Bangunan Baru RSUD Salewangang Maros Dikeluhkan Warga, ini Masalahnya
Seorang keluarga pasien, Hamzan mengatakan, Sabtu (7/9/2019) bangunan ruang rawat inap lantai tiga diduga menyalahi beberapa syarat.
Penulis: Amiruddin | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Pembangunan ruang Rawat Inap RSUD Salewangan Kabupaten Maros tahun 2019 menuai sorotan pasien dan pihak keluarga.
Seorang keluarga pasien, Hamzan mengatakan, Sabtu (7/9/2019) bangunan ruang rawat inap lantai tiga diduga menyalahi beberapa syarat.
Sehingga dinilai mengganggu sekitaran ruang perawatan pasien.
SEDANG BERLANGSUNG Link Live Streaming Timnas U-19 Indonesia vs Iran, Kalah 1-0
Berikut Jadwal Kejurda Futsal Gubernur Sulsel di Barru
Pamit, Maudy Ayunda Rilis Lagu Goodbye, Ini Lirik dan Artinya
Keluarga pasien dan para pengunjung, yang berada dekat dengan ruang perawatan mengeluhkan banyaknya debu.
Pembangunan gedung tidak dipagari dengan menggunakan seng atau jaring pengaman lainnya.
Hal itu membuat debu berterbangan yang bersumber dari hasil bongkaran material, serta operasional peralatan yang bekerja di dalam komplek rumah sakit.
“Proyek pembangunan gedung ruang rawat inap Salewangan Maros sangat menggangu. Warga sekitar, pasien, keluarga dan para pengunjung merasa tidak nyaman. Banyak debu," kata Hamzan.
Seharusnya pekerja, memasang pagar seng dan menutup dengan rapat, sampai debu proyek tidak merugikan pasien dan pengunjung lainnya.
"Yang terjadi di lapangan hanya menggunakan terpal plastik yang dibentang sepanjang area proyek sebagai pengaman," katanya.
SEDANG BERLANGSUNG Link Live Streaming Timnas U-19 Indonesia vs Iran, Kalah 1-0
Berikut Jadwal Kejurda Futsal Gubernur Sulsel di Barru
Pamit, Maudy Ayunda Rilis Lagu Goodbye, Ini Lirik dan Artinya
"Pekerja hanya menutup sebagian dari area proyek, cara pemasangannya pun tidak bagus," katanya.
Warga pertanyakan fungsi pengwasan Dinas Kesehatan atau pihak terkait lainnya.
Dia berharap penegak hukum, supaya melakukan pengawasan pembangunan, sebelum muncul masalah terhadap kegiatan yang dimaksud.
"Kita tidak berharap penegak hukum di daerah ini, menjadi lemah dalam segala pengawasan," ujar dia.
Sementara seorang pekerja hanya menjalankan perintah bos saja.
"Saya hanya bekerja di sini," kata pria itu. (*)
Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: