Proyek Tol Layang AP Pettarani Makassar Dijaga oleh TNI, Kok Bisa?
Direktur PT Bosowa Marga Nusantara (BMN), Anwar Toha mengatakan, pelibatan aparat TNI ini untuk mengamankan peralatan yang ada dilapangan.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Aparat TNI melibatkan diri untuk memastikan keamanan proyek Tol Layang AP Pettarani, Kota Makassar.
Direktur PT Bosowa Marga Nusantara (BMN), Anwar Toha mengatakan, pelibatan aparat TNI ini untuk mengamankan peralatan yang ada dilapangan.
"Ada tentara, ada juga polisi," ujar Anwar, Senin (30/9/2019).
Atas pengawalan keamanan ini, Anwar mengaku pihaknya tidak mengalami kehilangan alat-alat berat milik kontraktor di lokasi,.
Baik saat berlangsungnya demonstrasi yang berujung rusuh, atau saat dihari- hari sebelumnya.
Meski kata dia, beberapa pagar proyek tersebut dirusak oknum, pihaknya tidak menuntut ganti rugi ataupun mempidanakan pelakunya.
Menurut Anwar, demonstrasi itu adalah hal yang wajar, apalagi itu diatur oleh undang-undang.
"Yah resiko nya. Beberapa lembar seng rusak tapi tidak apalah," katanya.
Kerusakan lainnya kata Anwar, ada pada tembok tiang. Dimana tembok tiang tol layang beberapa titik telah di cat (pilox).
Padahal konsep pembangunan tol layang ini akan berwarna natural sehingga pihaknya kembali akan melakukan pengerukan di bagian yang telah di cat.
Anwar melanjutkan, sudah sepekan lebih, para pekerja tol layang bekerja tengah malam hingga subuh hari.
Hal itu dilakukan akibat, imbas dari demonstrasi yang terjadi di Makassar beberpaa hari terakhir ini.
"Kita hentikan pengerjaan siang. Jadi kita alihkan malam hari sampai subuh," katanya.
Saat ini, progres jalan tol layang sudah masuk 33 progres.
Seharusnya kata Anwar, ini bisa diselesaikan Februari 2020 karena pengerjaan konstruksi berjalan lancar.
Tapi karena adanya pengerjaan utilitas, hingga enam bulan star pengerjaan fisik ikut molor.
Proyek ini dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Wika) sebagai pemenang tender proyek milik PT Bosowa Marga Nusantara (BMN).
Hingga saat ini, secara serius pihaknya tidak menemukan kendala dilapangan.
Ia mengungkapkan semua pengerjaan masih fokus dibawah, seperti bor pile, kolom, dan pengaturan utilitas.
Dalam rancangan anggaran, proyek ini memiliki total anggaran sebesar Rp 2,2 triliun.
Dua sumber dana yang diadakan oleh PT BMN, yakni dari Bank BCA, dan Bank Sulselbar (csr).
Tol layang ini diketahui akan membentang diatas jembatan Fly Over Urip Sumohardjo, bentangan jalan itu akan menghubungkam AP Pettarani dengan Tol Reformasi.(*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: