Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

Diterjang Kabut Asap Hingga Jadi Viral, di Mana Itu Riau? Ini Lokasi, Sejarah, dan Data Lengkapnya

Pada tahun 2002, pemerintah menetapkan pemekaran Kepulauan Riau yang beribu kota di Tanjung Pinang, dari provinsi Riau.

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Ina Maharani
Tribunpekanbaru.com
kabut asap di kota Pekanbaru Riau 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Riau menjadi trending topik google, Jumat (14/9/2019).

Kabar yang banyak diberitakan yakni Riau yang sedang memburuk akibat dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak Selasa (10/9/2019).

Hal tersebut menyebabkan kualitas udara di Pekanbaru, Riau memburuk.

Dilansir dari Kompas.com, tak hanya itu, alat tersebut juga menampilkan tulisan "TINGGALKAN RIAU !!" Ditampilkan juga pada alat terdapat kadar kandungan udara di Riau, seperti PM 2.5, SO2, CO, O2, dan NO2. Hingga kini, unggahan tersebut telah di-retwit sebanyak 29.600 kali dan disukai sebanyak 11.600 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Adapun kabut asap muncul disusul dengan keluhan masyarakat Pekanbaru yang mengalami sesak napas.

Tak hanya mengakibatkan sesak napas, kabut asap juga membatasi jarak pandang pengendara bermotor.

Kemudian, salah satu pengguna Twitter @Jaaaa_yn mengunggah sebuah foto yang menampilkan alat bertuliskan indeks standar pencemar udara (ISPU) atau pollutant standard index (PSI). "TOLONG BANTU RETWEET.

Pak @Jokowi Riauku sudah tak sehat lagi asap sudah ganas menyelimuti kami. Meninggalkan Riau? Pak kami di sini butuh bantuan, saat kebakaran hutan kembali terjadi, WAKIL RAKYAT TUTUP TELINGA! PEMERINTAH TUTUP MATA! MEDIA TUTUP MULUT! #RiauDibakarBukanTerbakar," tulis akun @Jaaaa_yn dalam twitnya pada Kamis (12/9/2019).

Penjelasan KLHK

Saat dikonfirmasi, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatera, Amral Fery mengungkapkan bahwa tulisan "Tinggalkan Riau" yang ramai di media sosial tersebut adalah tidak benar.

"Tidak benar, itu berita bohong," ujar Amral kepada Kompas.com, Jumat (13/9/2019).

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Karliansyah mengungkapkan bahwa alat yang terpampang dalam foto viral memang merupakan milik KLHK.

"Iya milik KLHK. Itu tampilan dari alat Air Quality Monitoring Systems (AQMS) yang menunjukkan parameter kualitas udara secara kontinu dan realtime (sesaat atau saat itu)," ujar Karlainsyah saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/9/2019).

Menurutnya, untuk menyatakan kualitas udara suatu kota yang sesungguhnya harus didasarkan pada data rata-rata harian atau rata-rata tahunan.

"Untuk data hari ini masih di-update," ujar Karliansyah. Selain itu, berdasarkan Data ISPU tanggal 13 September 2019 pukul 15.00 WIB yang dirilis oleh KLHK dan Dinas Lingkungan Hidup dan Provinsi Riau, Pekanbaru memiliki indeks kualitas udara sebesar 478.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved