Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kudo Sudah Punya 2,6 Agen di 500 Daerah, Bakal Terjun ke Fintech Lending

Kudo Sudah Punya 2,6 Agen di 500 Daerah, Bakal Terjun ke Fintech Lending

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
Kudo
CEO Kudo Agung Nugroho memberi arahan di sela jumpa pers terkait platformnya di Hotel Westin Kuningan Jakarta, Selasa malam (24/9/2019). 

Kudo Sudah Punya 2,6 Agen di 500 Daerah, Bakal Terjun ke Fintech Lending

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Platform teknologi Kios Dagang untuk Online (Kudo) menghadirkan, ekosistem digital lengkap untuk memberdayakan peritel tradisional (warung), dan jutaan orang Indonesia yang tidak memiliki akses perbankan di seluruh nusantara.

Selama lima tahun terakhir, Kudo telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam memberdayakan pengecer tradisional di Indonesia. 

CEO Kudo Agung Nugroho mengatakan, selama 5 tahun, sudah ada 2,6 Juta Agen Kudo.

"Kamu telah memberdayakan lebih dari 2,6 juta agen Kudo yang tersebar di 500 kota besar dan kecil di seluruh Indonesia. Jumlah agen aktifnya telah meningkat 4 kali sejak integrasi dengan Grab di 2017," kata Agung yang ditemui di sela jumpa pers di Hotel Westin Kuningan Jakarta, Selasa malam (24/9/2019).

Selian itu, selama lima tahun, peningkatan pendapatan agen hingga 30-40 persen.

"Para agen merasakan peningkatan pendapatan yang signifikan setelah bergabung dengan Kudo," katanya.

Dan luar biasanya, sudah ada 800 ribu pengemudi Grab terdaftar melalui Kudo dengan memanfaatkan jaringan agen Kudo.

"Grab telah berhasil menambah lebih dari 800 ribu pengemudi baru dan secara besar-besaran memperluas jangkauan mereka dari 12 kota hingga kelebih dari 200 kota di Indonesia," ujar Agung.

Lebarkan Sayap ke Fintech Lending

Perusahaan pasar daring Kudo Indonesia nampaknya bakal melebarkan sayap ke fintech lending.

CEO Agung Nugroho mengatakan, rencana itu pasti ada.

"Pasti ada rencana perluasan ke fintech. Semuanya dalam waktu dekat. Targetnya tahun depan," ujar Agung.

Namun menurut Agung, perluasan ini tidak secara khusus mengarah ke fintech lending.

"Ini enggak particularly ke fintech lending. Ada beberapa hal yang kita kerjakan untuk make sure bahwa agen bisa dapat lebih banyak tapi costnya lebih murah. Bisa macam-macam, salah satunya fintech lending, produk baru yang lain," jelasnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved