VIDEO:Telan Dana Hampir Rp 1 M, Jembatan Gantung di Maros Baru Rusak Parah
Lantai dasar jembatan yang berbahan besi pelat, terlihat mulai terbuka.
Penulis: Amiruddin | Editor: Ansar
TRIBUN-MAROS.COM, MAROS BARU - Beginilah kondisi terkini jembatan gantung, di Kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Jembatan tersebut terlihat rusak parah dsan mengancam nyawa warga.
Lantai dasar jembatan yang berbahan besi pelat, terlihat mulai terbuka.
Kunjungan ke Basseang, Ini yang Dilakukan Bupati Pinrang
Tersangkut Kasus Korupsi Dana PAUD, Istri Wabup Bone Segera Ditahan Polda Sulsel?
Bertahan 35 Tahun Meski Kerap Dipoligami Rhoma Irama, Ricca Rahim Malah Tinggal di Rumah Sederhana
Jembatan tersebut menghubungkan Lingkungan Pakkasalo, di Kelurahan Baju Bodoa, dengan Lingkungan Data, Kecamatan Pallantikang, Maros Baru.
Jembatan yang membentang di atas Sungai Maros itu, merupakan akses bagi warga kedua lingkungan tersebut.
Utamanya pelajar yang setiap hari menggunakan jembatan gantung tersebut.
"Sudah hampir seminggu jembatannya rusak. Makanya kami ke sekolah naik perahu," kata seorang pelajar yang ditemui tribun-maros.com, Farid (14), Sabtu (12/11/2019).
Kunjungan ke Basseang, Ini yang Dilakukan Bupati Pinrang
Tersangkut Kasus Korupsi Dana PAUD, Istri Wabup Bone Segera Ditahan Polda Sulsel?
Bertahan 35 Tahun Meski Kerap Dipoligami Rhoma Irama, Ricca Rahim Malah Tinggal di Rumah Sederhana
Untuk menggunakan perahu, Farid harus merogoh koceknya seribu hingga dua ribu rupiah perhari.
Penelusuran tribun-maros.com, melalui Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Maros, proyek pembuatan jembatan gantung itu menghabiskan anggaran sekitar Rp 950 juta.
Anggaran tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Maros 2017.
Proyek tersebut tampak dikerjakan oleh CV Daya Guna.
Warga Minta Kejari Usut Jembatan Gantung Maros Baru
Kondisi jembatan gantung penghubung Lingkungan Data, Kelurahan Pallatikang-Pakkasalo, Kelurahan Baju Bodoa, Maros Baru, Kabupaten Maros, dikeluhkan pengendara, Jumat (22/3/2019).
Pasalnya, jembatan yang telah menelan angaran Rp 1 Miliar tahun 2018 tersebut, sudah rusak parah.
Beberapa bagian lantai patah.
Seorang pengendara, Ahmad menilai anggaran sebesar Rp 1 Miliar tersebut, terlalu banyak untuk jembatan seperti di Maros Baru. Jembatan hanya mengancam keselamatan.
"Anggaran Rp 1 Miliar, tapi hasilnya tidak memuaskan. Pelat lantai sudah patah. Bagian bawah jembatan juga patah. Harus segera diperbaiki," kata Ahmad.
Warga meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Maros, untuk segera memperbaiki jembatan, sebelum menelan korban jiwa.
Pasalnya, selama ini sudah tiga warga yang kecelakaan di jembatan.
Kunjungan ke Basseang, Ini yang Dilakukan Bupati Pinrang
Tersangkut Kasus Korupsi Dana PAUD, Istri Wabup Bone Segera Ditahan Polda Sulsel?
Bertahan 35 Tahun Meski Kerap Dipoligami Rhoma Irama, Ricca Rahim Malah Tinggal di Rumah Sederhana
Beruntung, korban masih selamat.
"Saya yakin, orang-orang PU juga takut melintas di jembatan itu. Apalagi, warga seperti kami. Kalau saya melintas, lebih baik mendorong motor. Jembatan sangat goyang," kata Ahmad.
Kondisi jembatan juga menyebabkan suara bising. Warga sekitar terganggu dan tidak bisa beristrahat dengan tenang.
Warga meminta kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Maros, untuk segera ke lapangan memantau jembatan. Warga curiga, terjadi penyalahgunaan anggaran saat pembangunan jembatan.
"Jembatan ini cocoknya untuk pejalan kaki. Kalau motor, tidak cocok. Motor terlalu berat, makanya sudah ada kecelakaan," katanya.
Kepala Dinas PU Maros, Alfian Amri yang dikonfirmasi tidak pernah merespon. Bahkan nomor ponsel TribunMaros.com, diblokir.
Sementara, Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Maros, Devid Setiawan mengaku sedang ada urusan di luar daerah.
"Ada sementara cuti dulu," kata Devid saat itu.
Simak videonya.
Laporan Wartawan Tribun Timur, @amir_eksepsi
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
A