Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dinas Kesehatan Parepare Konvergensi Pencegahan Stunting

Kegiatan digelar di Balai Ainun Habibie, Lingkungan Senggol, Kelurahan Mallusetasi, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Penulis: Darullah | Editor: Ansar
darullah/tribun-parepare.com
Dinas Kesehatan Kota Parepare, gelar Konvergensi Pencegahan Stunting, Program Upaya Kesehatan Masyarakat, Selasa, (17/9/2019) siang. Kegiatan ini digelar di Balai Ainun Habibie, yang berlokasikan di Lingkungan Senggol, Kelurahan Mallusetasi, Kecamatan Ujung, Kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan. 

TRIBUN-PAREPARE.COM, UJUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Parepare, gelar Konvergensi Pencegahan Stunting, Program Upaya Kesehatan Masyarakat, Selasa, (17/9/2019) siang.

Kegiatan digelar di Balai Ainun Habibie, Lingkungan Senggol, Kelurahan Mallusetasi, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Hadir sebagai narasumber yakni Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dr dr Abdul Razak Thaha.

Isi Pesan Terakhir BJ Habibie Beberapa Jam Sebelum Meninggal Dunia, Diungkap Ilham Habibie

Brigadir RR Personel Polres Palopo Dilapor ke Polisi Gegara Hal ini

Dua Rumah dan 45 Karung Gabah Hangus Terbakar di Bonto Birao Pangkep

Pada sambutannya, Wakil Wali Kota Parepare, Pangerang Rahim mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya yang sangat penting dan strategis, dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Sebagaimana kita ketahui, stunting merupakan kondisi gagal tubuh pada anak balita, akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan," ungkapnya.

"Kondisi gagal tubuh pada anak balita ini, disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama. Serta terjadi infeksi yang berulang," ujarnya.

Dia berharap forum tersebut menjadi wadah, untuk mempersatukan program-program setiap lembaga dalam penanganan stunting.

"Semoga dengan kegiatan ini, dapat meningkatkan komitmen dan kesepahaman, untuk mencegah terjadinya stunting," katanya.

Selaku pemateri Abdul Razak menjelaskan, penyebab stunting itu salah satunya dikarenakan, anak mengalami kurang gizi. Bukan karena faktor keturunan.

“Ini tentunya berkaitan dengan air bersih, atau makanan bergizi,” ujarnya.

Isi Pesan Terakhir BJ Habibie Beberapa Jam Sebelum Meninggal Dunia, Diungkap Ilham Habibie

Brigadir RR Personel Polres Palopo Dilapor ke Polisi Gegara Hal ini

Dua Rumah dan 45 Karung Gabah Hangus Terbakar di Bonto Birao Pangkep

Salah satu efek dari standing ini adalah otak anak tidak berkembang, tubuh pendek, dan mengalami penyakit menular.

“Otak tak berkembang ini terjadi, atau dapat dilihat pada anak berusia dua tahun,” bebernya.

Tiga daerah yang sejauh ini memiliki stanting tinggi yaitu, NTT, Sulbar, Aceh. Kalau di Sulbar itu di Majene dan Aceh di daerah Pili.

“Untuk mengantisipasi adanya stanting ini, mestinya diantisipasi pada seribu hari sebelum kehamilan,”kata dia.

Laporan wartawan TribunParepare.com, Darullah, @uull_darullah.

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved