Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

SEDANG VIRAL Anggota Polisi Pukul Ojek Online (Ojol), Begini Tanggapan Petinggi Polri

Viral Anggota Polisi Pukul Ojek Online (Ojol), pengakuan sang Ojol hingga Begini Tanggapan Petinggi Polri

Editor: Ilham Arsyam
Youtube
VIRAL polisi lalu lintas pukul ojol 

- viral Anggota Polisi pukul Ojek Online ( Ojol ), Begini Tanggapan Petinggi Polri

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebuah video yang memperlihatkan tindakan kasar seorang anggota polisi lalu lintas (Polantas) terhadap seorang pengendara ojek online viral di media sosial, Sabtu (5/10/2019).

Dalam video itu, seorang polantas terlihat marah kepada seorang pengemudi ojek online.

Menanggapi hal ini, Kasubitwal PJR Korlantas Polri, Kombes Pol Bambang Sentot Widodo pun angkat bicara.

"Kalau menurut saya dari situasinya bukan mengawal. Kalau biasanya ada acaranya itu pasti ada penutupan atau penyekatan sementara sedang ditutup. Mungkin Ojek Online nya ini tidak mengerti jadi dia tetap masuk sehingga salah paham. Kalau saya dengar cerita dari teman-teman di Bogor seperti itu," kata Kombes Pol Bambang kepada GridOto.com di Jakarta, Minggu (6/10/2019).

Baca: SEDANG BERLANGSUNG 4 Link Live Streaming Trans7 MotoGP Thailand 2019 Tanpa Buffer, Akses di Sini

Bambang menilai, saat bertugas seharusnya seorang anggota Polisi sudah seharusnya mematuhi ketentuan hukum yang berlaku.

"Yang jelas kalau perilaku seperti itu tidak boleh. Anggota tidak boleh belaku kasar seperti itu. Kalau memang salah ditilang saja, tidak perlu ditendang atau dipukul. Karena itu sebetulnya telah melanggar hukum," tuturnya.

Jika dilihat dari situasi tersebut, Bambang mengaku keduanya sama-sama memiliki kesalahan.

"Sebenarnya itu sama-sama melanggar, ojolnya melanggar ketentuan lalu lintas, sementara anggota ketentuannya malah melanggar hukum karena memukul dan menendang itu kan tidak boleh. Kita sudah selalu kasih tahu situasi kok sampai anggota sampai semarah itu masalahnya apa. Intinya ketentuannya tidak boleh berlaku kasar," tegas dia.

Baca: Video Syur Bebby Fey Bersama Seorang Pria Viral di Instagram di Tengah Perseteruannya dengan Atta

Untuk itu, ia menghimbau kepada para anggotanya agar selalu bertindak profesional.

"Kalau anggota selalu saya bilang dalam bertindak kita itu harus harus tegas dan profesional tapi tetap harus humanis untuk menghargai hak-hak kemanusiaan," tutupnya.

Pengakuan Ojol

Pengemudi ojek online yang ditendang dan dipukul oknum polisi di Simpang Tugu Kujang, Bogor Tengah, Kota Bogor akhirnya angkat bicara.

Driver ojek online, Kholil menjelaskan saat itu dirinya melintas dari arah Jalan Pajajaran menuju ke Jalan Otto Iskandar Dinata, Kota Bogor.

Namun rupanya jalur tersebut sudah disterilkan karena rombongan Presiden Jokowi akan melintas.

Ketika sampai di Simpang Tugu Kujang sebuah angkutan kota menghalangi pandangannya.

Kholil tidak menyadari bahwa jalan sudah ditutup lantaran rangkaian kebesaran iring-iringian mobil presiden Jokowi saat HUT TNI melintas menuju Istana Bogor.

Kholil sempat diadang oleh pihak kepolisian, ia berniat untuk memilih tempat yang aman untuk berhenti.

Ketika itulah terjadi kesalahpahaman yang menyebabkan petugas kepolisian emosi hingga menendang kaki Kholil.

"Intinya sudah clear, kejadiannya jadi tidak tau akan ada presiden, saya mengarah dari arah jalur Botani lagi bawa CS (penumpang) mau ke arah sukasari lewatnya bawah pas bawah (melalui Jalan Suryakancana) nah ada angkot di depan saya, terus saya nerobos kan, pas lihat ternyata memang jalurnya steril, iya disitu saya salah sih, sempat di stop memang karena posisinya turunan saya ambil posisi aman dulu sudah berhenti," katanya.

Kedepan Ia pun akan lebih berhati hati dan lebih mentaati peringatan di jalan raya.

Sementara itu Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser pun langsung menemui para ojek online yang sedang melakukan mediasi.

Dihadapan para ojek online Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser pun menyampaikan permintaan maaf atas prilaku anggotanya.

"Saya mohon maaf atas nama institusi saya Kapolresta saya bertanggung jawab atas perbuatan anak buah saya, namanya manusia pasti ada khilafnya dan memang prosedur untuk rangkai kebesaran harus clear tapi saya tidak mau bahas itu semua karena mungkin dari pihak ojol lagi ada buru buru, terus kemudian jalan juga harus ditutup dihadang lari terus emosi wajar manusia ada khilafnya tapi saya yakin anggota itu tidak ada niat untuk melakukan aniaya atau melukai," katanya

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser pun menjelaskan bahwa saat kejadian yang melintas adalah rangkaian kebesaran.

Sehingga akan banyak iring iringan kendaraan yang melintas di belakang mobil presiden

"Karena beda rangkain VVIP biasa dengan rangkain kebesaran karena kan tadi ada hari kebesaran HUT TNI, yang melintas itu motor besarnya saja banyak kan itu harus clear memang jalur hijau, tapi kalau keseharian biasa pak Presiden, itu tidak mau hijau (tidak ditutup total) tapi tetap kita atur itu, tapi saya bukan mau bahas masalah bagaimana harus bagaimana, tapi yang jelas saya selaku Kapolresta mewakili institusi kepolisian mohon maaf sebesar-besarnya atas kelakuan anak buah saya secara moral pertangggung jawaban itu tanggung jawab saya," katanya.

Kedepan Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser berjanji akan lebih intens mengingatkan anggotanya untuk bisa mengayomi.

"Saya harus lebih intens lagi bagaimana anggota yang harus dilapangan yang bersentuhan dengan masyarakat harus bisa mengayomi, benar-benar bisa menahan diri bersabar, karena kita digajih untuk itu," ujarnya.

Penyebar Diancam

Pasca video viral yang menampilkan seorang anggota Sat Lantas Polresta Bogor menendang driver ojol, pemilik akun yang awalnya menyebarkan video tersebut kini mengaku diancam.

Penelusuran Tribun Timur, Sabtu (5/10/2019), video viral itu pertama dilihat dari akun Instagram @ceritaojol_id. 

Yang kemudian diketahui diambil dari akun IG @aliansimahasiswasantaii.

Saat Tribun Timur mengecek akun @aliansimahasiswasantaii, video tersebut kini sudah dihapus.

Setelah admin IG tersebut mendapat DM pesan dari perekam video polisi itu.

Rupanya pengirimnya mendapat ancaman akan dipanggil Kasatlantas setempat.

Akun IG @aliansimahasiswasantaii diminta menghapus video polisi tersebut dari pemilik video awal
Akun IG @aliansimahasiswasantaii diminta menghapus video polisi tersebut dari pemilik video awal (Akun IG @aliansimahasiswasantaii)

 Satu jam setelah memposting tulisan itu, admin akun IG @aliansimahasiswasantaii kembali memposting informasi jika si pengirim video itu kini ketakutan karena dipanggil pihak kepolisian

Akun IG @aliansimahasiswasantaii diminta menghapus video polisi tersebut dari pemilik video awal
Akun IG @aliansimahasiswasantaii diminta menghapus video polisi tersebut dari pemilik video awal ((Akun IG @aliansimahasiswasantaii))
Tapi bukan hanya pengirim saja yang mendapat teror, tapi admin akun IG @aliansimahasiswasantaii juga ternyata mendapat pesan bernada ancaman untuk tidak menyebarluaskan.
akun IG @aliansimahasiswasantaii juga ternyata mendapat pesan bernada ancaman untuk tidak menyebarluaskan.
akun IG @aliansimahasiswasantaii juga ternyata mendapat pesan bernada ancaman untuk tidak menyebarluaskan. (Akun IG @aliansimahasiswasantaii)
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved