable (berkelanjutan) karena ini kan sudah masuk program Kemenpar, dan ini juga programnya Pak Jokowi.
Apalagi ada target kita 25 juta kunjungan wisatawan mancanegara. Acara seperti ini bisa menciptakan kunjngan wisata negara.
Sehingga, tak ada alasan untuk menolak ini acara. Nah, kalau ada pertanyaan apa kegunaan F8, ini pertanyaan melecehkan kementerian dan kurator nasional.
Sehingga, saya sampaikan ke teman-teman di lapangan untuk jangan berbuat salah dan saya kira ini memacu kita untuk memberikan hasil maksimal.

Bagaimana dukungan kemenpar untuk F8?
Kemenpar mendukung kita 1000 persen. Kemudian, beliau memberikan asistensi yang baik.
Beliau tak terlalu mengintervensi karena ini F8 barang bagus.
Kemenpar komitmen karena sudah menjadikan kegiatan ini sebagai kegiatan nasional. Bayangkan dilaksanakan tapi kita siap di sini.
Sudah ditender, teman-teman kurator itu adalah relawan dan 1.000 persen jadi relawan.
Apa harapan Anda terkait acara ini?
Tak ada keuntungan, saya cuman untung karena disayang dan bisa masuk surga.
Tak ada unsur politik karena bisa menjadi nila dalam susu. Kita ini ingin Makassar kuat dan orang-orang luar bisa nyaman saat ke Makassar.
Kalau Makassar nyaman maka bagus untuk Makassar karena occupancy hotel naik. Selain itu, orang-orang yang transaksi naik. Itu bisa diukur melalui uji T.
Siapa yang akan kita libatkan dalam F8?
Banyak orang-orang ikhlas bekerja di Makassar demi F8. Ini urusan kita sama-sama, saya sebagai orang yang lebih paham ide ini maka harus terlibat langsung.
Saya mungkin kalau bicara, maka mereka lebih dengar. Luar biasa....luar biasa ini barang. Tapi, kita semua mengakumulasi jadi benefit kota.
Misalnya, kita cuman butuh 200 relawan, kini sudah 600 mendaftar padahal mereka tanpa gaji.
Kalau tak ada gen seperti ini, maka bisa tak maksimal acara kita. inilah gambaran anak-anak muda yang keren-keren karena mau jadi relawan.
Semangat kemakassaaran bersatu, saya kagum dengan kegiatan ini.

Tampaknya Ibu Indira juga membantu penuh kegiatan ini?
Nyonya saya bekerja menyempurnakan yang bolong-bolong, cari artis dan semangati para penampil Makassar.
Tak ada secara finansial kita di sini, semangat nya anak di sini luar biasa.
Saya kumpulkan vendor dan seniman, saya bilang kau potong sendiri anggarannya. Karena kita tak bisa menentukan nilai di sini.
Kapan kita temukan ini kalau tak ada F8. Saya kumpulkan komunitas untuk share ini F8.
Apa tanggapan netizen?
Semua wawancara saya di TV dan media sosial disebarkan dan kita Alhamdulillah mendapatkan dukungan juga.
Dari lima tv yang mendukung, ada masukan dari netizen UMKM diperbesar. Orang-orang kecil juga masuk.
Datang kelompok pisang epe, masuk juga. Semua komunitas muncul, hampir seluruh potensi Makassar turun.
Apa hikmah dari acara F8?
Kota itu adalah ibarat manusia. Dalam Al Quran itu, ada ayat yang menyebut kulebihkan engkau dari sebagian yang lain.
Sehingga, itu sunnatullah. Boleh saja 6 miliar orang penduduk dunia, tapi ada orang yang memikirkan lebih.
F8 ini menjadi pembeda, semua orang-orang berkumpul semua. Dalam jangka waktu 3-4 tahun F8, saya menemukan banyak anak jago soal pohon dan tanaman.
Ini sama dengan tambang dalam gunung, ada emas dan tembaga. Ini emas lebih bagus untuk dikembangkan.
Saya sampaikan kepada teman-teman panitia. Saya akan jamin ini acara. Karena lewat acara ini bukti bahwa kita cinta Makassar.(*)