Tribun Wiki
Ruhut Sitompul Marah Disebut Dungu oleh Rocky Gerung, Ini Profilnya
Dilansir dari Tribunnews, aktivis sekaligus akademisi Rocky Gerung memang dikenal aktif dalam mengkritisi kebijakan pemerintah.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Ruhut Sitompul dan Rocky Gerung menjadi perbincangan.
Pasalnya, dua orang ini saling melontarkan kata-kata ejekan.
Hal tersebut diawali dengan, Rocky Gerung menyebut panelis yang dihadirkan, terutama Ruhut Sitompul dengan istilah 'dungu' sehingga membuat Ruhut Sitompul menyuruh Rocky Gerung 'ngaca' (introspeksi diri).
Tak terima disebut dungu, Ruhut Sitompul pun menyerang balik dengan mempertanyakan pendidikan Rocky Gerung yang dia sinyalir tak sampai tuntas.
Dilansir dari Tribunnews, aktivis sekaligus akademisi Rocky Gerung memang dikenal aktif dalam mengkritisi kebijakan pemerintah.
Kritikan yang pedas dari Rocky Gerung itu juga sering mengundang pro dan kontra.
Dalam kritikannya di media sosial, ia kerap kali menyebut istilah 'dungu'.
Istilah dungu tidak hanya dilontarkan di media sosialnya saat mengkritisi suatu masalah dalam negeri ini.
Saat menjadi bintang tamu di acara talk show QnA Metro TV dengan tema 'Dicari Warganet' yang ditayangkan pada Minggu (7/10/2019) malam, Rocky Gerung juga menyebut istilah 'dungu' kepada para panelis yang dihadirkan, termasuk politikus Ruhut Sitompul.
Ruhut tentu tak terima dengan sebutan dungu, meski dia merespon dengan tertawa ngakak.
Tapi serangan balik tetap dia siapkan.
Mengenai 'kedunguan' dan kepintaran, Ruhut Sitompul pun melontarkan pertanyaan pada Rocky Gerung.
"Dari tadi kau ngomong kepintaran, boleh tahu gelar apa aja sih, S1? terus apa lagi?," tanya Ruhut, seperti yang dikutip TribunNewsmaker di YouTube Q&A METRO TV yang diunggah Senin (7/10/2019).
Pertanyaan Ruhut Sitompul akhirnya membongkar jejak kuliah Rocky Gerung yang banyak berhenti di tengah jalan alias tak sampai lulus.
Bayangkan saja, dari lima kali kuliah, hanya di jurusan filsafat yang dia tuntaskan sampai lulus.
Rocky Gerung sendiri mengakuinya meski dengan sederet catatan.
"Gak ada, gak ada gelar saya. Tapi saya ngajar sampai S3," jawab Rocky Gerung membela diri.
"Tapi selesai nggak (kuliah)?," tanya Ruhut lagi.
Rupanya Ruhut kepo dengan cerita yang menyebut Rocky Gerung terlantar kuliahnya tapi bisa menjadi dosen di jenjang S-3.
Akhirnya, Rocky Gerung pun membeberkan pengakuan.
Siapa Ruhut Sitompul?
Dilansir dari wikipedia, Ruhut Sitompul, S.H adalah seorang pengacara, pemeran sinetron, dan politikus Indonesia.
Nama Ruhut melejit berkat perannya sebagai tokoh pongah Poltak yang mengaku Raja Minyak dari Tarutung di sinetron Gerhana.
Ruhut juga pernah menjabat sebagai Ketua DPP Partai Demokrat.
Biografi
Ruhut adalah anak kedua dari empat bersaudara pasangan Humala Sitompul dan Surtani Panggabean.
Ia menyelesaikan pendidikan akademiknya di Fakultas Hukum, Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1979.
Ia termasuk sosok pengacara yang siap menangani kasus-kasus yang berbau kontroversial dan kurang populer di masyarakat.
Salah satunya adalah bersama-sama dengan pengacara Hotma Sitompul, menjadi pengacara Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung, dan juga sejumlah yayasan milik mantan Presiden Soeharto saat semua orang menghujat Orde Baru.
Meski demikian, tak dapat dimungkiri nama Ruhut terkenal sejak dia bermain sebagai tokoh pongah Poltak yang mengaku Raja Minyak dari Tarutung di sinetron Gerhana.
Keterlibatan Ruhut dalam sinetron ini berawal dari ketidaksengajaan saat membaca skenario Gerhana produksi StarVision.
Ruhut memang telah lama menjadi pengacara StarVision. Meski awalnya hanya dirancang untuk tampil sampai episode ke-13, namun penampilan Ruhut sebagai Bang Poltak sangat digemari pemirsa.
Maka berlanjutlah perannya sampai puluhan episode berikutnya.
Selain Gerhana, Ruhut juga membintangi Anak Ibuku, Taman Mertua Indah, dan James Bono.
Selain itu, Ruhut juga kerap menjadi bintang tamu di banyak program humor dari Ngelaba, Asep Show, sampai Ketoprak Humor.
Kontroversi
Skandal perselingkuhan
Pada 1 Februari 2008, beberapa media memberitakan bahwa Ruhut memiliki hubungan dengan seorang perempuan bernama Diana Lupita alias Diana Leovita.
Suami Anna Rudhiantiana Legawati itu melakukan perselingkuhan dengan wanita yang telah bersuami dan memiliki anak.
Kabarnya, mereka telah tinggal bersama di sebuah apartemen di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, selama beberapa bulan.
Isu rasisme
Dalam Pemilu 2009, Ruhut yang bergabung sebagai koordinator tim sukses Susilo Bambang Yudhoyono-Budiono melontarkan pernyataan kontroversial dalam sebuah debat tim sukses.
Hadir juga sebagai pembicara pada saat itu, Fuad Bawazier mewakili tim sukses Jusuf Kalla-Wiranto dan Permadi mewakili tim sukses Megawati-Prabowo.
Pada kesempatan itu Ruhut melontarkan pernyataan bahwa "Arab tidak pernah membantu Indonesia".
Hal ini menimbulkan kecaman dan reaksi keras dari berbagai elemen masyarakat, khususnya kalangan keturunan Arab dan juga dari kalangan Islam.
Atas kejadian ini, Ruhut mendapatkan teguran dari Partai Demokrat, dan kemudian dengan secara pribadi dan atas nama Partai Demokrat menyatakan maaf atas pernyataannya tersebut.
Kasus ini tidak berlanjut hingga ke jenjang pengadilan.
Isu rasistis kembali menimpa Ruhut dalam diskusi "Angket Century SBY Jatuh" yang digelar Forum Umat Islam di Wisma Darmala Sakti, Jakarta.
Dalam diskusi tersebut, ia menyebutkan :
“Kasus yang seperti begini dari dulu sudah ada. Sejak zaman Megawati sudah ada, waktu itu Sri Mulyani-nya (maksudnya Menkeu) si Cina, Kwik Kian Gie.”
Salah seorang peserta diskusi, Adi, meminta pencabutan kata-kata tentang etnis tersebut, namun Ruhut akhirnya keluar meninggalkan ruangan.
Pernyataan yang dianggap tidak pantas
Pada 20 November 2009, Ruhut mengeluarkan pernyataan merelakan telinganya dipotong jika dana bailout Rp. 6,7 triliun Bank Century mengalir ke Partai Demokrat dan Presiden SBY.
“Tidak ada kaitannya SBY dan Demokrat dengan aliran dana Bank Century. Kalau ada, potong kuping Ruhut Sitompul.”
Berdekatan dengan pernyataan itu, Ruhut juga menyatakan lehernya siap ditebas pedang jika putra kesayangan SBY, Edhie Baskoro (Ibas) juga menikmati "uang haram" kasus Bank Century.
“Kalau Ibas terima Rp. 500 Miliar, potong leher saya.”
Mantan politisi Golkar ini kembali merelakan lehernya ditebas jika Ketua Pansus Hak Angket Century tidak diduduki oleh Idrus Marham, pendatang baru di Hak Angket Century.
“Nggak mungkin oposisi (jadi ketua Pansus). Potong Leher saya. Ya buat apa dong koalisi. Ini kan kasihan rakyat. Ini hanya sinetron politik.”
Pada 20 Desember 2009, Ruhut kembali mengeluarkan pernyataan yang kontroversial bahwa ia rela dirajam jika Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani bila dipanggil oleh Panitia Khusus (Pansus) Bank Century tidak hadir.
“Saya akan menjamin saat Boedi dipanggil tidak datang, Sri Mulyani tidak datang saat dipanggil. Teman-teman bisa panggil saya keluar, rajam saya, cabut nyawa saya.”
Ruhut mengaku Partai Demokrat dirugikan.
Menurutnya, nama putra bungsu Presiden SBY (Edhie Baskoro), Joko Suyanto, dan Trio Mallarangeng (Andi, Rizal dan Choel) difitnah menerima duit panas Bank Century.
Pada Pansus Century 6 Januari 2010, Ruhut Sitompul berseteru dengan Gayus Lumbuun hingga kemudian dia menyebut Prof. Gayus sebagai "bangsat".
Pernyataan yang dianggap kasar itu mengundang kontroversi.
Pada Pansus Bank Century, Ruhut juga melukai hati etnis Makasar khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya karena menyebut wakil presiden 2004-2009 M. Yusuf Kala dengan sebutan daeng.
Pada acara Indonesia Lawyers Club, Ruhut seringkali berseteru dengan pengacara Hotman Paris Hutapea karena berbagai pandangan yang selalu saling bertentangan.
Ruhut/Hotman sendiri seringkali membawa-bawa masalah pribadinya kedalam perdebatan.
Ruhut juga seringkali terlihat berseteru dengan pengamat politik Universitas Indonesia, Boni Hargens.
Pada 6 Desember 2013, Ruhut dilaporkan ke polisi oleh Boni Hargens, terkait ucapan penghinaanya yang berbau SARA dalam sebuah acara televisi nasional.
Pada beberapa tahun terakhir ia sudah tidak lagi mewarnai kaca televisi dengan program maupun karya film.
Sepertinya ia sudah mencintai dunia politik dibanding dunia yang membesarkan namanya tersebut.
Beberapa film yang dibintanginya, Filmografi, Film, Get Married 2 (2009), Sajadah Ka'bah (2011), Sinetron, dan Gerhana (1998-2003).
Data diri:
Nama: Ruhut Sitompul, S.H
Instagram: @ruhutsitompul
Lahir: Medan, Sumatera Utara, 24 Maret 1954
Pekerjaan:
Aktor
Advokat - Penasihat Hukum
Pasangan: Anna Rudhiantiana Legawati
Anak: Christian Husein Sitompul
Orang tua:
Humala Sitompul
Surtani Panggabean
Film
Get Married 2 (2009)
Sajadah Ka'bah (2011)
Sinetron
Gerhana (1998-2003)
Pendidikan
SD Khatolik
SMP Immanuel
SMA WU Yosua Bersubsidi
Fakultas Hukum, Universitas Padjajaran (1979)
Karier
Anggota MPR/DPR-RI Fraksi Demorat (2014 – 2016)
Anggota MPR/DPR-RI Fraksi Demorat (2009 – 2014)
Manggala BP7 Pusat Keppres III (1984)
Penatar BP7 DKI SK Gubernur No.102 (1983)
Advokat SK. Menteri Kehakiman (1982)
Pegawai BPN
Pendiri LBH Mawar Saron.
Komisaris Utama PT. BMN
Komisaris Utama PT. Prapat Jaya
Organisasi
Alumni Pertukaran Luar Negeri
Ketua DPP KNPI
Ketua PP FKPPI
Ketua PP Pemuda Pancasila
Ketua Umum Komisi Tinju Profesional Indonesia
Ketua PP Wushu
DPD Golkar Tk.II - Jakarta Selatan
DPD Golkar Tk.I - DKI Jakarta Raya
DPD Golkar Lembaga Cendekiawan
Komisaris DPD Ikadin
Ketua DPP PD Dep. Pendidikan & Pembinaan Politik
Ketua DPP PD Depkominfo
Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Demokrat
Berita: https://newsmaker.tribunnews.com/amp/2019/10/07/jengkel-disebut-dungu-ruhut-
sitompul-serang-balik-rocky-gerung-kau-layu-sebelum-berkembang?page=all
Sumber:Tribunnews/Ruhut Sitompul