Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hasil Laga PSM Kurang Memuaskan, Psikologi Pemain Terganggu?

Utamanya di jejaring sosial Instagram yang memberi pernyataan kekecewaan terhadap tim, dan pemain.

Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Ansar
Tribun Lampung
Wiljan Pluim saat berduel dengan pemain Badak Lampung FC pada laga pekan 18 Liga 1 2019 yang terlaksana di Stadion Sumpah Pemuda, Lampung, Minggu (15/9/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Atas hasil kurang memuaskan yang diderita PSM Makassar akhir-akhir ini, membuat banyak kalangan angkat bicara.

Utamanya di jejaring sosial Instagram yang memberi pernyataan kekecewaan terhadap tim, dan pemain.

Salah satunya di Instagram official PSM Makassar, netizan berbondong-bondong memberi hujatan kepada Pasukan Ramang.

Hujatan itu datang utamanya saat Laskar Pinisi menelan hasil tanpa kemenangan di laga tandang.

Ricuh Unjukrasa Bubarkan BPJS di Kantor Gubernur Sulsel, 7 Mahasiswa Diamankan Polisi

Jadwal Siaran Langsung China Open 2019 di TVRI, Jonatan Christie, Anthony Ginting, Marcus/Kevin Main

Pertimbangan Baperjakat Maros, Camat Simbang Muhammad Hatta Diganti

Puncaknya saat Wiljan Pluim dan kawan-kawan kalah di markas sendiri atas PSIS Semarang beberapa waktu lalu.

Mereka juga meminta PSM bisa tampil maksimal pada laga tandang dan meraih kemenangan.

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Bosowa (Unibos), Musawwir S Psi M A mengatakan tuntutan dan adanya komentar pedas akan mengganggu seseorang.

Meski hal tersebut dilakukan di dunia Maya sehingga menimbulkan kegaduhan terhadap sikologi orang yang dituju.

Sebab melakukan hujatan di media sosial tak ada bedanya dengan yang terjadi di dunia nyata.

"Ini namnya cyber bullying dan efeknya sama persis di dunia nyata. Dampak yang ditimbulkan ketika orang mendapat bullying di media sosial bisa menimbulkan pusing, merasa terkucilkan, dan merasa tidak percaya diri," ungkap Musawwir, Senin (16/9/2019).

Ia menjelaskan, interaksi dengan seseorang di media sosial sama saja seperti berinteraksi di dunia nyata.

Ketika seseorang melakukan bullying, orang jelas akan merasa sangat jengkel.

Apalagi, bullying dilakukan bukan satu atau dua orang saja melainkan ribuan orang.

Ricuh Unjukrasa Bubarkan BPJS di Kantor Gubernur Sulsel, 7 Mahasiswa Diamankan Polisi

Jadwal Siaran Langsung China Open 2019 di TVRI, Jonatan Christie, Anthony Ginting, Marcus/Kevin Main

Pertimbangan Baperjakat Maros, Camat Simbang Muhammad Hatta Diganti

"Dan kalau kita bicara soal pemain PSM, mereka adalah publik figur yang banyak orang tahu.

Tekananya sama bahkan mereka bisa merasa lebih terkucilkan karena banyak orang yang melihat mereka. Yang jelas, mereka juga manusia biasa," jelasnya.

Dekan yang pernah meneliti prilaku suporter olahraga pada 2006-2007 ini mengaku ada baiknya Pasukan Raman menghindari media sosial untuk sementara.

Kemudian berinteraksi dengan orang-orang terdekat untuk menenangkan diri sembari memikirkan hal-hal positif.

"Ada baiknya pemain PSM cenderung memikirkan hal baik-baik dulu. Kan kemrin juara, itu bisa jadi motivasi agar bisa lebih baik lagi. Peran keluarga juga penting di sini," imbuhnya.

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @wahyususanto_21

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved