Lepas Tembakan di Lapas Maros, Kasat Reskrim Polres Majene: Kami Mau Dibunuh
Kasatreskrim Polres Majene, AKP Pandu Arief Setiawan menjelaskan, kasus penipuan yang diusut itu diduga dilakukan narapidana
Penulis: edyatma jawi | Editor: Imam Wahyudi
Dua penyidik itu mengambil posisi bertahan sambil menutup pintu sel. Lalu menghubungi AKP Pandu. Disampaikan, keduanya terjebak dan meminta pertolongan.
Baca: Chaidir Syam Tonton Turnamen Sepakbola di Soreang, Warga Teriak Begini
AKP Pandu bersama satu personil Polres Majene lainnya dan dua personel Unit Resmob Polda Sulsel lalu menuju blok.
Namun hanya Pandu yang berhasil menerobos kerumunan napi dan menjemput Briptu Mustakim dan Briptu Raja.
Pukul 18.35 WITA, AKP Pandu dan dua polisi tersebut berusaha keluar dari blok sel. Mereka berlari menuju pintu keluar.
Tapi para napi mengejar dan melemparinya menggunakan batu. Lantaran terdesak, AKP Pandu melepaskan dua kali tembakan peringatan ke udara. Tujuannya untuk menghalau napi yang menghalanginya keluar.
Mereka lalu berhasil keluar dari areal Lapas. Namun sempat terjatuh.

AKP Pandu mengalami luka di wajah. Tulang rahang bawah bagian kirinya patah. Terdapat pula luka sobek di dagu kiri bawah.
Tangan kanan dan lutut kirinya juga terdapat luka lecet. Serta memar dan lebam di kaki kiri dan kanan.
Briptu Mustakim menderita memar di perut. Pinggang kanan dan siku kanannya juga lecet.
Sementara Briptu Raja menderita luka lecet di pergelangan tangan kiri dan punggung kiri.
Sebelum meninggalkan Lapas, Pandu sempat berkoordinasi dengan KPLP Maros untuk membawa tiga napi tersebut. Apalagi administrasi non tahanannya juga telah selesai.
Namun pihak Lapas tak mengizinkan. Mereka beralasan supaya situasi kembali tenang.
AKP Pandu bersama jajarannya lalu memuju RSUD Maros untu pengobatan.
Saat ini AKP Pandu dirawat di RS Bhayangkara Makassar. Siang tadi telah menjalani operasi rahang bawah.
"Alhamdulillah saat ini rada baikan," ujar Pandu.