Ini Alasan Nur Fikayanti Kabur dan Tak Mau Digauli di Malam Pertama oleh Suami Sah
Ini Alasan Nur Fikayanti Kabur dan Tak Mau Digauli di Malam Pertama oleh Suami Sah
Baru lima malam menikmati enaknya jadi pengantin baru, Jayadi Bin Masing (31) harus gigit jari.
Istrinya Novi kolopaking (18) yang dinikahi 2 Juli 2017 diam-diam meninggalkan rumah Kamis malam 6 Juli 2017.
Hal ini tentu mengejutkan Adi, panggilan Jayadi.
Bagaimana tidak, tak ada percekcokan sebelumnya.
Jayadi mengaku sesaat sebelum sang istri pergi, ia meminta dibelikan soto ayam, tak jauh dari rumahnya.
Jayadi yang begitu mencintai istrinya itu kemudian menuruti.
Tanpa pikir panjang Jayadi meluncur ke penjual soto ayam.
Tak lama berselang ia pun kembali dengan sekantong soto ayam di tangannya.
Melihat kondisi rumah sepi Adi memanggil-manggil Novi.
Namun sang pujaan hati takj kunjung kelihatan batang hidung.
ia pun menemui mertuanya Abu bakar. Namun Novi tak ada di rumah mertua.
Tak lama kemudian Adi pun merima pesan singkat.
"Mohon maaf, saya tidak bisa jalani hubungan ini," kata Jayadi menirukan SMS.
Jayadi menatap ponselnya penuh nanar.
Belum Sempat 'Dianu'
Jayadi mengaku menuruti semua permintaan istrinya.
Salah satunya, adalah tidak digauli dia awal-awal pernikahan.
"Saya belum pernah sentuh juga, belum pernah berhubungan layak suami-istri. Karena istri saya bilang, jalani saja dulu," ungkap Jayadi.
Hal itu turut dibenarkan Kapolsek Ajangale AKP Gani.
"Salah satu pengakuannya itu, katanya belum pernah disentuh," kata AKP Gani.
Jayadi menuruti hal itu, pasalnya ia percaya dengan garansi mertuanya Abu Bakar yang menyebut Novi bakal menyukai suatu waktu nanti.
Diakui Jayadi keduanya memang menikah tidak dalam proses pacaran.
Layaknya kisah Siti Nurbaya, Novi pun sedikit dipaksa oleh orangtuanya untuk menikah.
Bedanya Siti Nurbaya memilih mengabdi kepada Datuk Maringgit pasca nikah, sementara Novi memilih jalan pintas meninggalkan Adi, kabur entah kemana.
Jayadi menunggu tiga minggu, sebelum akhirnya melapokan kasus ini ke Polsek Polsek Ajangale, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Adi melaporkan kehilangan istri sekaligus melaporkan mertuanya Abu Bakar dengan dugaan penipuan.
(*)