Artis Ganteng Tewas Tergantung Seusai Kencan dengan Pacar, Lihat Postingannya di Twitter - Instagram
Artis ganteng ditemukan tewas tergantung seusai kencan dengan pacar, lihat posting-annya di Twitter dan Instagram.
TRIBUN-TIMUR.COM - Artis ganteng ditemukan tewas tergantung seusai kencan dengan pacar, lihat posting-annya di Twitter dan Instagram.
Apa masalah yang membuat dia mengakhiri hidup di usia 31 tahun?
Depresi atau stres bukanlah penyakit yang bisa dianggap enteng.
Depresi dapat menyerang siapa pun tanpa memandang latar belakang seseorang.
Seperti halnya dengan industri hiburan Thailand, aktor Hem Hemmawat Nittayaros gantung diri di sebuah kondominium.
Dikutip dari laman Ohbulan, Hem Hemmawat Nittayaros pada malam tragedi itu, ia bersama pacarnya sebelum bunuh diri pada pukul 4.45 waktu setempat, Rabu (25/9/2019).
Disaksikan kekasihnya yang terbangun dari tempat tidur ke toilet.
Ia terkejut melihat tubuh Hem Hemmawat Nittayaros tergantung di tangan kanannya masih memegang kacamatanya.
Korban bunuh diri menggunakan kain yang tergantung di beranda (di sebelah kamar tidur).
Saat itu, ia mengenakan baju merah dan celana pendek hitam.
Terlihat juga bahwa kursi yang jatuh diyakini telah digunakan untuk menggantung dirinya sendiri.
Menurut pacarnya, aktor Hem Hemmawat Nittayaros yang lahir pada 28 Juni 1988, terlihat frustrasi dan tertekan karena masalah keuangan yang ia hadapi.
Sebelumnya, korban telah menulis surat bunuh diri tetapi telah bertemu dengan seorang spesialis untuk mengobati stres.
Sementara itu, melalui akun Twitter korban bernama @imhhem45, dia sempat menulis kicauan sebelum kejadian, "Terima kasih atas segalanya dalam hidup, hari damai sudah dekat' dan 'Lelah".
Faktanya, ini bukan kicauan terakhir di Twitter.

Selain itu, korban mem-posting kutipan di akun Instagram miliknya @hem_ppd pada Selasa (24/9/2019).
Kutipan tersebut dikutip dari John Connolly, "Dunia ini penuh dengan hal-hal yang menghancurkan: hati yang hancur, janji yang hancur dan begitu merusak diri sendiri".
Namun, ruang itu dipenuhi dengan bela sungkawa dari sesama seniman Thailand dan penggemar dari seluruh dunia.
Hem Hemmawat Nittayaros juga meninggalkan video terakhir 'cerita terakhir' di akun Instagram-nya sebelum memutuskan untuk hang out.
Sementara itu, manajer Hem Hemmawat Nittayaros dalam sebuah wawancara di Nation TV 22 mengatakan korban tidak menunjukkan perubahan atau perilaku yang tidak biasa.
Dia menambahkan bahwa postingan terakhir yang diunggah oleh korban tidak mencerminkan tindakan malang dan tragedi.
Dia akan sering mengunggah status singkat dan ringkas untuk dipikirkan oleh para pengikutnya.
Sebelumnya, korban sudah menjalani stress test.
Dari hasil stress test tersebut, ditemukan bahwa ia mencetak angka 7 dari 9 tingkat stres, tetapi dia tidak pernah mempercayainya.
Sudah berbulan-bulan, ia berbicara tentang hal ini.
Dia berkata, "jika suatu hari saya tidak memilikinya, mungkin dunia akan lebih bahagia", jadi saya meminta nomor telepon dokter dan membuat janji untuknya.
Manajer pun membawa dia kepada dokter.
Manajer juga tidak yakin apakah korban memiliki masalah kesulitan keuangan.
Korban selalu berkomitmen untuk melakukan pembayaran kepada manajer tepat waktu.
Korban pernah mengeluh bahwa dia 'lelah'.
Faktor Pemicu Seseorang Bunuh Diri
Disalin dari laman Alodokter.com melalui artikel berjudul 'Kenali Faktor Pemicu dan Tanda-Tanda Ingin Bunuh Diri' bunuh diri dapat memengaruhi siapa saja, namun ada beberapa karakteristik dan kondisi yang meningkatkan risiko tersebut.
Akan tetapi, seseorang mungkin lebih cenderung mencoba untuk bunuh diri jika memiliki gangguan mental.
Sekitar 90 persen orang yang melakukan bunuh diri mengalami masalah psikologis pada saat kematian mereka.
Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya bunuh diri, di antaranya:
1. Gangguan bipolar
Orang yang memiliki gangguan bipolar akan mengalami perubahan mood yang sangat drastis.
Yang tadinya merasa sangat gembira dan bersemangat, mendadak bisa berubah menjadi sedih, tidak bersemangat, dan bahkan depresi.
Kalangan ini memiliki risiko 20 kali lebih tinggi untuk melakukan percobaan bunuh diri, jika dibandingkan dengan orang normal.
Diperkirakan, satu dari tiga orang dengan gangguan bipolar akan mencoba bunuh diri setidaknya satu kali selama hidupnya.
Penderita gangguan bipolar yang juga memiliki masalah kecemasan memiliki risiko mencoba bunuh diri yang lebih tinggi.
2. Depresi berat
Ciri-ciri orang yang mengalami depresi berat adalah merasa putus asa, suasana hati yang buruk, merasa lelah, atau kehilangan minat dan motivasi dalam hidup.
Ciri-ciri semacam ini dapat memberi dampak buruk bagi kehidupan orang tersebut secara menyeluruh.
Pada akhirnya, hal ini dapat memicu mereka untuk lebih mungkin mencoba untuk bunuh diri.
3. Anoreksia nervosa
Menjauhi makanan sebisa mungkin dan selalu berbohong bahwa mereka tidak lapar atau sudah makan, itulah tanda-tanda pengidap anoreksia nervosa.
Penderita gangguan makan ini merasa dirinya gemuk, sehingga membuat mereka terus-menerus menurunkan berat badan.
Mereka benar-benar mengendalikan dan membatasi apa yang mereka makan.
Diperkirakan 1 dari 5 pengidap anoreksia nervosa akan melakukan percobaan bunuh diri setidaknya sekali selama hidupnya.
Angka kematian karena bunuh diri cukup tinggi pada pada penderita gangguan makan ini, terlebih pada remaja wanita.
4. Gangguan kepribadian ambang
Gangguan ini disebut juga Borderline Personality Disorder (BPD).
Tanda utama seseorang memiliki gangguan kepribadian ambang adalah sering menyakiti diri sendiri.
Tanda lainnya adalah emosi yang tidak stabil dan terkadang kesulitan dalam bersosialisasi.
Kalangan ini cenderung memiliki riwayat pelecehan seksual pada masa kecilnya dan memiliki risiko lebih tinggi untuk melakukan bunuh diri.
Diperkirakan lebih dari setengah orang-orang dengan gangguan ini akan melakukan percobaan bunuh diri setidaknya sekali selama hidupnya.
5. Skizofrenia
Sering berhalusinasi, perubahan perilaku atau percaya kepada hal-hal yang tidak benar adalah tanda-tanda orang dengan skizofrenia.
Diperkirakan, 1 dari 20 orang dengan skizofrenia akan mencoba untuk bunuh diri.
Selain kondisi mental di atas, faktor lain yang bisa juga memicu seseorang bunuh diri adalah:
* Pernah mengalami pelecehan seksual.
* Faktor sosial dan ekonomi, seperti: kehilangan pekerjaan atau memiliki hutang.
* Memiliki orientasi seksual tertentu seperti gay, lesbian, atau transgender.
* Tahanan penjara atau seseorang yang baru bebas dari penjara juga bisa memiliki keinginan untuk bunuh diri.
* Menjadi korban bullying.
* Kualitas tidur yang buruk dan kurang tidur juga dikaitkan dengan peningkatan risiko bunuh diri pada kelompok lanjut usia.
Lansia yang mengalami kurang tidur memiliki peningkatan risiko bunuh diri.(tribunnews.com/alodokter.com)