Usung Tema Tette', Sulbar Siap Meriahkan Pawai Pekan Kebudayaan Nasional di Jakarta
Termasuk Sanggar Sisalili SMAN 2 Majene 19 orang dan 8 peserta dari Sanggar Seni Banua Malaqbiq Mamuju.
Penulis: edyatma jawi | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE - Sulawesi Barat (Sulbar) akan mengirim 74 peserta pawai budaya pada Pekan Kebudayaan Nasional 2019 di Jakarta.
74 peserta pawai budaya ini berasal dari sanggar seni se Sulawesi Barat (Sulbar).
Nongkrong di Kafe Tribun, Calon Wali Kota Makassar Fadli Ananda Ngaku Dapat Restu Orang-orang Ini
Bupati Indah Sebut Pekerjaan Beratnya Adalah Siapkan Hafidz di Lutra
Begini Cerita Andi Sudirman Sulaiman Dampingi Wapres JK Pulang Kampung ke Warga Bone
KABAR BURUK Bagi Fans Real Madrid, Kiper Utama Thibaut Courtois Alami Gangguan Mental, Ini Profilnya
Bebby Bey Mengaku 2 Kali Berhubungan Badan dengan Atta Halilintar, Yang Terakhir Saya Dimandiin
Koordinator pawai budaya, Mustari Mula menjelaskan, peserta pawai yakni Sanggar Lingkar Seni SMKN 1 Mamasa berjumlah 23 orang dan Sanggar Seni Layonga Mandar SMAN 1 Tinambung 19 orang.
Termasuk Sanggar Sisalili SMAN 2 Majene 19 orang dan 8 peserta dari Sanggar Seni Banua Malaqbiq Mamuju.
"Serta tim kreatif dari One Do Comunity dan Sureq Bolong, serta manajemen produksinya dari Inditya Comunity. Jadi jumlahnya semua 74 orang simbol dari 74 hari ulang tahun RI," jelas Mustari Mula di sela latihan di LPMP Sulbar, Majene, Minggu 6 Oktober.
Kata Mustari Mula, peserta pawai merupakan representasi dari seluruh kabupaten di Sulbar.
Mereka akan tampil nanti di Gelora Senayan Jakarta, Minggu malam (13/10/2019).
"Ini ada dua paket, ada juga pagelaran seni temu karya taman budaya pada tanggal 12 Oktober," katanya.
Dijelaskan, pawai budaya yang selenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini baru pertama diselenggarakan.

Tema yang diangkat yakni Kedigdayaan Info. Sehingga tim kreatif akan meramu konsep pawai nanti dengan tema tette'.
Tette' merupakan bahasa daerah lokal di Sulbar yang berarti tenun atau rajut.
"Temanya ini merajut Indonesia. Tapi kita dalam konsep lokal, merajut Sulbar. Makanya pesertanya ini representasi dari sanggar seni tiap kabupaten," terangnya.
Untuk persiapan penampilan di Jakarta, sanggar seni latihan internal selama dua bulan. Dilanjutkan pemusatan latihan bersama, 5-8 Oktober.
Ia menambahkan, pawai nanti akan menggunakan beragam alat musik tradisional Sulbar. Diantaranya, calong, pompang, bedug dan rebana.
Selain itu, akan ditampilkan pula tiga kain tenun khas Sulbar. Yakni Sutera Mandar atau Sa'be, tenun Sambu Mamasa dan kain tenun Sekomandi dari Kalumpang. (Tribun Majene.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, @edyatmajawi
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: