Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Meski Tanpa Dukungan Pemerintah, 2 Tim Asal Tana Toraja Ini Juara Kejurda Futsal Piala Gubernur

Pada kategori U-23 berhasil meraih runner up (juara 2) setelah kalah dari Kabupaten Pare Pare dengan skor 6-0 pada partai final.

Penulis: Tommy Paseru | Editor: Syamsul Bahri
Tommy/Tribun Toraja
Formasi Pemain tim Futsal Tana Toraja Kategori Pelajar dan U-23 

TRIBUNTORAJA.COM,MAKALE-Dua perwakilan tim futsal Tana Toraja meraih juara dua dan tiga di Kejurda futsal piala Gubernur Sulawesi Selatan, meski tanpa dukungan dari Pemkab Tana Toraja, Senin (16/9/2019).

Pada kategori U-23 berhasil meraih runner up (juara 2) setelah kalah dari Kabupaten Pare Pare dengan skor 6-0 pada partai final.

DFSK Raih 57 SPK Selama GIIAS Makassar, Ini Mobil Terlaris

VIDEO: Detik-detik Kebakaran MTs Guppi Mamuju

Kronologi Ular Kobra Keluar Sarang hingga Piton Raksasa Hangus Terpanggang Akibat Kebakaran Hutan

10 Fakta Bule Inggris Jatuh Miskin Setelah Nikahi Wanita Indonesia, Alasan Pria Tak Lapor Polisi

Liga 3 Sulsel, Gaswa Wajo Boyong 25 Pemain ke Kabupaten Pinrang

Sementara pada kategori Pelajar, tim Tana Toraja meraih juara tiga bersama.

" Walaupun tidak berhasil juara, namun capaian yang diraih tim futsal Tana Toraja sangat membanggakan," ungkap Ketua AFK Tana Toraja, Alfred Gora Rantetana.

Hasil tersebut adalah prestasi baru untuk dunia olahraga futsal di Tana Toraja.

"Yang dicapai dua tim futsal Tana Toraja sudah luar biasa," tuturnya.

Diungkapkan oleh ketua AFK Tana Toraja itu, kedua tim berangkat dengan semangat tim tampa dukungan dari pemerintah.

"Tidak ada , saya juga tidak meminta karna saya tau hasilnya pasti tidak ada," tulis Alfred saat dikonfirmasi melalui WhatsAap.

Dirinya berharap prestasi yang diraih bisa jadi acuan untuk olahraga futsal di Tana Toraja bisa berkembang lebih baik lagi.

Formasi Pemain tim Futsal Tana Toraja Kategori Pelajar dan U-23
Formasi Pemain tim Futsal Tana Toraja Kategori Pelajar dan U-23 (Tommy/Tribun Toraja)

"Kami Pengurus Asosiasi berharap ada perhatian dari pemerintah untuk menyediakan fasilitas lapangan futsal setidaknya yang paling standar saja sehingga ke depannya kita juga bisa mengadakan event olahraga futsal," ujuar Alfred Gora Rantetana.

Informasi yang dihimpun, kedua tim futsal Tana Toraja saat ini tengah dalam perjalanan menuju ke Tana Toraja.

"Nanti ada penyambutan konvoi di sekitaran kecamatan Mengkendek, bagi yang ingin menyambut bisa menunggu dilokasi tersebut," tulis Pelatih tim futsal Tator Erick yang dikonfirmasi terpisah.(*)

Lahan Pertanian Warga di Desa Langda Toraja Alami Kekeringan dan Gagal Panen

Sejumlah petani padi di Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami gagal panen akibat kemarau panjang, Minggu (15/9/2019).

Seperti yang dialami oleh salah seorang petani bernama Karno (40) petani asal Desa Langda, perbatasan Tana Toraja dan Toraja Utara.

SEDANG BERLANGSUNG 4 Link Live Streaming Trans7 Siaran Langsung MotoGP San Marino,Nonton HP Sekarang

Nggak Nyangka, Antasari Azhar Dukung Revisi UU KPK, Ini Katanya, Simak Profilnya

Kerennya Suara Gadis Indonesia Claudia Emmanuela Santoso, Bikin 4 Juri The Voice Jerman Berbalik

SEDANG BERLANGSUNG 3 Link Live Streaming TV Online Indosiar Badak Lampung vs PSM, Akses Disini

Masyarakat Walbar Luwu : Pak Bupati Bangunkan Kami Tower Jaringan

Karno mengaku mengalami kerugian karena gagal panen.

" Musim panen kali ini saya cuma dapat lima karung padi dari dua tempat, biasanya kalau hasil baik, bisa dapat 30 karung," ungkap Karno kepada TribunToraja.Com.

Karno menjelaskan dirinya mengalami gagal panen akibat kemaru panjang yang tak berkesudahan.

Sehingga, lanjut Karno, tanaman padi yang tadinya diharapkan dapat tumbuh dengan subur tak dapat berbuah, bahkan banyak yang mati.

"Tanaman padi kami mati karna tidak ada air, padi yang ditanam hanya ujung-ujungnya saja yang berubah," terang Karno.

Untuk wilayah Desa Langda (sekitaran sawah ma'kale) sendiri banyak masyarakat yang gagal panen karena kekeringan.

Bahkan, kekeringan sudah dialami oleh para petani di wilayah tersebut selama dua bulan terakhir.

"Banyak yang gagal panen disini, pokoknya semua petani yang ada disekitar sini saja, tidak ada yang dapat hasil hingga 10 karung," kata Karno.

Kekeringan lahan Sawah di Desa Langda (Uma Ma'kale), perbatasan Tana Toraja dan Toraja Utara, Minggu (15/9/2019).
Kekeringan lahan Sawah di Desa Langda (Uma Ma'kale), perbatasan Tana Toraja dan Toraja Utara, Minggu (15/9/2019). (tommy)

Karno menyebut, mayoritas masyarakat di wilayah itu hanya dapat menggunakan air hujan sebagai sumber kehidupan tanaman padi.

"Di Desa Langda sendiri memang tidak tersedia penampungan air yang dapat digunakan para petanu apabila musim kemarau panjang tiba," ucapnya.

"Harapan kami, pemerintah dapat menyediakan tampungan air untuk para petani disini, agar saat musim kemarau tiba, petani tidak gagal panen lagi," ungkap Karno.

Terkait dengan masalah itu, petani berharap solusi dari pemerintah termasuk mengadakan asuransi atau membangunkan warga irigasi. (*)

Laporan Wartawan : TribunToraja.Com,@b_u_u_r_y

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.
Area lampiran

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved