Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Irfan Driver Ojol Patah Tulang Akibat Ditabrak Mobil Polisi saat Ricuh di Makassar, Butuh Bantuan

Driver yang mencari nafkah dengan menawarkan jasa angkutan itu, kini harus terbaring di rumahnya, Jl Tidung VII, Makassar.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ansar
muslimin emba/tribuntimur.com
Irfan Rahmatullah (37) terbaring di rumahnya Jl Tidung VII Makassar, usai ditabrak kendaraaan taktis polisi 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Malang nasib Irfan Rahmatulla (37), driver ojek online (ojol) yang turut menjadi korban saat polisi membubarkan unjukrasa ricuh di Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Jumat malam.

Driver yang mencari nafkah dengan menawarkan jasa angkutan itu, kini harus terbaring di rumahnya, Jl Tidung VII, Makassar.

Tulang paha kirinya patah, akibat ditabrak kendaraan taktis (rantis) polisi yang memukul mundur pengunjukrasa dari fly over hingga ke depan kantor Gubernur Sulsel.

Kejadian itu bermula saat, ia yang dari arah Tello atau Jl Perintis Kemerdekaan hendak menuju fly over.

Bukan Hanya Imam Nahrawi, Ini Deretan Pejabat, Politisi hingga Artis yang Ditahan di Jumat Keramat

Begini Tanggapan TP4D Kejari Luwu Timur Soal Proyek Pujasera Malili Diduga Dikorupsi

Benar Diganggu Pelakor? Laudya Cynthia Bella Terciduk Nangis Matanya Bengkak Nonton Film Perceraian

Polisi bubarkan bentrok mahasiswa dan warga di depan kampus Unismuh, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Rabu (25/09/2019) pukul 00.05 Wita.
Polisi bubarkan bentrok mahasiswa dan warga di depan kampus Unismuh, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Rabu (25/09/2019) pukul 00.05 Wita. (muslimin emba/tribun-timur.com)

Setibanya di depan kantor Gubernur Sulsel, Irfan melihat kerumunan massa yang berlarian dikejar polisi ke arah Jl Perintis.

Melihat banyaknya massa yang berhamburan, Irfan pun memutar arah dan terpaksa melawan arus untuk menghindari kericuhan.

Namun nahas, saat kendaraanya belum jauh, taktis polisi sudah berada di belakangnya.

Ia pun tertabrak.

Motornya tergilas. Sementara Irfan terpental ke pinggir jalan.

"Untungnya saya terlempar ke kiri, seandainya ikutka motorku atau di tengah-tengahka, mungkin tergilaska," kata Irfan kepada tribun, Sabtu (28/9/2019).

Beberapa warga dan driver ojek yang melintas sigap menggotong Irfan ke RS Ibnu Sina, Makassar.

Irfan Rahmatullah (37) terbaring di rumahnya Jl Tidung VII Makassar, usai ditabrak kendaraaan taktis polisi
Irfan Rahmatullah (37) terbaring di rumahnya Jl Tidung VII Makassar, usai ditabrak kendaraaan taktis polisi (muslimin emba/tribuntimur.com)

Di RS Ibnu Sina, Irfan menjalani perawatan medis.

Paha kirinya divonis mengalami patah tulang dan harus menjalani operasi.

Namun, keterbatasan biaya membuatnya enggan menjalani anjuran dokter.

Ia memilih meninggalkan RS Ibnu Sina sebelum menjalani operasi, lantaran tidak cukup biaya untuk berobat umum.

"Tidak ada BPJS ku kasihan, jadi keluarka sekita jam setengan tiga (dini hari). Karena itu saja hanya beberapa jamja di dalam sudah Rp 700an ribu nabayar istriku, karena masuk umumka," ujarnya.

Bukan Hanya Imam Nahrawi, Ini Deretan Pejabat, Politisi hingga Artis yang Ditahan di Jumat Keramat

Begini Tanggapan TP4D Kejari Luwu Timur Soal Proyek Pujasera Malili Diduga Dikorupsi

Benar Diganggu Pelakor? Laudya Cynthia Bella Terciduk Nangis Matanya Bengkak Nonton Film Perceraian

Irfan saat ini menjalani perawatan di rumahnya. Ia memilih pengobatan tradisional atau terapi pengobatan kampung (urut) agar tidak terbebani biaya perawatan mahal.

"Dokter bilang semalam, bagaimana pak mauki dioperasi atau bagaimana? Jadi saya bilang berapa biayanya? Dia (dokter) bilang sekitar Rp 30an juta, jadi saya bilang janganmi, pulangma saja," ujarnya.

Saat ini, lanjut Irfan, pihak keluarganya mencari tukang urut atau pengobatan alternatif.

Lalu bagaimana sikap kepolisian?

Hingga pukul 17.20 Wita, Irfan mengaku belum menerima telepon atau kunjungan dari pihak kepolisian.

Padahal dirinya merupakan korban tertabrak kendaraan taktis polisi.

"Belum ada dari polisi ini. Tadi malam di rumah sakit (RS Ibnu Sina) sampai sekarang belum ada yang datangi, begitu juga telpon belum ada saya terima telpon dari polisi," ujarnya.

Ia pun berharap agar pihak kepolisian mengerti dengan kondisinya.

Unjuk Rasa Mahasiswa di Jl Pettarani Makassar Berujung Bentrok
Unjuk Rasa Mahasiswa di Jl Pettarani Makassar Berujung Bentrok (Sanovra/tribun-timur.com)

Pasalanya, akibat peristiwa tertabkranya Irfan oleh kendaraan taktis polisi, ia harus berhenti untuk mencari nafkah buat keluarganya.

"Kalau harapannya saya, setidaknya ada pertanggungjawaban dari polisi. Karena saya ini tertabrak mobil polisi kasihan," katanya.

"Baru kita tahumi sendiri bagaimana kalau orang patah tulang, agak lama juga sembuhnya," kata Irfan.

Selain itu, kata Irfan, komunitas driver ojek onlinenya saat ini juga tengah berembuk untuk membahas kondisi korban.

Selain Irfan, rantis polisi juga menabrak seorang mahasiswa Universitas Bosowa bernama Dicky Wahyudi (19) yang menjalani operasi di RS Ibnu Sina. (*)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved