KPU Toraja Utara Mulai Sosialisasikan Tahapan Pencalonan Pilkada 2020

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Toraja Utara menggelar Sosialisasi Tahapan Pencalonan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati untuk Pilkada 2020.

Kegiatan itu berlangsung di Kantor KPU Toraja Utara, Jalan Pongtiku No 1 Kecamatan Rantepao, Toraja Utara, Sulsel, Rabu, (11/9/2019) siang.

Gubernur Sulbar Mutasi 15 Pejabat Eselon II, Berikut Nama-namanya

Lihat! Joy Tobing Bikin SBY Nangis, Ternyata Ini Masalahnya

Tribun Timur Serahkan Bantuan ke Lurah Sambung Jawa, untuk Korban Kebakaran Jl Baji Pamai

VIDEO: 5 Kapolsek Dimutasi, Ini Penjelasan Kapolres Bone

Disebut Terlalu Seksi, Ketua Waria Bulukumba Larang Pedangdut Ghea Youbi Tampil di Festival Pinisi

Dibuka Anggota KPU Divisi Teknis dan Logistik, Yan Hery Pakan serta dihadiri Anggota lainnya yakni Roy Pole Pasalli, Simeon Sarira dan Anshar Tangkesalu.

Yan Hery Pakan membuka sosialisasi mengatakan, tujuan sosialisasi untuk menginformasikan kepada para peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) terkait tahapan pelaksanaan, khususnya calon independen.

"Selain itu menyampaikan peraturan KPU Nomor 15 tentang tahapan program dan jadwal penyelenggaraan pemilihan bupati dan wakil bupati," jelas Yan.

Juga dibahas persyaratan tentang model B.1 KWK mengenai surat pernyataan dukungan pasangan calon perseorangan.

Pencalonan perseorangan mulai dibuka Oktober 2019 hingga Juni 2020.

Penyerahan syarat dukungan calon terkait mekanisme pencalonan perseorangan atau perbaikan administrasi.

Yan menjelaskan, syarat dukungan minimal 10% berdasarkan DPT terakhir atau DPTHP 2.

"Kami membuka ruang dan waktu bagi siapa yang mendaftarkan diri sebagai calon independen agar bisa berkordinasi langsung dengan KPU," jelasnya.

Yan mengatakan, pihak KPU akan terus menerima informasi jika ada calon yang ingin konsultasi mengenai tahapan Pilkada 2020 mendatang.

Sosialisasi hanya dihadiri satu Cabup Toraja Utara, Zeth Zalurapi. Selain itu pengurus partai politik dan LO maupun pihak pemerintah daerah dari Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). (*)

7 Pelajar SMP di Toraja Utara Dipindahkan Gegara Keroyok Satpam Sekolah

 Tujuh pelajar tega menganiaya seorang satpam SMP Negeri 1 Rantepao di Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulsel.

Pihak Polsek Rantepao dipimpin Kapolsek Kompol Marthen Buttu bersama anggota mendatangi lokasi dugaan terjadinya tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan.

Bupati Bengkayang Suryadman Gidot Ditahan KPK Terkait Suap Proyek, Ini Kasusnya, dan Profil

Ingin Pertahankan Juara Tahun Lalu, Tim Pocil Polres Enrekang Lakukan ini di Pinrang

IPMAPI Bakal Pentaskan Drama Tari Tentang Lasinrang di Yogyakarta

Siswa SMAN 7 Luwu Timur Wakili Sulsel Pada Lomba Parade Cinta Tanah Air di Bali

Canon Gelar Program Spesial di Hari Pelanggan Nasional 2019

Aksi pengroyokan kepada penjaga sekolah diketahui masyarakat dari postingan media sosial facebook beberapa saat lalu.

Polsek Rantepao mendatangi dua sekolah yaitu SMPN 1 Rantepao dan SMPN 2 Rantepao.

"Ada tujuh pelajar yang mengeroyok satpam SMPN 1 Rantepao, dua diantaranya siswa dari SMPN 2 Rantepao," ucap Kompol Marthen kepada TribunToraja.com, Kamis (05/9/2019) siang.

Korban pengroyokan bernama Nober Matoto (30) dianiaya pelajar SMP berinizial BM (15), CJS (15), ATP (15), KTL (15), OP (15), JAT (15) dan WCT (15).

Menurut keterangan Koordinator BK SMPN 1 Rantepao, Marten Tammu mengatakan jika kejadian terjadi pada Selasa (27/08/2019) lalu.

"Akibat dua pelajar SMPN 2 Rantepao yang baru saja pindah datang ke SMPN 1 Rantepao dan masuk ke area sekolah tanpa izin dari pihak sekolah," ucap Marten.

Lanjutnya, korban melihat di halaman sekolah kemudian hendak membawa salah satu siswa SMPN 2 Rantepao berinisial JAT (15) ke ruang guru dengan cara menarik kerah baju siswa pindahan dari SMPN 1 Rantepao itu.

"Tidak terima perlakuan satpam sekolah, JAT bersama enam rekannya langsung menganiaya Nober," jelas Marten.

Akibat aksi pengeroyokan, Nober mengalami luka di bagian kepala sehingga harus cek up ke Kota Makassar.

Kompol Marthen Buttu menjelaskan, pada Jumat (30/8/2019) lalu, pihak SMPN 1 Rantepao mempertemukan korban dan pelajar dihadiri orangtua pelajar.

Sehingga dari pertemuan tersebut disepakati masalah dan diselesaikan secara damai dan kekeluargaan.

Dua pihak sekolah negeri itu mengambil tindakan tegas, jika ketujuh pelajar melakukan penganiayaan terhadap seorang satpam dipindahkan dari sekolah.

Laporan Wartawan TribunToraja.com, @cinnank17

Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Gubernur Sulbar Mutasi 15 Pejabat Eselon II, Berikut Nama-namanya

Lihat! Joy Tobing Bikin SBY Nangis, Ternyata Ini Masalahnya

Tribun Timur Serahkan Bantuan ke Lurah Sambung Jawa, untuk Korban Kebakaran Jl Baji Pamai

VIDEO: 5 Kapolsek Dimutasi, Ini Penjelasan Kapolres Bone

Disebut Terlalu Seksi, Ketua Waria Bulukumba Larang Pedangdut Ghea Youbi Tampil di Festival Pinisi