VIDEO : Kisah Selamat Pengungsi Wamena Asal Medan Hamil 8 Bulan
Sejak rusuh pada Senin, 23 September lalu, tercatat telah ada lima pemberangkatan atau sortie Hercules yang membawa pengungsi ke Lanud Hasanuddin.
Penulis: Amiruddin | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-MAROS.COM, MANDAI - Ratusan pengungsi korban rusuh Wamena, Papua, telah tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros.
Sejak rusuh pada Senin, 23 September lalu, tercatat telah ada lima pemberangkatan atau sortie Hercules yang membawa pengungsi ke Lanud Hasanuddin.
3 Hari Dilantik Mulan Jameela Disorot Lagi Soal Pendidikan Istri Ahmad Dhani, Beda Desi Ratnasari
Bakal Gelar F8, Manajemen Festival Delapan Indonesia Sambangi Tribun Timur
Bupati Bone Mutasi 12 Pejabat Eselon II, Ini Nama-namanya
55 Pengungsi Wamena Tiba di Pelabuhan Makassar, Dijemput Pj Wali Kota Iqbal Suhaeb
Calon Bupati dan Walikota Usungan Golkar Sulsel Harus Bersih dari Narkoba
Salah seorang pengungsi yang tiba, yakni Neti Opusunggu (33).
Ia tiba di Lanud Hasanuddin, menggunakan pesawat TNI-AU jenis Hercules A-1336 sekitar pukul 12.42 Wita, Kamis (3/10/2019) siang.
Neti tak sendiri, tetapi bersama buah hatinya, Imelda (2).
Suaminya, Juspri Sihite, masih tertahan di Wamena.
"Suami masih ada di Wamena. Saya pulang untuk menghilangkan trauma dulu," kata Neti Opusunggu, kepada tribun-maros.com.
Neti menceritakan, kejadian Senin (23/10/2019) lalu, sungguh mengerikan.
Warga Wamena serentak berlarian, menyelamatkan diri.
Saat itu, tak sedikit rumah yang dibakar orang tak dikenal.
Batu dan panah beterbangan, dari berbagai penjuru.
"Saat itu, saya yang sementara berada di sekolah juga lari ketakutan. Pokoknya hari itu mencekam," ujar Neti, yang berprofesi sebagai guru tersebut.

Meski tengah hamil 8 bulan, Neti mengaku ia tetap berusaha lari sekuat tenaga.
Beruntung, saat lari tersebut, ia ditolong oleh warga lainnya.
"Kami menyelamatkan diri ke posko keamanan menggunakan sepeda motor, bersama anak dan suami. Sekolah tempat saya ngajar sudah ludes dibakar," tuturnya.