Tribun Wiki
Jika Fary Ketua PSSI, Sven Goran Eriksson Akan Jadi Direktur Teknik Timnas Indonesia, Ini Profilnya
Eriksson melakukan debutnya untuk tim sepak bola Divisi 4 Swedia Torsby IF pada usia 16 tahun.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Fary Djemy Francis akan mendaftarkan diri menjadi calon Ketua Umum PSSI.
Sebagai calon kandidat ia sudah mempunyai beberapa visi dan misi, salah satunya mendatangkan Sven Goran Eriksson.
Ia bahkan rencananya, akan menjadikan Sven Goran Eriksson sebagai Direktur Teknik Timnas Indonesia.
Baca: Politisi Fary Djemy Francis Mencalonkan Diri Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Visi dan Misi, Serta Profil
Baca: PSSI Luwu Utara Mulai Seleksi untuk Perkuat Tim Piala Soeratin U-17 Luwu Utara
Baca: Mantan Pacar Bongkar Skandal Sven-Goran Eriksson
Keputusan Fary Djemy Francis memilih Sven Goran Eriksson karena pernah membawa lima tim nasional lolos ke Piala Dunia.
Dilansir dari Bola Sport, Sven Goran Eriksson dinilai juga berhasil membawa timnas Filipina pada akhir 2018.
Memang, pada rangking FIFA, Filipina saat ini menduduki peringkat ke-127, sementara, Indonesia berada di posisi ke-167.
Hal itu lah yang membuat Fary Djemy Francis tertarik untuk mendatangkan pelatih asal Swedia tersebut.
"Sven Goran Eriksson akan dikontrak satu tahun dahulu, kalau berkembang baru kami akan kontrak jangka panjang menjadi direktur teknik timnas Indonesia di segala level usia," kata Fary Djemy Francis kepada awak media termasuk BolaSport.com.
"Saya memilih Sven Goran Eriksson juga ia sudah punya karakter dengan Indonesia. Dia punya sejarah panjang saat era primavera, lagi pula karakter Filipina tidak terlalu jauh dengan Indonesia," ucap pria yang menjabat sebagai Ketua Departemen Sport Intelegent PSSI.
Ketika disinggung kenapa tidak mendatangkan Luis Milla, pria kelahiran Watampone, Nusa Tenggara Timur, itu angkat bicara.
Fary Djemy Francis mengatakan era Luis Milla sudah selesai bersama timnas Indonesia.
Seperti diketahui, masyarakat Indonesia masih berharap agar PSSI mendatangkan kembali Luis Milla.
Namun sepertinya pelatih asal Spanyol itu cukup sulit untuk menjadi juru taktik timnas Indonesia.
Harga Luis Milla dikabarkan juga cukup mahal, di mana ia mendapatkan kontrak Rp 2 miliar perbulan.
Lagi pula, tidak ada prestasi yang diraih Luis Milla selama hampir dua tahun bersama tim Merah Putih.