Lahan Pertanian Warga di Desa Langda Toraja Alami Kekeringan dan Gagal Panen
Seperti yang dialami oleh salah seorang petani bernama Karno (40) petani asal Desa Langda, perbatasan Tana Toraja dan Toraja Utara.
Penulis: Tommy Paseru | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNTORAJA.COM,MAKALE-Sejumlah petani padi di Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami gagal panen akibat kemarau panjang, Minggu (15/9/2019).
Seperti yang dialami oleh salah seorang petani bernama Karno (40) petani asal Desa Langda, perbatasan Tana Toraja dan Toraja Utara.
SEDANG BERLANGSUNG 4 Link Live Streaming Trans7 Siaran Langsung MotoGP San Marino,Nonton HP Sekarang
Nggak Nyangka, Antasari Azhar Dukung Revisi UU KPK, Ini Katanya, Simak Profilnya
Kerennya Suara Gadis Indonesia Claudia Emmanuela Santoso, Bikin 4 Juri The Voice Jerman Berbalik
SEDANG BERLANGSUNG 3 Link Live Streaming TV Online Indosiar Badak Lampung vs PSM, Akses Disini
Masyarakat Walbar Luwu : Pak Bupati Bangunkan Kami Tower Jaringan
Karno mengaku mengalami kerugian karena gagal panen.
" Musim panen kali ini saya cuma dapat lima karung padi dari dua tempat, biasanya kalau hasil baik, bisa dapat 30 karung," ungkap Karno kepada TribunToraja.Com.
Karno menjelaskan dirinya mengalami gagal panen akibat kemaru panjang yang tak berkesudahan.
Sehingga, lanjut Karno, tanaman padi yang tadinya diharapkan dapat tumbuh dengan subur tak dapat berbuah, bahkan banyak yang mati.
"Tanaman padi kami mati karna tidak ada air, padi yang ditanam hanya ujung-ujungnya saja yang berubah," terang Karno.
Untuk wilayah Desa Langda (sekitaran sawah ma'kale) sendiri banyak masyarakat yang gagal panen karena kekeringan.
Bahkan, kekeringan sudah dialami oleh para petani di wilayah tersebut selama dua bulan terakhir.
"Banyak yang gagal panen disini, pokoknya semua petani yang ada disekitar sini saja, tidak ada yang dapat hasil hingga 10 karung," kata Karno.

Karno menyebut, mayoritas masyarakat di wilayah itu hanya dapat menggunakan air hujan sebagai sumber kehidupan tanaman padi.
"Di Desa Langda sendiri memang tidak tersedia penampungan air yang dapat digunakan para petanu apabila musim kemarau panjang tiba," ucapnya.
"Harapan kami, pemerintah dapat menyediakan tampungan air untuk para petani disini, agar saat musim kemarau tiba, petani tidak gagal panen lagi," ungkap Karno.
Terkait dengan masalah itu, petani berharap solusi dari pemerintah termasuk mengadakan asuransi atau membangunkan warga irigasi. (*)
Laporan Wartawan : TribunToraja.Com,@b_u_u_r_y
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur