Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Destinasi Wisata

LAGI VIRAL, Keindahan Gunung Luhur 'Negeri di Atas Awan' Begitu Memikat, di Mana Lokasinya?

Soal pemandangan yang disuguhkan, Eko mengaku takjub, dia bahkan menyebut mirip-mirip dengan yang pernah dilihatnya di Dieng, Jawa Tengah.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
Warta Kota/Andika Panduwinata
keindahan gunung luhur 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Gunung luhur menjadi trending topik google, Minggu (23/9/2019).

Tidak hanya itu, gunung tersebut viral di kanal sosial media.

Pasalnya, keindahan puncak gunung begitu memukau siapa pun yang melihatnya.

Gunung luhur yang berada di Desa Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, mulai ramai dikunjungi oleh wisatawan.

Para wisatawan yang datang hanya untuk menikmati pesona hamparan awan dari atas gunung.

Tak tanggung-tanggung, pada akhir pekan ini jumlah wisatawan yang datang mencapai 30 ribu, bahkan kemacetan pun terjadi hingga tujuh kilometer.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lebak Tengah mengajukan sebagian wilayahnya menjadi Geopark Nasional. Termasuk di dalamnya terdapat Gunung Luhur yang dijuluki negeri di atas awan.

Pemandangan Seperti saat Naik Pesawat

Gubernur Banten Wahidin Halim memamerkan destinasi wisata teranyar yang tengah digandrungi para pelancong.

Wisata yang menjadi daya tarik masyarakat tersebut berada di Gunung Luhur, Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Kini destinasi tersebut kerap disebut sebagai Negeri di Atas Awan.

Pasalnya, pemandangan nan indah terhampar di puncak kawasan tersebut yang dipenuhi awan.

"Saya berkesempatan untuk melihat langsung, karena banyak cerita di wilayah Lebak ini ada Negeri di Atas Awan," ujar Wahidin.

Pria yang akrab disapa WH itu pun menatap langsung kemolekan dari destinasi wisata ini.

Dia pun merasakan sensasinya saat berada di antara kumpulan awan serta sinar matahari yang tampak menarik hati.

"Kebetulan juga program Pemprov Banten sedang membangun jalan di wilayah ini. Jalan kami lakukan pengecoran kurang lebih 16 kilometer," ucapnya.

Menurutnya jalan yang baru dibangun itu untuk mempermudahkan akses masyarakat menuju Negeri di Atas Awan ini.

"Dan ternyata memang bisa dibuktikan, indah sekali seperti kita berada di atas langit," kata Wahidin.

Mantan Wali Kota Tangerang dua periode itu juga mengaku takjub dengan pemandangan Negeri di Atas Awan.

Dia merasa seperti berada di dunia lain begitu saat merasakan awan-awan itu terlihat di depan matanya secara langsung.

"Kayak berada di dalam pesawat. Ini saya kira menarik. Wilayah ini menjadi wisata baru di Banten," katanya.

Setelah viral di media sosial, pengunjung membeludak

Pengelola tempat wisata negeri di atas awan Sukmadi mengatakan, jumlah pengunjung akhir pakan ini melebihi kunjungan pada pekan-pekan sebelumnya, ditandai dengan muncul macet beberapa kilometer sebelum puncak.

Sambungnya, para pengunjung yang penasaran dengan panorama hamparan negeri di atas awan mulai berdatangan sejak Jumat (20/9/2019) malam.

"Pada Sabtu pagi macet hingga lima kilometer, kalau hari ini 7 kilometer, sebelumnya tidak pernah seperti ini," kata Sukmadi kepada Kompas.com di Gunung Luhur, Desa Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (22/9/2019).

Masih dikatakan Sukmadi, akibat terjadinya kemacetan tersebut, pihaknya membutuhkan waktu sekitar enam jam untuk mengurai kemacetan yang terjadi hingga seluruh kendaraan bisa lancar melintas baik yang datang maupun meninggalkan Gunung Luhur.

Diakuinya, membludaknya pengunjung Gunung Luhur lantaran video dan foto hamparan awan viral di media sosial belakangan ini. Akibatnya, banyak wisatawan yang penasaran untuk datang.

