Ini Cerita Ali Nurdin, Tukang Becak Makassar Bisa Bicara 6 Bahasa Asing
Meski tidak benar-benar fasih, namun Ali cukup paham dan mampu berbicara jika menghadapi turis dari negara-negara tersebut
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kenalkan, Ali Nurdin (65), pengayuh becak asal Makassar yang pandai berbahasa asing.
Bahasa Inggris, Jepang, Italia, Perancis dan Belanda, dikuasai Ali.
Meski tidak benar-benar fasih, namun Ali cukup paham dan mampu berbicara jika menghadapi turis dari negara-negara tersebut, khususnya bule Inggris.
Pengetahuan ayah enam orang anak itu, tidak didapatkan dari bangku kuliah.
Melainkan, diperoleh saat ia menjadi buruh pelabuhan di Bitung, Sulawesi Utara.
"Awalnya itu, saya merantau di Bitung (1963-1964) jadi buruh pelabuhan dan bergaul dengan orang Yunani. Disitulah saya mulai mengenal bahas asing karena saya sering berbicara dengan buruh kapal atau awak kapal dari Portugis atau Yunani waktu itu," kata Ali Nurdin ditemui di rumah kontrakannya di Jl Galangan Kapal, Kecanatan Tallo, Makassar, Minggu (15/9/2019) siang.
Saat merantau kala itu, lanjut Ali, ia menjadi buruh angkut kopra ke kapal Yunani.
"Disitu saya senang berbicara bahasa Yunani, Portugis, karena kalau saya berbicara dengan mereka (buruh dari Yunani) dia bantu saya membenarkan ucapan saya kalau salah. Beda kalau sesama buruh asal Indonesia, kalau salah kita diketawai bukan dibantu betulkan," ujarnya.
Lebih kurang empat tahun merantau di Sulawesi Utara, tepatnya pada 1970, Ali Nurdin pulang ke kampung halamannya di Kota Makassar.
Pria berdarah Galesong, Takalar dan Bontonompo, Gowa ini pun menjadi tukang batu tepatnya 1970.
Lima tahun menjadi buruh bangunan Ali Nurdin beralih kerjaan dengan menjadi pengayuh becak, tepatnya 1985.
"Waktu saya masih tukang batu, saya lihat ada turis asing kesulitan berbicara dengan daeng becak, disitu saya memutuskan untuk ganti pekerjaan lagi jadi tukang becak," ungkap Ali Nurdin.
Modal berbahasa asing portugis yang diketahui dari rekan sesama buruh saat merantau di Bitung Sulawesi Utara pun dikembangkan Ali Nurdi dengan turis asing yang menaiki becaknya.
Ia yang merasa tudak canggung dengan bahaasa luar negeri pun perlahan paham dan mampu berkomunikasi dengan tursi yang asing yang berwisata ke Makassar.
Atas kemampuannya berbahasa asing khususnya bahasa Inggris, Ali Nurdin pun undang tim talk show acara Hitam Putih yang tayang di Trans TV.
Ali Nurdin dan istrinya Raba (55) diundang ke Jakarta untuk live di acara yang dipandu Deddy Corbuzier, Selasa (10/9/2019) malam.
Ia juga mendapat honor uang Rp 10 juta dari Deddy Corbuizer saat live dalam acara itu.
Berikut profil Ali Nurdin:
-Nama: Ali Nurdin (65)
-Alamat: Jl Galangan Kapal, Makassar.
-Lahir: Gowa 5 Juli 1954
-Suku: Makassar
-Agama: Islam
-Ayah: Dg Rengko pria asal Galesong Takalar
-Ibu: Dg Bunga wanita asal Bontonompo Gowa
- Anak: Rudi, Supriadi, Asriadi, Asriani, Suhardi dan Suriani.
-Riwayat pekerjaan: Buruh pelabuhan (1963-1964), burub bangunan 1970 dan pengayuh becak 1985-sekarang.