30 Komunitas Bakal Meriahkan Hari Perdamaian Internasional 2019 di Losari
Aliansi perdamaian Makassar akan menggelar Perayaan Hari Internasional 2019 di Pantai Losari, Minggu (22/9/2019),
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Aliansi perdamaian Makassar akan menggelar Perayaan Hari Internasional 2019 di Pantai Losari, Minggu (22/9/2019).
Mulai pukul 06.00 wita hingga 10.00 wita.
Bertajuk Merayakan Keberagaman dan Perdamaian untuk Indonesia: Makassar Anti Kekerasan dan Diskriminasi, Aliansi ini diinisiasi 30 komunitas yang konsen pada isu perdamaian di Makassar.
Ini Riwayat Penyakit Presiden Ketiga RI BJ Habibie: Meninggal Dunia Setelah Dirawat 11 Hari
Mata Najwa, Najwa Shihab Baca Surat Cinta untuk DPR RI: KPK Almarhum, DPR Senyum, Presiden Maklum
Keterwakilan Perempuan di DPRD Makassar Meningkat 10 Persen
Antara lain, LAPAR Sulsel, KITA Bhinneka, Gusdurian Makassar, Permabudhi, Persaudaraan Lintas Iman (PLI).
Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI), Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), JALIN Harmoni, OASE Intim, PMII Gowa.
Turut bergabung Kontras, BEM STT Intim, MIPG, PMII Metro, Komunitas Pohon Kearifan (KPK), Pemuda Katolik, HMJ Studi Agama-agama UIN Alauddin, Masagena.
Peace Indonesia South Sulawesi (PISS), ARI, Nusantara Institute, AIM, Mahasiswa Papua dan lainnya.
Perayaan ini akan dikemas dengan berbagai rangkaian acara, yakni, kampanye (offline dan online), doa bersama, penampilan seni, bagi-bagi selebgram dan banyak lagi.
Demikian disampaikan Sekretaris Oase Intim, Christin Hutubessy.
Ia mengatakan, kegiatan ini bentuk keprihatinan terhadap tindakan diskriminasi dan in toleransi terhadap kelompok minoritas di Indonesia, khususnya Makassar.
Ini Riwayat Penyakit Presiden Ketiga RI BJ Habibie: Meninggal Dunia Setelah Dirawat 11 Hari
Mata Najwa, Najwa Shihab Baca Surat Cinta untuk DPR RI: KPK Almarhum, DPR Senyum, Presiden Maklum
Keterwakilan Perempuan di DPRD Makassar Meningkat 10 Persen
"Tujuannya agar tidak terjadi lagi aksi-aksi diskriminasi yang bernunansa identitas di Makassar," katanya pada Tribun Timur, Rabu (11/9/2019).
"Kami ingin menunjukkan, apapun latar belakang, suku, agama, ras tidaklah pantas mendapat perlakuan tidak adil karena mencintai perbedaan itu indah," lanjutnya.
Christin menambahkan, kampanye ini juga menjadi bentuk seruan agar pemerintah menjalankan amanat konstutisi.
"Semoga ke depannya pemerintah dapat melindungi semua lapisan masyarakat tanpa melihat latar belakang identitas, terutama kelompol yang dianggap minoritas," tuturnya.
Direktur LAPAR Sulsel, Muh.Iqbal Arsyad menambahkan aliansi ini mimpi kita bersama dalam menkonsolidasikan komunitas-komunitas perdamain di Kota Makassar yang saat ini lagi banyak berkembang.