Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mengamuk Saat Akan Disembelih, Seekor Kerbau di Makale Tator Terpaksa Ditembak Polisi

Informasi yang dihimpun, Kerbau tersebut mengamuk saat hendak disembelih oleh warga pada pelaksanaan Upacara Rambu Solok (kematian) di Solok, Kecamata

Penulis: Tommy Paseru | Editor: Syamsul Bahri
Anggota Polsek Makale
Seekor kerbau ditembak polisi karena mengamuk dan membahayakan warga, Solok, Makale Selatan, Tana Toraja, Senin (1/10/2019). 

Workshop dan Launching Mahumsa ini dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Tana Toraja, Samuel Tande Bura.

Samuel didampingi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Anwar Abu Bakar dan Kepala Kantor Kementerian Agama Tana Toraja, H. Muhammad.

Dalam workshop pengembangan wawasan kultural dan wawasan kebangsaan menghadirkan lima narasumber.

Diantaranya Kepala Badan Perencanaan Daerah Tana Toraja DR. Yunus Sirante, selaku Keynote Speaker, Rektor UIN Alauddin Makassar, Profesor H. Hamdan Juhannis.

Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Mantan Kakanwil Kemenag Sulsel) DR. H. Hamka M.Ag, Pendeta Yonan Tadius dari Sinode Gereja Toraja (BPS), dan Pastor Paroki Makale Albert Arina Pr.

Kakan Kemenag Tana Toraja H.Muhammad mengatakan, workshop tersebut adalah tindak lanjut dari seminar budaya, agama dan pancasila, yang digelar oleh Pemkab Tana Toraja beberapa waktu lalu.

Dimana, hal ini telah menjadi warisan leluhur Toraja yang harus senantiasa disegarkan agar tidak keluar dari koridor yang sebenarnya.

"Seminar kebangsaan ini adalah upaya menangkal ancaman disintegrasi bangsa, yang akhir-akhir ini menjadi persoalan yang hangat dibicarakan di bangsa ini," katanya

Sudah Ambil Formulir, Wabup Luwu Timur Batal Daftar Sebagai Calon Bupati di Golkar

VIDEO: Setalah Dua Hari Disegel Masyarakat, Bendungan Paselloreng Akhirnya Dibuka

Ini Jadwal FIlm di XXI Mal Panakukkang, Sinopsis, dan Trailer

Terkait dengan Launching proyek perubahan Mahumsa yang merupakan program inovasi pertama di Sulawesi Selatan bahkan di Indonesia, dimana warga Muslim Toraja akan mendapatkan bimbingan per triwulan atau empat kali dalam setahun.

Hal itu diluar jadwal manasik haji yang diselenggarakan oleh PHU Kantor Kemenag Tana Toraja.

"Manasik Haji dan Umroh selama ini hanya dilaksanakan sekali setahun," ungkap Kakan Kemenag Tana Toraja H.Muhammad

Yakni, menjelang pelaksanaan ibadah haji, sehingga dianggap tidak maksimal dalam menanamkan dasar-dasar pengetahuan agama dan rukun haji.

Akibatnya, calon hamaah haji (CJH) Tana Toraja masih sangat banyak yang belum menguasai ilmu berhaji dan umroh.

Dikatakan juga, Mahumsa ini adalah sebuah upaya peningkatan kualitas pelayanan dengan harapan CJH dari Tana Toraja, bisa menguasai pengetahuan dasar agamanya terutama yang berkaitan dengan haji dan umroh.

"Workshop Kebangsaan dan Mahumsa ini mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari Pemerintah Kabupaten Tana Toraja, dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel)," tuturnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved