Anak Kecanduan Ponsel atau Gadget? Ini Fakta Harus Diketahui Orangtua
Ada fakta mengejutkan mengenai kondisi kesehatan kejiwaan masyarakat. Terutama di kalangan anak-anak di Jawa Barat.
Namun justru, hal itu bisa memberikan pengaruh buruk pada si anak.
Setelah SBY Demokrat Giliran Prabowo Gerindra Temui Jokowi di Istana, Golkar & Nasdem Menyindir
VIDEO: BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Penghargaan Paritrana 2019
Kantin dan Ruang Tes Psikologi SIM Polres Palopo Ludes Terbakar
Imbasnya si anak bisa jadi kecanduan gadget.
Ketergantungan itu bisa menganggu kondisi kejiwaan anak tersebut.
"Contohnya pas pemadaman listrik pada Agustus lalu, ada anak kecil yang ngamuk gara-gara gawainya mati, tidak bisa diberi tahu kondisinya, ngamuk menghancurkan pintu," ujar Elly.
Elly pun mengatakan hal itu bisa dicegah dari awal, yakni memberikan gadget pada anak sesuai dengan usianya.
Selain itu, orang tua harus membuat anaknya aktif bermain dengan teman seusia anaknya dan mempopulerkan kembali permainan tradisional.
"Kalau gadget dipakai berlebihan dan menjadi ketergantungan bisa menganggu jiwa anak tersebut," ujarnya. (TribunJabar/Syarif Abdussalam)
Hindari Kecanduan Main Game
Wakil Ketua Bidang Psikologi KONI Provinsi Jawa Barat, Dra. Ardanti R Widyastuti, Psi, paparkan cara menghindari risiko kecanduan bermain gim.
Menurutnya, risiko yang perlu di waspadai bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Tahun 2018 ini memasukan gaming disorder atau kecanduan gim ke dalam internasional Classification of Diseases (ICD)-DSM.
Sementara satu studi mendapati bahwa keseringan menatapi layar dapat membahayakan jiwa anak, yakni Narkolema, yang dapat merusak otak anak.
Cara menghindari risiko tersebut, menurut Ardanti, dengan membuat kurikulum atau program yang terstruktur dalam pelatihan eSport, kerja sama antara pelatih, sekolah, dan orangtua.
Setelah itu, program yang telah dibentuk, harus dijalankan dengan disiplin yang baik.
Menurut Ardanti, tidak adanya pola disiplin akan menyebabkan kecanduan gim.