Bocah 14 Tahun Diperkosa Ayah Tiri Hingga Patah Tulang, Korban Lalu Diusir Setelah Puas
Peristiwa pemerkosaan tersebut terjadi pertama kali pada Maret dan kembali terulang pada Juni.
Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Rizki Santoso mengatakan, pihaknya telah menerima laporan itu.
"Sekarang masih kami selidiki. Nanti perkembangannya akan kami sampaikan," kata dia.
Sementara itu, Fitri Haryani, Manager Divisi Pencegahan Penaganan Kekerasan Berbasis Masyarakat Yayasan Spek-HAM Surakarta, mengatakan, tuduhan ibu kandung terhadap N merupakan bukti masih kuatnya sterotip bagi kaum perempuan saat ini.
"Kalau secara khusus kami tidak mendampingi kasus tersebut njih, tetapi sebagai pandangan umum atas kasus tersebut, bahwasanya cara pandang stereotip atau pelabelan masih disematkan pada perempuan, bahkan oleh ibu kandungnya," kata Fitri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/10/2019).
"Itu menunjukkan kalau patriarkhi masih kuat yang kemudian mempengaruhi cara pandang," tambahnya.
BI-Unhas Gelar Forum Penulis Populer Akademisi, Hadirkan Narasumber Pekerja Media
VIDEO: Kodim 1425 Jeneponto Peringati HUT ke 74 TNI dengan Donor Darah
Tiga Tahun Persib Bandung Tak Pernah Menang Lawan Madura United
Situasi tersebut, menurut Fitri, justru tidak membantu korban untuk pulih, namun memperburuk kondisi korban.
"Perempuan korban tidak semakin berdaya, justru kemudian dia menjadi korban dari berbagai pihak, tidak hanya perkosaan tetapi cara pandang yg kemudian semakin menyudutkan korban semakin memperburuk kondisi korban. (Kompas)
Ayah Tiri di Sumsel Tega Aniaya Bayi hingga Tewas
Balita 14 bulan di Kecamatan Sindang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan bernama Alif Alfaris mengalami nasib nahas.
Balita tersebut dianiaya oleh ayah tirinya berinisial R (30).
Dikutip TribunJakarta.com dari Sripoku, ayah kandung Alif Alfaris, Ahdison (32) mengatakan balita itu bahkan sempat kritis.
Di leher mungil Alif Alfaris terdapat luka bekas cekikan.
Ahdison bahkan mengatakan putra bungsunya itu sempat muntah darah hingga dua kali.
"Sempat kritis, sebab pada di bagian leher seperti dicekik. Mukanya membiru seperti dicakar. Dan pada bagian telinga juga demikian. Bahkan sempat muntah darah sebanyak dua kali," ujar Ahdison di Unit PPA Polres OKU Selatan, Kamis (26/9/2019).
Ahdison mengatakan Alif Alfaris mengalami trauma mendalam setelah peristiwa penganiayaan.