Hari Kesaktian Pancasila, Ketua GP Ansor Soppeng 'Ceramahi' Santri Ponpes Sirathal Mustaqiem
Sukardi menjadi pembina upacara di Pondok Pesantren (Ponpes) Sirathal Mustaqiem, Desa Lompulle, Kecamatan Ganra, Kabupaten Soppeng, Selasa (01/10/19).
Penulis: Desy Arsyad | Editor: Sudirman
TRIBUNSOPPENG.COM,GANRA -Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Soppeng Sukardi, menjadi pembina upacara pada Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober.
Sukardi menjadi pembina upacara di Pondok Pesantren (Ponpes) Sirathal Mustaqiem, Desa Lompulle, Kecamatan Ganra, Kabupaten Soppeng, Selasa (01/10/19).
Ketua GP Ansor Soppeng Sukardi mengatakan, santri punya peran penting baik itu dalam merebut kemerdekaan maupun mempertahankan kemerdekaan.
Lowongan Kerja SMA D3 S1 - BUMN PT Pegadaian Cari Karyawan, Benefit: Gaji, Asuransi, Bonus Tahunan
Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Begini Pesan Kapolda Sulbar
Hari Ini 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila, Begini Sejarahnya, Hubungannya dengan G30S/PKI
Olehnya itu, ia berharap para santri Ponpes Sirathal Mustaqiem agar punya andil dalam menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila.
Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 1965 faktanya erat berkaitan dengan peristiwa Gerakan 30 September 1965(G30S).
Tragedi ini merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno, dan mengubah Indonesia dari negara berdasarkan Pancasila menjadi negara komunis.
Hari Ini 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila, Begini Sejarahnya, Hubungannya dengan G30S/PKI
Tepat hari ini, 1 Oktober, merupakan Hari Kesaktian Pancasila.
Adapun Hari Kesaktian Pancasila memang berkaitan erat dengan peristiwa Gerakan 30 September atau G30S/PKI.
Menurut peneliti media dan pengajar jurnalisme, Ashadi Siregar, yang dilansir Banjarmasin Post dari Kompas, Hari Kesaktian Pancasila mengandung makna sebagai hari perkabungan nasional.
Patut kita ketahui, peristiwa kelam memang terjadi pada 30 September 1965.
Pemda Mamasa Gelar Upacara HKP, BPJS Serahkan Santunan Kematian
Rumah Tangga Laudya Cynthia Bella Diramalkan Endang Tarot, Mantan Istri Engku Emran Ikut Buka Suara
Saat itu, enam jenderal dan satu kapten, dibunuh oleh oknum.
sumur Lubang Buaya (TribunJakarta/Dionisius Arya Bima Suci)
Keenam jenderal dan satu kapten itu adalah:
1. Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani.
2. Mayor Jendral Raden Soeprapto.
3. Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono.
4. Mayor Jendral Siswondo Parman.
5. Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan.
6. Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo.
7. Lettu Pierre Andreas Tendean.
Oknum yang membunuh para pahlawan revolusi tersebut digambarkan sebagai upaya mengkudeta pemerintahan yang sah.
Kendati demikian, tragedi itu memang masih jadi perdebatan di tengah lingkungan akademisi hingga saat ini.
Dialog demi dialog tercipta, mempertanyakan siapa dalang dan apa motif sebenarnya di balik G30S.
Saat itu, kelompok keagamaan terbesar dan otoritas militer menyebarkan, bahwa insiden itu adalah usaha PKI untuk mengubah unsur Pancasila.
Memang, sempat timbul gejolak setelah G30S meletus.
Namun pada akhirnya, gejolak itu berhasil diredam oleh otoritas militer.
Pascatragedi G30S, memang terjadi pembersihan semua unsur pemerintahan dari pengaruh PKI.
Banyak yang berpendapat, justru 1 Oktober dapat disikapi sebagai hari perkabungan nasional, bukan untuk ritual Kesaktian Pancasila.
Menurut Ashadi Siregar, ditumpasnya kekuatan anti Pancasila atau berbagai pemberontakan, perlu disikapi dengan pemahaman kesejarahan yang rasional.
Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Mapolda Sulbar. (nurhadi tribun timur)
Jangan sampai, menyikapi penumpasan kekuatan anti Pancasia dengan irasionalitas keyakinan saktinya Pancasila.
Pada 1 Oktober, biasanya juga akan diperingati upcara di berbagai institusi negara.
Pada 30 Septembernya, dilakukan pengibaran bendera setengah tiang.
Kemudian, pada 1 Oktober 1965, pukul 06.00 WIB, bendera berkibar satu tiang penuh.
Institusi yang melaksanakan upacara itu di antaranya:
1. Kementerian-kementerian.
2. Lembaga Tinggi Negara.
3. Kejaksaan Agung.
4. Lembaga Pemerintah Non Kementrian.
5. Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri.
6. Kampus dan Sekolah (Negeri atau Swasta).
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: