Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

Ririn Ekawati Terisak Curhat Detik-detik Suaminya Meninggal hingga Video Call Terakhir, Ini Profil

Selang sekitar 4 jam dari video call itu, Ririn mendapat kabar bahwa Ferry meninggal dunia.

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Ina Maharani
instagram.com
Ririn Ekawati 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Artis peran Ririn Ekawati menceritakan kronologi suaminya, Ferry Wijaya meninggal dunia karena kanker darah atau leukemia.

Mengutip dari Kompas.com Ririn menceritakan hal itu kepada artis Ussy Sulistiawaty yang videonya diunggah di akun YouTube Ussy Andhika Official.

Untuk diketahui, saat Ferry meninggal karena kanker darah atau leukemia, Ririn sedang pergi umrah. Namun, saat umrah, Ririn selalu mendapat kabar tentang kondisi kesehatan suaminya.

Sayangnya, saat umrah, Ririn mendapat kabar bahwa kondisi kesehatan Ferry tiba-tiba drop. Padahal, dua hari sebelumnya setelah kemoterapi, Ferry sempat jalan-jalan ke puncak.

Ririn langsung meminta asisten pribadinya, Indra, untuk membawa Ferry diperiksa ke dokter.

"Indra kirim foto setiap detik per detik. Tapi aku mulai enggak enak lihatnya. Kok beda mukanya. 'Enggak kok kak ini karena demam'. Tapi karena aku istrinya, aku ngerasain kayaknya lain. Coba tanya dokter," cerita Ririn seperti dikutip Kompas.com, Rabu (2/10/2019).

Ternyata badan Fery panas dan dianggap tak wajar. Oksigen di dalam darahnya juga sangat rendah. Untuk membuat Ferry bertahan, ia harus mengenakan oksigen yang dipasang melalui mulut.

"Sementara, itu pesannya dia ke aku kalau sampai dia sakit jangan lakukan itu (pasang oksigen) karena dia lihat orang digituin kayaknya nyiksa banget," ucap Ririn.

Video call terakhir

Saat Ferry sedang drop itu, Ririn sempat video call. Saat itu dokter menyarankan Ferry memakai alat bantu oksigen. Ferry pun menjawab, "tanya istriku".

Saat ditanya apakah Ferry masih kuat untuk video call, ia hanya menjawab dengan mengacungkan jempol.

"Kalau enggak kuat harus pakai alat itu sayang. 'Terserah kamu' (jawab Ferry). Dia ngomong pelan, tapi ketawa. 'Enggak apa-apa ya sayang ya'. Karena dokter minta harus dimasukin itu (alat)," papar Ririn.

Ferry pun saat itu mengacungkan jempolnya sebagai tanda setuju untuk dipasang alat. Sebelum selesai video call, Ferry mengatakan kepada Ririn, "Baik-baik ya di sana". Selang sekitar 4 jam dari video call itu, Ririn mendapat kabar bahwa Ferry meninggal dunia.

"Jadi itu terakhir aku video call. Dimasukin alatnya dan berapa lama kemudian ternyata dia enggak ada," ucap Ririn sambil menahan tangisnya.

"Jadi itu memang itu terakhir kali kita ngobrol ibaratnya, aku lihat dia ketawa, lihat muka dia, ada interaksi, itu terakhir," lanjut Ririn sambil terisak.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved