Bank Hasamitra Ajari Karyawan Tribun Cara Menolong Orang Kena Serangan Jantung
Pelatihan CPR tersebut merupakan program CSR dari Bank Hasamitra Mitra yang bekerjasama dengan Permabudhi.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Puluhan karyawan Tribun Timur mengikuti pelatihan Cardiopulmonary Resuscitation atau CPR di ruang rapat redaksi lantai 2, Jl Cendrawasih No 430, Senin (14/10/2019) sore.
CPR adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu.
Pelatihan CPR tersebut merupakan program CSR dari Bank Hasamitra Mitra yang bekerjasama dengan Permabudhi.
Baca: Ada Kata-kata Pembelaan Istri Mantan Dandim Kendari Sebelum Ditarik Kolonel Hendi Suhendi, Cek Video
Pimpinan Redaksi Tribun Timur, Thamzil Thahir mengatakan kegiatan ini begitu mendadak.
"Meski demikian, ini merupakan rezeki untuk kita (karyawan Tribun Timur) untuk mengetahui ilmu penting ini," tuturnya.
Ketua Permabudhi, Dr Ir Yonggris Lao MM saat membuka kegiatan mengatakan CPR sangat penting untuk diketahui.
Baca: VIDEO: Hasim Kipuw Absen Lawan Arema di Mattoanging? Ini Kata Darije
"Terlebih lagi jika tiba-tiba terjadi hal-hal yang tidak terduga seperti syok, terjatuh danl lain lain," tuturnya.
Dengan pertolongan lebih awal, sambungnya, akan mencegah hal buruk seperti kematian.
CPR ini bertujuan untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama sekali.
Baca: Urus KTP Elektronik di Barru Sistem Prioritas
Ia juga mengatakan Bank Hasamitra dan Permabudhi sudah melatih sekitar 5000 an tentang CPR.
dr Yeni dan dr Steven memberikan materi sekaligus akan mengajarkan pertolongan pertama CPR ini.
Patung berbentuk manusia pun disediakan untuk mempraktekan ilmu CPR yang akan dilakukan satu per satu karyawan Tribun Timur.
Seperti apa materi CPR yang dipaparkan dr Yeni.
Berikut penjelasannya:
Jika orang di sekitar anda tiba-tiba tumbang atau terjatuh tanpa ada pertanda bahwa ia sakit, bisa jadi ia sedang terkena serangan jantung yang membuat aliran darahnya terhenti.
Pertama, anda harus menepuk pundaknya.
Jika tidak ada respon, segeralah berteriak meminta pertolongan dan mengecek denyut nadinya.
Denyut nadinya tepat berada di bawah rahang dekat tenggorokang. Jika, selama 10 menit anda tidak merasakan adanya denyut nadi segeralah melakukan kompresi dada.
Namun, sebelum melakukan kompresi dada, orang yang hendak anda tolong baiknya dibaringkan di tempat yang aman.
Baringkan korban di tempat aman dan rata, dengan permukaan cukup keras untuk mendukung postur tubuhnya.
Berlutut di samping leher dan bahu korban.
Tempatkan tumit salah satu telapak tangan Anda tepat di tengah dadanya, di antara kedua puting susu. Lalu, letakkan tangan bebas Anda tepat di atas tangan yang satunya.
Posisi siku tetap lurus dan posisikan bahu Anda sejajar di atas kedua tangan Anda.
Gunakan berat tubuh bagian atas Anda untuk menekan dadanya (jangan hanya menekan dengan kedua tangan), sedalam 5 centimeter.
Tekan kuat-kuat dan cepat, dengan laju sekitar 30 kali kompresi selama lima kali siklus.
Setelah melakukan 30 kali kompresi dada, dan belum terdapat tanda adanya denyut nadi atau nafas, baiknya bantu dengan nafas buatan.
Caranya dengan menengadahkan kepalanya sedikit ke atas lalu taruh telapak tangan Anda di dahi orang tersebut dan dengan lembut dorong kepalanya menengadah ke atas.
Kemudian, angkat dagunya ke depan untuk membuka jalur pernapasan.
Periksa napasnya, namun jangan lebih dari 5-10 detik.
Perhatikan kemungkinan pergerakan dada, dengarkan suara pernapasan (suara yang kadang muncul, seperti hendak mengambil napas, tidak sama dengan pernapasan normal), dan rasakan hembusan napasnya dengan mendekatkan pipi dan telinga Anda.
Jika ia tidak bernapas sama sekali, mulai berikan napas buatan dengan cara menekan (menutup) kedua lubang hidungnya dan tempatkan bibir Anda di atas bibirnya sehingga membentuk segel rapat.
Setelah itu, hembuskan napas Anda ke dalam mulutnya.
Jika belum muncul nafas dari orang tersebut, kembali melakukan kompresi dada dengan tekanan dan siklus yang dianjurkan sebelumnya.
Jika selama melakukan kompresi dada dalam lima kali siklus muncul nafas dari orang tersebut. Cek kembali denyut nadinya.
Apabila sudah muncul denyut nadi, maka baiknya dibaringkan ke kanan agar tidak menekan jantung.
Namun tetap dipantau dalam kurung waktu dua menit, baik nafas dan denyutnya. Jika kembali tidak normal lakukan kembali kompresi dan bantuan nafas buatan jika perlu.
