MUI Gandeng UIN Alauddin Gelar Pelatihan Kader Ulama
Pelatihan ini dirangkaikan dengan seminar Nasional yang bertajuk "Kearifan Lokal Dalam Bingkai Tatanan Keberagaman".
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), bekerja sama Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UIN Alauddin, menggelar pelatihan kader ulama.
Pelatihan ini dirangkaikan dengan seminar Nasional yang bertajuk "Kearifan Lokal Dalam Bingkai Tatanan Keberagaman".
Ketua LP2M UIN Alauddin Prof Muhammad Ramli mengatakan, kegiatan itu bertujuan menata keagamaan melalui kearifan lokal.
Akhir Pekan Minggu (6/10/2019), Kabupaten Wajo Diperkirakan Diguyur Hujan
Diminta Appi, Ketua Save Our Soccer Maju Jadi Calon Komite Eksekutif PSSI
141 Pengungsi Wamena Asal Minang Ditampung di Kampus Unismuh Makassar
Kegiatan ini merupakan program MUI. LP2M UIN diberi amanah untuk menjalan program itu.
"Seminar menyangkut kearifan lokal dalam menata keagamaan Sulsel. Kebetulan diberi amanah kepada LP2M untuk menjalankan," katanya dalam rilis yang diterima Tribun, Minggu (6/10/2019).
Selain itu, ia mengungkapkan program itu dirangkaikan pembukaan pelatihan kader ulama yang diikuti seluruh Kabupaten se-Sulsel.
Lebih lanjut, Guru Besar Kebijakan Publik Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik itu menjelaskan kearifan lokal masyarakat Sulsel perlul untuk diaktualisasikan kembali.
Menurutnya, permasalahan yang dihadapi Bangsa ini khususnya di Sulsel, nilai nilai luhur mulai tergeser.
"Kearifan lokal menjadi bagian dari masyarakat Sulsel penting diaktualkan kembali. Ini tantangan yang dihadapi bangsa, utamanya di Sulawesi Selatan," bebernya.
Ramli menuturkan, nilai-nilai leluhur Sulsel sudah mulai tergeser.
Oleh karenanya MUI mengambil langkah mengangkat kembali kearifan lokal ini.
Siapkan Jas Hujan, Mamasa Diprediksi Hujan Ringan Hari Ini Minggu (6/10/2019)
Prediksi Cuaca Minggu (6/10/2019), Sejumlah Kabupaten di Sulbar Berpotensi Diguyur Hujan
Bangun Karakter dan Mental Juara, SDIT Insantama Gelar Mabit dan Visiting
Apalagi hal itu dinilai adalah bagian dari lokal genius masyarakat dulu.
Sehingga nilai-nilai keagamaan kita bisa terapkan dengan pendekatan kearifan lokal.
Ia menambahkan, pengkaderan ulama tersebut diharapkan dalam menyampaikan dakwah memakai instrumen instrumen kearifan lokal, kemudian di sinergikan dengan agama sehingga sangat mudah sampai di masyarakat
Ia berharap agar masyarakat Sulsel tidak melupakan sejarah terkait ajaran lokal.