Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gerbong Tomakaka Maju Lewat Jalur Perseorangan di Pilkada Mamuju 2020

Minimal, katanya, memberi tahu masyarakat mana pemimpin yang bisa membawa daerah ini jauh lebih cepat

Penulis: Nurhadi | Editor: Imam Wahyudi
Nurhadi/tribunsulbar.com
Ketua Yayasan Tanratu Pattanabali H Ahmad Taufan diwawancarai sejumlah wartawan di kampus I Unika Mamuju 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Ketua Yayasan Tanratu Pattanabali (Gerbong Tomakaka), H Ahmad Taufan, memastikan akan mengambil bagian dalam perhelatan Pilkada Mamuju 2020.

"Memang kewajiban kita untuk mengambil bagian, karena itu jalan konstitusi kita untuk memperbaiki daerah. Makanya bagi orang yang paham apakah dia punya nama atau tidak, itu tidak penting. Tapi yang harus dipahami adalah kita punya kewajiban untuk berperan serta," kata Ahmad Taufan kepada Tribun-Timur.com, Selasa (24/9/2019) ditemui di kampus I Unika Jl Ir Juanda Mamuju.

Minimal, katanya, memberi tahu masyarakat mana pemimpin yang bisa membawa daerah ini jauh lebih cepat, karena Mamuju ini masih tertinggal dibanding daerah lain.

Baca: Ali Fauzi Jadi Pembicara Pencegahan Teroris di Universitas Tomakaka Mamuju Sulbar

"Jauh sangat tertinggal, disisi lain, kontradiksi antara SDA yang ada dengan kemampuan laju pembangunan kita, terutama pertumbuhan ekonomi dan itu kewajiban kita sebagai masyarakat untuk mengambil peran memberi tahu masyarakat yang terbaik untuk membawa daerah kita,"ujarnya.

Dari awal, kata dia, pihaknya selalu ingin mengambil peran dalam sistem, sehingga jauh-jauh hari sudah membangun gerbong politik dengan mempersipakan kader untuk menjadi calon di Pilkada 2020.

Sejauh ini, nama yang muncul dari gerbong Tomakaka yang digadang-gadang akan menjadi penantang petahana adalah Tri Zulkarnain.

Baca: Setelah PDIP, Sutinah Suhardi Lamar PAN untuk Pilkada Mamuju 2020

Tri Zulkarnain merupakan putra dari Ketua Yayasan Tanratu Pattanabali yang saat ini menjabat Wakil Rektor di Unika.

Menanggapi sejumlah pigur yang muncul selain dari petahana, Ahmad Taufan menjelaskan, pihak tidak ingin lepas dari cara berpikir akademis, bahwa semakin banyak pilihan masyarakat itu semakin bagus.

"Dalam kondisi politik di Mamuju saat ini, kita mampu menganalisis, ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama tiga pasangan calon, yaitu dari Gerbong Habsi, Gerbong SDK dan Gerbong Tomakaka,"katanya.

Kemungkinan kedua, lanjutnya, dua gerbong, antara gerbong Habsi dengan SDK atau Habsi dengan Tomakaka sebab dari semua gerbong yang ada menurutnya sama-sama belum mengambil sikap.

Baca: Habsi-Irwan Jilid II Dipastikan Berlanjut di Pilkada Mamuju 2020

"Tapi kita sangat yakin dengan kompisisi ktp yang sudah kita kumpul 12 ribu lebih, kita sangat yakin di 2020 kita ambil peran. Dari awal memang kami gagas untuk maju lewat Independen ini, tapi tidak meninggalkan komunikasi dengan Parpol, hanya subtansi dalam perjuangan kami adalah jalur perseorangan,"tegasnya.

Manggapi wacana adanya petahana Jilid II, menurutnya semakin incumben semakin menarik untuk menjadi rival dalam pertarungan politik apalagi dalam hal pemaparkan program.

"Karena petahana itu dalam tatanan teori, orang tidak bertanya lagi apa yang dia perbuat karena sudah diukur lima tahun, kembali lagi ke masyarakat, apakah merasa puas atau tidak,"ucapnya

Namun, ia meyakini pada Pilkada 2020 akan menarik, karena ia mengklaim tidak di atas 60 persen masyarakat yang puas dengan kinerja duel petahana.

Ahmad Taufan mengungkapkan, sejauh ini sudah kesembilan kali melakukan pertemuan sejak empat bulan terak membahas persiapan menuju Pilkada, tapi belum mengumumkan ke publik.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved