Pasca Sidang Disiplin Akibat Nyinyir Wiranto, Begini Nasib Kolonel Kav Hendi Suhendi dan Istri
Mayjen Surawahadi memastikan, penjara 14 hari yang akan dijalankan Kolonel Hendi Suhendi, setelah dilakukan Sidang Disiplin.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Panglima Kodam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi mengungkapkan, Kolonel Hendi Suhendi dipenjara selama 14 hari.
Mayjen Surawahadi memastikan, penjara 14 hari yang akan dijalankan Kolonel Hendi Suhendi, setelah dilakukan Sidang Disiplin.
"Ya sudah selesai, nanti ia masuk tahanan empat belas (14) hari," tegas Surawahadi kepada tribun, Sabtu (12/10/2019) malam.
Kolonel Hendi, mantan Dandim Kendari ini mengikuti Sidang Disipilin di Makorem 143 Halu Oleo Kendari, dari pagi hingga siang.
Tak Ingin Kehilangan Messi, Barcelona Bakal Siapkan Kontrak Seumur Hidup
Ingin Bebas Bersama Selingkuhan, Suami Sewa Preman Bunuh Istri
Jam Tangan Pintar Huawei Watch GT 2 Resmi Dijual di Indonesia, Ini Spesifikasi, Video, dan Harga
Proses Sidang Disiplin ini dilakukan atas kasus istrinya, usai mempostingan nyinyir penikaman Menkopolhukam RI, Wiranto.
Mayjen Surawahadi menegaskan, Kolonel Hendi hanya menjalani Hukuman Disiplin (Humplin), bukan masuk Pidana Umum.
"Sudah selesai, kalau istri bersangkutan itu nantinya yang menangani dari kepolisian. Sudah serah terima jabatan tadi," jelasnya.
Usai dilakukan Sidang Disiplin di Makorem Halu Ole Kendari. Kodam XIV Hasanuddin langsung gelar Sertijab Dandim Kendari.
Staf Ahli Panhdam Surawahadi, Kolonel Inf Alamasyah resmi menjabat Dandim 1417 Kendari, gantikan Kolonel Hendi Suhendi.
Proses upacara pergantian Dandim 1417 Kendari ini, dipimpin Danrem Korem 143 HO, Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto.
Dan dihadiri langsung Panglima Kodam XIV Hasanuddin, Mayjen Surawahadi di aula Manunggal Korem 143 HO, Kendari.
Kapendam X8V Hasanuddin Kolonel Inf Maskun Nafik mengatakan, serah terima jabatan ini berdasarkan Keputusan Kasad.
Tak Ingin Kehilangan Messi, Barcelona Bakal Siapkan Kontrak Seumur Hidup
Ingin Bebas Bersama Selingkuhan, Suami Sewa Preman Bunuh Istri
Jam Tangan Pintar Huawei Watch GT 2 Resmi Dijual di Indonesia, Ini Spesifikasi, Video, dan Harga
Dalam keputusan Kasad Nomor Kep / 953 / X / 2019 pada 11 Oktober 2019, tentang pemberhentian dari dan pengangkatan.
"Berdasarkan surat putusan bapak Kasad ini, dalam jabatan baru dalam lingkungan Angkatan Darat," katanya kepada tribun.
Dalam upacara serah terima jabatan ini, juga dihadiri Asintel Kasdam Hasanuddin, Kolonel Andi Asmara Dewa dan undangan.
Seperti diketahui, Kolonel Hendi Suhendi dicopot dari Dandim 1417 Kendari karena diduga ulah dari istrinya, terkait Wiranto.
Istri Hendi, disebutkan memposting status nyinyir di sosial media Facebook-nya, soal penusukan Menkopolhukam RI, Wiranto.
Akibatnya, Kolonel Hendi yang diketahui baru menjabat Dandim 1417 Kota Kendari kurang lebih dua bulan, pun dicopot.
Pengganti Kolonel Hendi Suhendi
Kolonel Inf Alamasyah resmi menjabat Dandim 1417 Kendari, mengganti Kolonel Hendi Suhendi, Sabtu (12/10/2019) siang.
Proses upacara pergantian Dandim 1417 Kendari ini, dipimpin Danrem Korem 143 HO, Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto.
Dan dihadiri langsung Panglima Kodam XIV Hasanuddin, Mayjen Surawahadi di aula Manunggal Korem 143 HO, Kendari.
Kapendam X8V Hasanuddin Kolonel Inf Maskun Nafik mengatakan, serah terima jabatan ini berdasarkan Keputusan Kasad.
Dalam keputusan Kasad Nomor Kep / 953 / X / 2019 pada 11 Oktober 2019, tentang pemberhentian dari dan pengangkatan.
Nasdem Tak Buka Pendaftaran Balon Bupati untuk Pilkada Barru 2020
Usai Bela Timnas Indonesia, Pelatih Bali United Bakal Bicara Empat Mata dengan Wawan Hendrawan
Adik Taufik Hidayat Terguga Teroris Ungkap Kelakuan Kakaknya kepada Orangtua
"Berdasarkan surat putusan bapak Kasad ini, dalam jabatan baru dalam lingkungan Angkatan Darat," katanya kepada tribun.
Dalam upacara serah terima jabatan ini, juga dihadiri Asintel Kasdam Hasanuddin, Kolonel Andi Asmara Dewa dan undangan.
Seperti diketahui, Kolonel Hendi Suhendi dicopot dari Dandim 1417 Kendari karena diduga ulah dari istrinya, terkait Wiranto.
Istri Hendi, disebutkan memposting status nyinyir di sosial media Facebook-nya, soal penusukan Menkopolhukam RI, Wiranto.
Akibatnya, Kolonel Hendi yang diketahui baru menjabat Dandim 1417 Kota Kendari kurang lebih dua bulan ini, pun dicopot.
Nasdem Tak Buka Pendaftaran Balon Bupati untuk Pilkada Barru 2020
Usai Bela Timnas Indonesia, Pelatih Bali United Bakal Bicara Empat Mata dengan Wawan Hendrawan
Adik Taufik Hidayat Terguga Teroris Ungkap Kelakuan Kakaknya kepada Orangtua
Ini Isi Postingan Nyinyir Istri Dandim Kendari & Istri Anggota TNI AU Soal Penikaman Wiranto
Wiranto hingga saat ini masih dalam pengawasan dokter.
Setelah sebelumnya ditikam oleh orang tak dikenal di Pandeglan Banten.
Daftar Tokoh yang Dilaporkan Gegara Nyinyir soal Penusukan Wiranto, dari Istri TNI hingga Hanum Rais
ALASAN Luka Tusukan Menko Polhukam Wiranto Tak Berdarah, Video Penjelasan Dokter Direktur RSPAD
Menkopolhukam Wiranto pun langsung dilarikan ke rumah sakit.
Presiden Jokowi dan jajaran pemerintah juga telah menjenguk Wiranto.
Bahkan presidne mengatakan bahwa Wiranto ingin segera pulang dna bisa ikut rapat kabinet segera.
Lalu hari ini, dua orang istri anggota TNI harus menerima hukuman karena nyinyirannya terhadap Wiranto.
Nyinyir Menko Polhukam Wiranto ditusuk, bandingkan isi postingan istri Dandim Kendari dan istri anggota TNI AU.
Baca: Penyebab Jaringan Internet Telkomsel Gangguan atau Down Hari Ini, Juga Indi Home
Tak bijak bermedia sosial terkait musibah dialami Wiranto, istri anggota TNI AD dan TNI AU harus menghadapi kasus hukum.
Sebanyak 3 anggota TNI dicopot dari jabatannya gegara posting-an istri mereka di media sosial Facebook.
Ketiganya adalah Kolonel Hendi Suhendi yang menjabat sebagai Dandim 1417 Kendari, Peltu YNS anggota Satpomau Lanud Muljono di Surabaya, Sersan Z.
Istri keduanya ketahuan mem-posting ujaran kebencian terkait dengan peristiwa penusukan Menko Polhukam sekaligus mantan Menhankam dan Panglima ABRI, Jenderal (Purn) Wiranto.
Terkait dengan pencopotan tersebut, berikut 9 fakta terkait
Tiga anggota TNI yang istrinya mem-posting konten negatif terkait dengan penusukan Wiranto di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019), merupakan anggota TNI aktif.
Dua berasal dari TNI AD dan seorang dari TNI AU.
Pangkat mereka di jenjang prajurit, bintara, dan perwira menengah.
Ketiga anggota TNI tersebut adalah Kolonel Hendi Suhendi (TNI AD), Peltu YNS (TNI AU), dan Sersan Z (TNI AD).
Istri dari Kolonel Hendi Suhendi merupakan pemilik akun Irma Zulkifli Nasution di Facebook, istri Peltu YNS merupakan pemilik akun Fita Sulistyowati di Facebook, dan istri Sersan Z berinisial LZ.
Nasdem Tak Buka Pendaftaran Balon Bupati untuk Pilkada Barru 2020
Usai Bela Timnas Indonesia, Pelatih Bali United Bakal Bicara Empat Mata dengan Wawan Hendrawan
Adik Taufik Hidayat Terguga Teroris Ungkap Kelakuan Kakaknya kepada Orangtua
Gara-gara ujung jari sang istri, suami harus menerima hukuman dari kesatuannya.
Sang istri mem-posting ujaran kebencian atau konten negatif terkait dengan penusukan Wiranto di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019), merupakan anggota TNI aktif.
Sebagaimana diketahui, Wiranto merupakan purnawirawan TNI AD berpangkat terakhir jenderal.
Inilah isi posting-an istri Kolonel Hendi Suhendi pemilik akun Irma Zulkifli Nasution di Facebook.
Akun Irma Zulkifli Nasution di Facebook kini tidak ditemukan lagi, namun screenshot posting-annya viral.
Awalnya, pemilik akun Irma Zulkifli Nasution mem-posting, "Jgn cemen pak,…Kejadianmu, tak sebanding dgn berjuta nyawa yg melayang."


Posting-an atau status tersebut kemudian dikomentari pengelola akun Togar Panjaitann yang mengingatkan pemilik akun Irma Zulkifli Nasution yang tak pantas menulis nyinyiran karena merupakan istri perwira dan pejabat di lingkungan TNI AD.
"Ibu ini adalah isteri seorang Dandim di Kendari. Tidak pantas seorang isteri Perwira TNI AD membuat pernyataan superti ini."
Demikian komentar pengelola akun Togar Panjaitann.
Pemilik akun Irma Zulkifli Nasution malah mengaku jika dirinya menulis status itu karena membela banyak warga yang menderita dan meninggal akibat kebijakan pemerintah.
Selain itu, dia juga mengaku berasal dari keluarga tentara dan polisi.
"Maaf pak Togar Panjaitann kenapa tdk pantas,.. saya seorg istri Dandim dan jg seorang manusia biasa yg mempunyai perasaan,apayg saya sampaikan tdk menghina siapapun,..jutsru saya seorg istri perwira pak, yg merasakan perasaan berjuta rakyat mati Lbh mngiris kalbu, mohon maaf apabila bpk tdk berkenan."
Demikian ditulis pemilik akun Irma Zulkifli Nasution.
Lalu, dilanjutkan, "Saya menangis pak banyak anak bgsa mati begitu saja,…saya hnya mnyampaikan apa yg saya rasaran,.. siapapun dia kalo punya hati nurani pastilah hatinya tersayat."
Juga ditulis, "Pak Togar, saya bukan saja seorg istri seorg perwira tp jg saya seorg anak TNI -AL dan seorg cucu Polisi dan ponakan seorang TNI,.. tentunya bpk tau jiwa cintanya kpd Rakyat anak bangsa dan NKRI dan bgmana saya dibesarkan dlm lingkungan TNI."

Sementara, posting-an pemilik akun Fita Sulistyowati di Facebook atau istri Peltu YNS adalah ,"Jgn2 ini cam dramanya si wir,,,,buat pengalihan isu saat menjelang pelantikan, tapi kalo mmg bnr ada penusukan,,,mdh2an si penusuknya baek2 aja dan slamat dr amukan polisi, buat yang di tusuk semoga lancar kematiannya."

Akun Fita Sulistyowati masih aktif hingga Sabtu (12/10/2019) pagi.
Sementara, posting-an istri Sersan Z belum ditemukan penulis.
(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: