Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ada Apa? Profesor ini Sebut Jokowi Panik karena Demo Mahasiswa & Rusuh Wamena

Ada Apa? Profesor ini Sebut Jokowi Panik karena Demo Mahasiswa & Rusuh Wamena

Editor: Ilham Arsyam
twitter
GURU Besar LIPI sebut Presiden Jokowi panik 

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto mengatakan, pelaku pembacokan diduga massa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang berunjuk rasa di Universitas Cenderawasih.

 Kader Partai Gerindra Garut: Mulan Jameela Dulu Pelakor, Sekarang Perekor Alias Perebut Kursi Orang

Eko menjelaskan, sebelumnya massa AMP melakukan demo di depan Auditorium Universitas Cenderawasih.

Mereka menuntut pendirian posko bagi mahasiswa Papua yang pulang dari studi di luar Papua.

Eko mengatakan, aksi tersebut tidak mendapat izin dari Polda Papua maupun dari pihak Rektorat Universitas Cenderawasih.

Eko menjelaskan, massa AMP kemudian difasilitasi petugas untuk kembali ke daerah Expo Waena, menggunakan truk dan bus umum.

Mereka dikawal aparat keamanan yang menggunakan kendaraan dinas yang dikemudikan Praka Zulkifli.

Ia mengatakan, setibanya di daerah Expo Waena sekira pukul 11.00 WIT, massa AMP yang baru turun dari kendaraan, berbalik menyerang aparat keamanan yang mengawal mereka pulang.

Eko menjelaskan, mendiang Praka Zulkifli yang sedang beristirahat sejenak seusai mengantar pasukan pengamanan, tiba-tiba diserang massa menggunakan senjata tajam.

"Almarhum mengalami luka bacokan di kepala bagian belakang."

"Korban sempat dievakuasi menuju RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis."

"Namun karena pendarahan yang hebat, nyawa Praka Zulkifli tidak dapat terselamatkan."

"Sekitar pukul 12.30 WIT, Praka Zulkifli dinyatakan meninggal dunia," kata Eko dalam keterangan tertulis, Senin (23/9/2019).

Eko mengatakan, rencana pemakaman Praka Zulkifli masih dikoordinasikan oleh Danyonif 751/Raider dengan keluarga korban.

Menurut Eko, massa AMP juga berusaha memprovokasi masyarakat Papua yang berada di Expo Waena.

Masyarakat diprovokasi untuk melakukan aksi anarkis berupa pembakaran terhadap berbagai fasilitas umum dan rumah masyarakat.

Atas nama Kodam XVII/Cenderawasih, Pangdam Mayjen TNI Herman Asaribab, Kapendam menyatakan turut berduka cita kepada keluarga almarhum.

"Sebagai seorang prajurit, almarhum Praka Zulkifli telah memberikan bakti terbaiknya kepada bangsa dan negara."

"Dengan memberikan jiwa dan raganya demi terciptanya rasa aman di tanah Papua" ucap Pangdam saat melihat jenazah Praka Zulkifli di RS Bhayangkara.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019),, berujung rusuh.

Kontributor Kompas.com di Wamena, John Roy Purba melaporkan, demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.

Unjuk rasa berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.

Hal itu membuat siswa marah, hingga kemudian kabar itu meluas dan memicu aksi unjuk rasa pelajar di Kota Wamena.

"Sampai saat ini, Wamena masih dikuasai pelajar yang berunjuk rasa," kata Jhon melalui sambungan telepon, Senin.

John melaporkan, aparat kepolisian dan TNI berusaha memukul mundur siswa demonstran.

Hal itu berlangsung sekitar 4 jam. Namun, siswa demonstran tetap bertahan dan kian bertindak anarkistis.

"Suara tembakan terdengar di mana-mana selama 3 jam," kata John.

Memang dalam percakapan dengan John, terdengar suara rentetan tembakan senjata api.

Sampai saat ini, aktivitas di Kota Wamena lumpuh.

Masyarakat memilih mengungsi di kantor Polres Wamena dan Kodim. 

Dipicu kabar hoaks 

Situasi keamanan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, terganggu setelah massa melakukan aksi perusakan dan pembakaran pada Senin (23/9/2019).

Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja memastikan alasan massa melakukan aksi anarkistis di Wamena adalah karena mereka termakan kabar tidak benar (hoaks).

"Wamena minggu lalu ada isu, ada guru yang mengeluarkan kata-kata rasis sehingga sebagai bentuk solidaritas mereka melakukan aksi," jelasnya di Jayapura.

Rudolf mengklaim kepolisian sudah mengonfirmasi isu tersebut dan memastikannya tidak benar.

"Guru tersebut sudah kita tanyakan dan tidak ada kalimat rasis, itu sudah kita pastikan."

"Jadi kami berharap masyarakat di Wamena dan di seluruh Papua tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita yang belum tentu kebenarannya," tuturnya.

Pagi ini, sambung Rudolf, Brimob dan Bupati Jayawijaya sudah mendekati massa agar massa tidak melakukan tindakan-tindakan anarkistis.

Namun, ia mengakui massa telah melakukan tindakan anarkistis.

"Laporan terakhir ada 5 motor yang di bakar," kata Rudolf.

Bandara Ditutup Sementara

Rusuh di Wamena operasional Bandara Papua dihentikan sementara, Senin (23/9/2019).

Hal ini sebagai dampak dari aksi demo anarkis yang terjadi di ibu kota Kabupaten Jayawijaya itu.

Kepala Bandara Wamena Joko Harjani kepada Antara menyebutkan, operasional bandara ditutup sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Penghentian operasional bandara dilakukan sekitar pukul 10.30 WIT dengan menerbangkan tiga pesawat kargo yang sebelumnya berada di Bandara Wamena.

“Saat ini sudah tidak ada pesawat di bandara,” kata Joko.

Dia menambahkan, bandara akan dibuka bila ada permintaan dari pihak kepolisian atau militer.

Bandara Wamena yang terletak di Lembah Baliem setiap hari melayani 120 penerbangan dari dan ke Wamena.

"Tingginya aktivitas penerbangan itu disebabkan Wamena menjadi pintu masuk ke beberapa kota dan kampung di Kawasan Pegunungan Tengah," sebut dia.

Sementara, Kepala Bandara Sentani Anthonius Praptono secara terpisah mengakui dihentikannya penerbangan ke Wamena karena alasan keamanan.

"Memang benar penerbangan dari dan ke Wamena sudah dihentikan sementara tanpa batas waktu yang dipastikan."

"Setiap harinya sekitar 20 kali penerbangan dari dan ke Wamena dari Bandara Sentani," kata Anthonius. (Gita Irawan)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul PROF LIPI Sebut Jokowi Mulai Panik Hadapi Gelombang Demo Mahasiswa, Panggil Kapolri dan Panglima TNI, https://wartakota.tribunnews.com/2019/09/23/prof-lipi-sebut-jokowi-mulai-panik-hadapi-gelombang-demo-mahasiswa-panggil-kapolri-dan-panglima-tni?page=all.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved