Sindiran Bintang ILC Rocky Gerung: Dahulukan Soal Kemanusiaan di Papua & Ambon, Bukan Pelantikanmu
Sindiran Bintang ILC Rocky Gerung: Dahulukan Soal Kemanusiaan di Papua & Ambon, Bukan Pelantikanmu
Sindiran Bintang ILC Rocky Gerung: Dahulukan Soal Kemanusiaan di Papua & Ambon, Bukan Pelantikanmu
TRIBUN-TIMUR.COM - Rocky Gerung menyoroti persoalan di Papua, terutama kerusuhan di Wamena.
Bintang Indonesia Lawyer Club (ILC) itu menuliskan pandangannya melalui akun twitter miliknya, @rockugerung.
Dan, Rocky Gerung meminta Jokowi untuk mendahulukan menyelesaikan persoalan Papua ketimbang mengurus pelantikannya sebagai presiden.
Baca: Cerita Lengkap DN Aidit Ketua PKI saat Peristiwa G30S/PKI, Begini Nasib Ayah, Adik, Istri & Anaknya
"Dahulukan soal kemanusiaan di Papua, di Ambon. Bukan dahulukan pelantikanmu," tulis Rocky Gerung.
Baca: Rocky Gerung Sebut Menteri Yasonna Laoly Ngaco Seusai Permalukan Mahasiswa di ILC
Ia, Rocky Gerung juga menyinggung masalah Papua saat ini sudah masuk ke tahap Internasionalisasi kemanusiaan.
"Papua sudah masuk tahap “internasionalisasi kemanusiaan”. Buzzer istana masih sibuk di kolam mandiin boneka," tulis Rocky Gerung
Ia menjelaskan saat ini persoalan bangsa kian melebar ke mana-mana.
"Persoalan makin lebar, pandangan mereka justru makin sempit. Buzzer istana terlalu dungu untuk mengerti “politik identitas”. Memburuk," tulisnya.
Provokasi Mahasiswa
Rocky Gerung menyebut dirinya kerap mendatangi kampus untuk memprovokasi mahasiswa gara melakukan demo.
Hal itu diungkapkannya di acara CNN Indonesia dengan tema Titik Nadir Indonesia yang tayang JUmat (27/9/19).
Sebelum Rocky Gerung mendapat giliran untuk berpendapat, pembawa acara memutarkan pernyataan Wiranto soal aksi demo mahasiswa 24 september 2019.
Menurut Wiranto, gelombang baru di aksi demo yakni kelompok Islam Radikal, suporter bola, tukang ojek hingga medis.
"Karena akan mengerahkan kelompok Islam Radikal atau garis keras, juga akan melibatkan para suporter, hati-hati suporter bola kaki pun akan disasar untuk dilibatkan dalam gerakan itu. Kemudian teman-teman buruh jangan sampai nanti juga mau atau dipengaruhi oleh mereka-mereka yang akan membangun kekacauan ini. Juga tukang-tukang ojek dan para medis, bahkan para medis ini sudah diberikan penyesatan," jelas Wiranto.
Rocky Gerung lantas menilai narasi pernyataan Wiranto norak.
"Agak norak sih narasinya Pak Wiranto," ujarnya.
Rocky Gerung lantas mengaku bahwa dirinya kerap memprovokasi mahasiswa untuk ikut demo.
"Saya provokasi mahasiswa untuk demontrasi, saya datang ke kampus untuk memprovokasi, " ujarnya.
menurutnya, demonstrasi menyatakan sebuah pikiran.
"Demontrasi itu hak menyatakan sebuah pikiran, kalau kita memprovokasi orang untuk menyatakan pikiran, ya itu enggak salah, yang salah itu Wiranto karena menakut-nakuti orang yang mau demo," ujarnya.
Rocky Gerung lantas mengatakan bahwa Wiranto menakut-nakuti.
"Dia panik dengan gerakan mahasiwa lalu menghasilkan narasi baru yang menakuti-nakuti, padahal demontrasi itu inti dari demokrasi," ujarnya.
"Jadi kalau saya memprovokasi saya memprovokasi inti dari demokrasi, itu standarnya," imbuhnya.
Menurut Rocky Gerung kata provokasi seolah-olah menjadi kata yang menakutkan.
"Itu standardnya, sekarang kata provokasi ditakutin orang, ya provokasi aja, gak ada soal, tunggangi ya pasti tunggang menunggangi itu hal biasa, karena nggak ada demonstrasi yang nggak ditunggangi itu," katanya.
Rocky menilai bahwa pernyataan Wiranto itu justru terkesan menakut-nakuti.
Menurutnya, seharusnya pihak pemerintah menggunakan CCTV untuk membengkuk penumpang gelap.
"Yang dikatakan Wiranto itu wajar, tapi bukan dengan cara menakut-nakuti. Kalau dia pemimpin politik, pemimpin keamanan, ya gak usah ngomong, dia tangkep aja, kan ini nakutin orang kan, dari awal dia tahu negara ada aparat intelejen, punya mata di seluruh CCTV Jakarta, mengapa dari awal mata digitaltidak digunakan untuk membengkuk penumpang gelap agar tidak terjadi, jadi orang berpikir,. pasti didemin supaya ada alasan untuk membuat konferensi pers, jadi jalan pikiran itu mudah kita intip, itu jalan pikiran yang konspiratif," ujarnya.
Diketahui, ribuan mahasiswa bergerak untuk menyampaikan sejumlah tuntutannya ke gedung DPR.
Saat sampaikan belasungkawa untuk 33 korban tewas di Wamena, ini permintaan Presiden Jokowi
Saat sampaikan belasungkawa untuk 33 korban tewas di Wamena, ini permintaan Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo mengucapkan belasungkawa atas kerusuhan yang menyebabkan 33 orang meninggal dunia di Wamena, Papua.
Baca: Mulan Jameela Jawab Tudingan Pura-pura Nelpon saat Dicecar Wartawan di DPR, Ternyata ini Faktanya
"Saya ucapkan duka mendalam meninggalnya korban di Wamena, 33 meninggal," kata Jokowi di Istana Bogor, Senin (30/9/2019).
Jokowi menegaskan aparat keamanan kerja keras melindungi warga. Ia meminta tak ada pihak yang mengarahkan kerusuhan ini sebagai konflik antar etnis.
"Ini adalah Kelompok Kriminal Bersenjata turun dari gunung dan melakukan pembakaran-pembakaran rumah warga," kata dia.
Diketahui, aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019), berujung rusuh. Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.
Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.
Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto menyatakan bahwa korban tewas berjumlah 33 orang.

Presiden Jokowi sebut Kerusuhan di Wamena ulah kelompok bersenjata, jangan digeser ke konflik etnis
Presiden Joko Widodo menegaskan kerusuhan yang menewaskan 33 orang di Wamena, Papua, merupakan ulah dari kelompok kriminal bersenjata (KKB). Ia menegaskan peristiwa ini bukan terjadi karena konflik antaretnis.
Baca: Kabar Buruk Mulan Jameela Prabowo, Digugat Eks Kader Gerindra, Settingan Istri Ahmad Dhani ke DPR RI
"Jangan ada yang menggeser-geser menjadi seperti sebuah konflik etnis, itu bukan. Ini adalah kelompok kriminal bersenjata yang dari atas di gunung turun ke bawah dan melakukan pembakaran pembakaran rumah warga," kata Jokowi di Istana Bogor, Senin (30/9/2019).
Jokowi memastikan aparat keamanan sudah bekerja keras menjaga keamanan warga.
Setelah kejadian, polisi juga telah menangkap orang yang diduga melakukan kerusuhan dan pembunuhan. "Polisi telah menangkap beberapa tersangka yang melakukan pembunuhan dan pembakaran yang ada di Wamena," kata Jokowi.
Jokowi pun mengimbau warga di Wamena tak perlu melakukan eksodus ke luar daerah. Ia mengklaim aparat keamanan sudah bisa mengamankan situasi.
Diketahui, kerusuhan di Wamena berawal dari unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019).
Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.
Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.
Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto menyatakan bahwa korban tewas berjumlah 33 orang. (Kompas.com/Ihsanuddin)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Rocky Gerung Soroti Rusuh Papua, Bintang ILC TV One Sindir Pelantikan Jokowi dan Politik Identitas