Nasib Pelatih MU Ditentukan Hasil Lawan Liverpool? Mirip Kisah Terdepaknya Mourinho
Di tangan pelatih asal Morwegia itu, periode buruk menaungi langkah Manchester United pada di awal musim
Penulis: Insan Ikhlas Djalil | Editor: Insan Ikhlas Djalil
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelatih Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer berada di ujung tanduk.
Nasibnya bakal ditentukan pada hasil laga big match kontra Liverpool, 20 Oktober 2019 mendatang.
Baca: Jadwal Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Kenapa Bisa Terjadi?
Baca: Dua Pemain PSM Makassar jadi Andalan Timnas U-23 di China. Lihat Jadwal Tandingnya!
Baca: 350 ASN Tana Toraja Diperiksa Polisi Terkait Kasus Dugaan Korupsi, Ini Dugaan Kasusnya
Baca: Dampak Gempa, Rizky Pellu dan Ibu Nginap di Tenda
Di tangan pelatih asal Morwegia itu, periode buruk menaungi langkah Manchester United pada di awal musim kompetisi Liga Inggris 2019-2020.
Terbaru, Manchester United menderita kekalahan 0-1 dari Newcastle United pada pertandingan pekan kedelapan Liga Inggris.

Kekalahan tersebut membuat posisi Man United berada di urutan ke-12 klasemen sementara dengan raihan 9 poin dari 8 pertandingan.
Posisi Man United bahkan hanya berjarak dua poin dari klub penghuni zona degradasi.
Akibatnya, posisi Ole Gunnar Solsjaer sebagai pelatih tim berjuluk Setan Merah mulai digoyang isu pemecatan.

Dilansir dari Mirror, hasil laga pekan ke-9 antara Manchester United melawan Liverpool disebut-sebut akan menjadi hari penghakiman bagi Ole Gunnar Solskjaer.
Manchster United dijadwalkan melawan Liverpool setelah jeda internasional, pada 20 Oktober mendatang.
VIDEO CUPLIKAN LAGA NEWCASTLE VS MAN UNITED
Laga akan berlangsung di Stadion Old Trafford atau kandang Man United.
Meski berlangsung di depan publik sendiri, Man United diprediksi tetap akan kesulitan menaklukkan Jordan Hendersson dan kawan-kawan.
Salah satu penyebabnya, Man United tidak bisa tampil dengan kekuatan penuh karena badai cedera yang menerpa pemain-pemain pilarnya. Termasuk gelandang andalan Paul Pogba.
Baca: Terduga Dalang Kerusuhan Papua Benny Wenda Pasang 6 Syarat Ketemu Jokowi, Wiranto Ungkap Bahayanya
Baca: Sanksi Baru Penunggak Iuran BPJS Kesehatan, Jangan Coba-coba Telat Bayar, Lebih Berat
Baca: Bidik Traveler Milenial, Lion Air Terbang Perdana Makassar-Manokwari per 9 Oktober 2019
Selain itu, Liverpool sedang dalam performa bagus. Tim besutan Juergen Klopp ini memenangi delapan laga di awal musim yang menempatkan mereka di puncak klasemen dengan poin sempurna 24.

Jika ada sedikit masalah di kubu tim tamu, yang paling mengganggu pelatih Liverpool adalah cedera striker Mohamed Salah pada laga pekan ke-8 melawan Leicester City.
Pasalnya, kehadiran Mohamed Salah sangat dibutuhkan untuk melengkapi dua pemain di lini depan; Sadio Mane dan Roberto Firmino.
VIDEO SUASANA STADION ANFIELD SAAT LIVERPOOL VS LEICESTER
Trio ini sudah terbukti ketajamannya, termasuk di Liga Champions.
Jika Man United kalah dari Liverpool, diyakini bakal menjadi akhir dari perjalanan Solskjaer bersama klub yang membesarkan namanya itu ketika masih menjadi pemain.
Baca: 350 ASN Tana Toraja Diperiksa Polisi Terkait Kasus Dugaan Korupsi, Ini Dugaan Kasusnya
Baca: Setelah PDIP, Golkar dan PKS, Mantan Wabup Pangkep Juga Mendaftar di Nasdem
Baca: Daftar Harga HP Samsung Galaxy A Rp 1 Jutaan-Rp 3 Jutaan Oktober 2019, Mulai Samsung A10, A50 & A70
Kondisi tersebut mengingatkan kembali pada nasib pelatih Man United terdahulu yakni Jose Mourinho.
Ketika itu, manajemen tim Man United memecat Jose Mourinho setelah mereka kalah dari Liverpool pada 16 Desember 2018 lalu.

Bedanya ketika itu, laga berlangsung di kandang Liverpool yakni Stadion Anfield.
Waktu itu Man United kalah 1-3 dan selang dua hari kemudian manajemen Man United mengumumkan pemecatan pelatih asal Portugal tersebut.

Setelah mendepak Jose Mourinho dari kursi pelatih, manajemen Man United kemudian mendatangkan Solskjaer sebagai pelatih sementara.
Setelah itu, mantan pemain depan Man United itu ditetapkan sebagai pelatih tetap.
Namun, situasi yang dialami Solskjaer sekarang jauh berbeda jika dibandingkan ketika dia pertama kali datang ke Old Trafford sebagai juru taktik.
Pada bulan-bulan pertama Solskjaer menjadi caretaker, Man United mampu meraih kemenangan 10 kali, imbang 2 kali, dan hanya sekali menelan kalah.
Setelah jadi pelatih tetap, prestasi Solskjaer bersama Man United justeru menurun drastis.
Sejak menjadi pelatih permanen, Man United hanya bisa menang 4 kali, kemudian seri 5 kali dan kalah 7 kali dari 16 laga mereka di Liga Inggris. Termasuk laga di akhir kompetisi tahun lalu.
Baca: Pendaftaran CPNS Dibuka November 2019: Link Resmi BKN SSCN.BKN.go.id, Dokumen Penting, Imbauan BKN
Baca: FOTO: Peresmian Hino Sparepart Depo di Jl Ir Sutami Makassar
Baca: Alasan MPR RI Mundurkan Waktu Pelantikan Presiden-Wakil Presiden Jokowi-Maruf Amin, Ganggu Warga
Tapi kabar lain justru menyebutkan, Man United ternyata punya rencana lain mengenai masa depan sang pelatih.
Dilansir dari The Times, Man United justru berencana mengucurkan dana untuk digunakan Solskjaer berbelanja pemain yang sesuai kebutuhan tim pada musim dingin 2020 mendatang.
Hal tersebut akan dilakukan jika Solskjaer merasa skuad saat ini belum sesuai dengan harapannya.
Padahal, Solskjaersudah menghabiskan 143,1 juta pound atau sekitar Rp 2,4 triliun pada bursa transfer musim panas 2019.
Uang tersebut digunakan untuk membeli pemain seperti Harry Maguire, Daniel James, dan Aaron Wan-Bissaka.
Kehadiran ketiga pemain tersebut ternyata belum mampu mendongkrak performa Man United.
The Red Devils masih terseok-seok di papan tengah klasemen sementara Liga Inggris. (*)