Lepas Tembakan di Lapas Maros, Kasat Reskrim Polres Majene: Kami Mau Dibunuh
Kasatreskrim Polres Majene, AKP Pandu Arief Setiawan menjelaskan, kasus penipuan yang diusut itu diduga dilakukan narapidana
Penulis: edyatma jawi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE - Dalam upaya mengungkap kasus penipuan yang diusut Satreskrim Polres Majene di Lapas Kelas II A Maros, Sulsel, terjadi insiden hingga menyebabkan polisi mengalami luka serius.
Kasatreskrim Polres Majene, AKP Pandu Arief Setiawan menjelaskan, kasus penipuan yang diusut itu diduga dilakukan narapidana dan dikendalikan dari Lapas Kelas II A Maros. Penipuan itu mencatut nama Kapolres Majene, AKBP Asri Effendy.
Minggu (6/10/2019), pukul 16.10 WITA, empat personel Polres Majene dipimpin Satreskrim AKP Pandu dibantu tiga personel Unit Resmob Polda Sulsel tiba di Lapas Kelas II A Maros.
Baca: BREAKING NEWS: Dua Kelompok Warga Tawuran di Jl Bawakarang, Begini Kondisi Terkini
AKP Pandu lalu berkoordinasi dengan KPLP Maros, Hardiman untuk memeriksa tiga napi, yakni Saeful, Muh Nur dan Ibrahim.
"Dengan maksud akan diperiksa karena diduga kuat sebagai pelaku tindak pidana penipuan," jelas AKP Pandu, Rabu (9/10/2019).
Sekira pukul 17.30 WITA, tiga napi tersebut pun diperiksa. Saat interogasi, satu napi diantaranya, yakni Saeful enggan menyerahkan HP miliknya.
Baca: Di Dubai Sejak Pekan Lalu, Ini Penjelasan Simon Tentang Persiapan Timnas Indonesia Hadapi UEA Besok
Polisi meminta HP tersebut lantaran diduga digunakan untuk mobile dan internet banking rekening BCA untuk menampung uang hasil kejahatan.
"Penyidik meminta kepada napi Saeful untuk menyerahkan HP-nya, akan tetapi Saeful hanya menyerahkan simcard dan mengatakan bahwa HP-nya telah dia buang," terangnya.
AKP Pandu lalu minta bantuan pada sipil Lapas untuk menggeledah kamar tahanan Saeful.
Baca: Penyebab Sunarto Korban Kecelakaan Bisa Hidup Lagi Setelah Dimakamkan atau Dikubur
Beberapa orang sipir lalu menggeledah sel Saeful. Namum tak ditemukan HP yang dicari.
Pukul 18.10 WITA, sipir lapas masuk ke ruangan tempat penyidik menginterogasi napi. Sipir tersebut meminta didampingi anggota polisi untuk menggeledah kembali blok sel Saeful.
Dua personel Polres Majene, Briptu Mustakim dan Briptu Raja lalu mendampingi sipir menuju blok. Pada sel tersebut juga menunggu dua sipir.
Baca: Chaidir Syam Tonton Turnamen Sepakbola di Soreang, Warga Teriak Begini
Sekira tiga menit penggeledahan, lanjut AKP Pandu, napi mulai berkerumun dekat sel Saeful.
"Mereka meneriaki, 'bunuh itu Polisi' 'bakar bakar' dan ada beberapa lemparan batu yang dilakukan napi ke blok sel milik Saeful," jelasnya.
Kata AKP Pandu, sipir yang menggeledah sel langsung berlari menyelamatkan diri. Mereka meninggalkan dua penyidik di blok sel.