Wisatawan yang datang tidak hanya dari Kabupaten Lebak atau Banten saja, namun juga dari kota-kota di Jabodetabek.

Eko Cahyono, salah satu pengunjung warga Kemanggisan, Jakarta Barat, datang ke Gunung Luhur bersama istri dan tiga anaknya.

Ia mengaku datang karena terpesona dengan video hamparan awan di Gunung Luhur yang dilihatnya di media sosial.

"Banyak yang share, akhirnya penasaran, kebetulan tempatnya dekat, kemarin saya berangkat via tol enggak sekitar empat jam sampe ke sini (Gunung Luhur)," kata Eko kepada Kompas.com.

Soal pemandangan yang disuguhkan, Eko mengaku takjub, dia bahkan menyebut mirip - mirip dengan yang pernah dilihatnya di Dieng, Jawa Tengah.

Pengunjung lain, Kania, yang berasal dari Serpong, Tangerang Selatan menyebut pemandangan indah di Gunung Luhur tidak dibarengi dengan fasilitas yang nyaman untuk pengunjung.

Dia bercerita harus berjalan kaki setengah jam untuk mendapatkan pemandangan hamparan awan lantaran kebagian parkir sekitar satu kilometer dari puncak.

"Parkirnya sangat kurang, padahal mobil saya sudah susah payah untuk ke atas, tapi harus turun lagi karena gak kebagian, padahal saya bawa anak kecil," katanya.

Kania berharap ke depannya bisa disediakan fasilitas parkir yang banyak lantaran tempat wisata ini sedang diminati banyak pengunjung.

Diusulkan masuk Geopark

Pemerintah Kabupaten Lebak tengah mengajukan sebagian wilayahnya menjadi Geopark Nasional.

Termasuk di dalamnya terdapat Gunung Luhur yang dijuluki negeri di atas awan".

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, geopark tersebut bernama Bayah Dome, di mana wilayahnya meliputi pesisir Pantai Sawarna di selatan Kabupaten Lebak hingga ke kawasan utara yang terdapat kekayaan alam berupa batu kalimaya.

Di dalam wilayah geopark terdapat sejumlah tempat wisata mulai dari laut, air terjun, geosite, budaya kasepuhan hingga yang terbaru, negeri di atas awan Gunung Luhur. Seluruh wisata tersebut, kata Iti, akan terintegrasi satu sama lain.

"Nanti akan terintegrasi, kita konsep pariwisata ecotourism, jadi bagaimana hutan akan tetap terjaga tapi masyarakat tetap bisa mendapatkan nilai ekonomi," kata Iti kepada Kompas.com di Pendopo Kabupaten Lebak, Jumat (20/9/2019).

Pembangunan Masjid

Dilansir dari Kompas.com, setelah ramai dikunjungi wisatawan, objek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, akan dibangun masjid.

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, Gunung Luhur nantinya akan memiliki masjid seperti Masjid Atta'awun di kawasan Puncak, Jawa Barat.

"Kita sepakat kemarin akan membangun masjid seperti Atta'awun di puncaknya. Minggu depan mulai peletakan batu pertama," kata Wahidin ditemui di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Kota Serang, Rabu (18/9/2019).

Tak ingin dijadikan tempat maksiat

Dikatakan Wahidin, beberapa pekan ke belakang ini, objek wisata Gunung Luhur banyak dikunjungi oleh wisatawan yang penasaran dengan panorama hamparan awan.

Pengunjung tidak hanya datang dari wilayah Banten saja, tapi dari luar provinsi hingga ada wisatawan dari luar negeri yang juga penasaran dengan keindahan negeri di atas awan Gunung Luhur.

Lantaran banyak pengunjung, maka fasilitas di Gunung Luhur harus dibuat lengkap. Salah satunya adalah dengan pembangunan masjid.

"Karena di sana butuh masjid. Jangan sampai di sana jadi tempat maksiat. Akan sangat indah ada suara azan di puncak gunung itu," katanya.

Sumber berita:https://mataram.tribunnews.com/2019/09/23/5-fakta-negeri-di-atas-awan-gunung-luhur-indahnya-diusulkan-jadi-geopark-pengunjung-sesalkan-1-hal?page=all
Foto: Warta Kota/Andika Panduwinata
Negeri di Atas Awan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved