Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hubungan Intim Ibu dan Anak Terungkap dari Celana Pelaku

Hasil penyidikan, tiga tersangka, SR alias Yuyu (39), dan dua anaknya, RG (16) dan R (14), sering melakukan hubungan intim atau inses.

Editor: Ansar
Kompas.com
Tiga tersangka kasus pembunuhan bocah 5 tahun saat konferensi pers yang bertempat di Polsek Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (24/9/2019) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Polres Sukabumi mengungkap fakta lain dalam kasus perkosaan dan pembunuhan NP, bocah lima tahun oleh kakak dan ibu angkatnya yang terjadi Minggu (22/9/2019) sekitar pukul 09.00 WIB.

Hasil penyidikan, tiga tersangka, SR alias Yuyu (39), dan dua anaknya, RG (16) dan R (14), sering melakukan hubungan intim atau inses.

Hal itu telah berlangsung sekitar dua bulan.

"Ketiga pelaku ini juga sering melakukan hubungan inses antara ibu dengan kedua anak kandungnya. Selain kepada ibunya, kedua pelaku ini juga kepada adik angkatnya," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi dalam konferensi pers di Mapolsek Cibadak, Selasa (24/9/2019).

Hubungan seksual antara ibu dengan anak ini terungkap saat polisi menemukan celana training dalam penggeledahan di rumah pelaku.

Promo Hari Ini: KFC Beli 9 Potong Ayam Cuma Rp 74 Ribuan, BreadTalk Semua Roti Dihargai Rp 7.500

Kunjungi Mahasiswa Korban Kekerasan di RS Awal Bros, Kapolda Sulsel Bilang Begini

Ramalan Zodiak Kamis 26 September 2019, Pendapatmu Akan Didengar Virgo,Scorpio Rekrut Orang Baru

Di celana training itu masih ada bercak sperma yang selanjutnya diketahui celana itu milik R.

Setelah diinterogasi, R sebelum memperkosa NP, sempat melakukan hubungan badan dengan ibu kandungnya pada Sabtu (21/9/2019) malam.

Pengakuan ketiga tersangka, mereka sudah sering melakukan inses.

Bahkan ketiganya pernah melakukannya bertiga secara bersama-sama.

Aksinya tersebut dilakukan saat suami atau ayah kedua pelaku sedang berada di luar rumah.

 Selain itu kedua remaja pria yang masih berstatus sebagai pelajar ini juga sering melakukan hubungan seks dengan adik angkatnya.

"Hubungan asmara kedua laki-laki remaja dengan ibunya dan adik angkatnya ini dipicu karena sering menonton video porno dari telepon genggamnya. Keduanya berhalunisasi lalu melampiaskannya dengan ibu kandungnya dan adik angkatnya," ujar dia.

"Sayangnya, ibunya ini juga bukannya melarang, malah meladeni. Bahkan ikut membunuh korban dengan mencekik," ujar Nasriadi.

Anak perempuan itu tewas dibunuh oleh ibu angkat dan salah seorang kakak angkatnya.

Sebelum akhirnya dibuang ke sungai, bocah malang ini diduga diperkosa dua pria yang merupakan kakak angkatnya.

Promo Hari Ini: KFC Beli 9 Potong Ayam Cuma Rp 74 Ribuan, BreadTalk Semua Roti Dihargai Rp 7.500

Kunjungi Mahasiswa Korban Kekerasan di RS Awal Bros, Kapolda Sulsel Bilang Begini

Ramalan Zodiak Kamis 26 September 2019, Pendapatmu Akan Didengar Virgo,Scorpio Rekrut Orang Baru

Ibu & Anak Kandung Berhubungan intim Usai Bunuh Anak Angkatnya

Perilaku Seks Menyimpang atau hubungan sedarah ( Inses ) kembali terjadi

Hubungan terlarang ini terjadi antara Ibu dengan dua anak kandungnya terungkap dari kasus pembunuhan anak angkat di Sukabumi.

Sebelum hubungan sedarah itu terbongkar, Ibu dan dua anak kandungnya ini ditangkap karena membunuh bocah 5 tahun bernisial NP.

Setelah dilakukan investigasi mendalam, terkuak jika ketiga pelaku ini punya perilaku seks menyimpang.

 

Parahnya Ibu dan dua anaknya ini sering kali melakukan hubungan intim saat suaminya sedang bekerja.

Artinya mereka pernah main bertiga sekaligus

Ibunya bernama SR alias Yuyu (39), sementara anaknya bernama RG (16) dan R (14).

Ibu dan dua anak kandung tersebut diketahui merupakan warga Kampung Bojongloas, Keluarahan Situmekar, Kecamatan Lembarsitu, Kota Sukabumi.

Awal cerita ini bermula dari Jasad bocah 5 tahun, NP, yang ditemukan di Sungai Cimandiri, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi pada Minggu (22/9/2019).

AKBP Nasriadi menjelaskan, setelah menerima laporan penemuan jasad, polisi terus menyelidiki dan melakukan pengumpulan bahan keterangan.

Polisi meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk pihak keluarga bocah tersebut.

"Hasil olah tempat kejadian perkara, pada tubuh ditemukan tanda-tanda kekerasan, sehingga langsung dilakukan otopsi," ujar AKBP Nasriadi di Mapolsek Cibadak, Selasa (24/9/2019).

Otopsi dilaksanakan dokter forensik di RSUD Sekarwangi, Cibadak, Senin kemarin.

"Hasilnya sementara ditemukan bekas luka di leher, luka di lidah, luka di kemaluan dan anus," kata AKBP Nasriadi.

Promo Hari Ini: KFC Beli 9 Potong Ayam Cuma Rp 74 Ribuan, BreadTalk Semua Roti Dihargai Rp 7.500

Kunjungi Mahasiswa Korban Kekerasan di RS Awal Bros, Kapolda Sulsel Bilang Begini

Ramalan Zodiak Kamis 26 September 2019, Pendapatmu Akan Didengar Virgo,Scorpio Rekrut Orang Baru

NP yang merupakan anak angkat dari Yuyu dibunuh oleh ibu angkat dan seorang kakak angkatnya.

Ketika sudah meninggap jasad NP dibuang ke sungai.

 

Sebelum dibunuh menurut Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi, NP sempat diperkosa oleh dua kakak angkatnya, RG dan R.

ilustrasi Siswi terpergok berhubungan intim
ilustrasi Siswi terpergok berhubungan intim (Youtube)

Menurut AKBP Nasriadi NP diperkosa secara bergantian oleh RG dan R.

Sang ibu, Yuyu kemudian memergoki RG dan R saat memperkosa NP.

Namun tanpa alasan R langsung mencekik NP.

Malahan sang ibu, Yuyu turut membantu dengan memukul NP hingga tewas.

"Karena tidak menerima teguran ibunya tersangka R melampiaskan kemarahan terhadap korban dengan mencekiknya dan kemudian dibantu oleh ibunya yaitu SR dengan memukul korban," kata AKBP Nasriadi.

Menurut AKBP Nasriadi setelah membunuh NP, Yuyu dan R sempat melakukan hubungan intim di depan jasad anak angkatnya.

 "Ketika korban sudah dianggap meninggal dunia, R dan SR kemudian berhubungan intim antara Ibu dan anak di depan mayat korban. Menurut pengakuan tersangka bahwa hubungan intim yang dilakukan antara ibu dan anak tersebut telah beberapa kali dilakukan," kata AKBP Nasriadi.

Dari hasil pemeriksaan pelaku, terungkap kebiasaan seks menyimpang yang dilakukan Yuyu, RG dan R.

Menurut AKBP Nasriadi, tiga tersangka, Yuyu, RG dan R sering melakukan hubungan intim selama dua bulan terakhir.

"Ketiga pelaku ini juga sering melakukan hubungan inses antara ibu dengan kedua anak kandungnya. Selain kepada ibunya, kedua pelaku ini juga kepada adik angkatnya," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi

Awalnya Polisi menemukan celana training saat melakukan penggeledahan.

AKBP Nasriadi menerangkan di celana training tersebut terdapat bekas cairan sperma.

Celana training itu diketahui merupakan milik R.

Saat diinterogasi, R mengaku sempat melakukan hubungan intim dengan ibu kandungnya sebelum memperkosa NP.

AKBP Nasriadi mengatakan dari pengakuan ketiga tersangka, mereka sudah sering melakukan hubungan intim.

Promo Hari Ini: KFC Beli 9 Potong Ayam Cuma Rp 74 Ribuan, BreadTalk Semua Roti Dihargai Rp 7.500

Kunjungi Mahasiswa Korban Kekerasan di RS Awal Bros, Kapolda Sulsel Bilang Begini

Ramalan Zodiak Kamis 26 September 2019, Pendapatmu Akan Didengar Virgo,Scorpio Rekrut Orang Baru

Bahkan Yuyu, RG dan R pernah melakukannya bertiga secara bersama-sama.

Hubungan intim Yuyu, RG dan R dilakukan ketika suami atau ayah mereka sedang berada di luar rumah.

Menurut AKBP Nasriadi, hubungan RG dan R dengan Yuyu dipicu kebiasaan menonton film porno di ponsel.

"Keduanya berhalunisasi lalu melampiaskannya dengan ibu kandungnya dan adik angkatnya," ujar AKBP Nasriadi.

Namun sayangnya, bukan mencegah sang ibu, Yuyu malah meladeni nafsu kedua anak kandungnya.

"Sayangnya, ibunya ini juga bukannya melarang, malah meladeni. Bahkan ikut membunuh korban dengan mencekik," ujar AKBP Nasriadi. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hubungan Intim Ibu dengan Anak (Inses) Terungkap dari Celana Pelaku Pembunuhan Bocah 5 Tahun, https://www.tribunnews.com/regional/2019/09/24/hubungan-intim-ibu-dengan-anak-inses-terungkap-dari-celana-pelaku-pembunuhan-bocah-5-tahun?page=2.

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved