Tribun Wiki
Menolak Lupa 15 Tahun Tewasnya Pejuang HAM Munir Diracun, Ini Profilnya, dan Peristiwanya
Sejumlah upaya pengungkapan telah dilakukan untuk mencari pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan Munir.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
Terang, seperti nama "Munir" yang bermakna "bercahaya".
Seperti makna puisi "Munir" yang ditulis Ahmad Mustofa Bisri, Munir memang nama yang sederhana.
Namun, namanya yang bermakna "menyinari" menyimpan "kekuatannya yang elegan".
"Di masa para pengecut berlindung pada arogansi kekuasaan Kau tampil hampir sendirian melawan kelaliman." Untuk mengenang sosok Munir, Kompas.com akan menyajikan serangkaian artikel khusus pada September ini, sejak Sabtu (7/9/2019).
Tentunya artikel ini disertai harapan, agar cahaya itu tak pernah redup, agar menjawab tanya di akhir puisi Gus Mus...
"Tapi mengapa kau dijemput terlalu pagi Mungkinkah pohon yang kau rawat selama ini akan bersemi?" ... Agar yang dirawat dan terkena sentuhan cahaya itu akan bersemi
Siapa Munir?
Dilansir dari wikipedia, Munir Said Thalib lahir di Malang, Jawa Timur.
Ia adalah seorang aktivis HAM Indonesia keturunan Arab-Indonesia.
Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial.
Saat menjabat Dewan Kontras, namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu.
Saat itu dia membela para aktivis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Kopassus.
Masa muda
Ia merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara Said Thalib dan Jamilah.
Munir sempat berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dan mendapat gelar sarjananya.