Nekat! Sekelompok Pemuda di Makassar Keroyok Prajurit TNI
Prajurit TNI tersebut adalah Pratu Rahman (35) warga Kerung-kerung, Kota Makassar. Diduga dianiaya oleh sekelompok pemuda di Jl Kerun-kerung setelah
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seorang prajurit TNI korban penganiayaan di Jl Kerung-kerung, lorong 47, Makassar, Jumat (6/9/2019) pada pukul 00.10 Wita.
Prajurit TNI tersebut adalah Pratu Rahman (35) warga Kerung-kerung, Kota Makassar. Diduga dianiaya oleh sekelompok pemuda di Jl Kerun-kerung setelah terjadi cekcok.
Kasatreskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko membenarkan hal tersebut. Ia, Indratmoko mengatakan, korban sempat alami penganiayaan tapi cepat melapor.
Ini Cara Direktur Rumah Sakit Ananda Kenalkan Kepedulian Sosial ke Neymar
10 Fakta Veronica Koman, Diburu Interpol Usai Tersangka Kerusuhan Papua, Ini Kampus & Prestasinya
Meriahkan Piala Gubernur, Dua Tim Futsal Sidrap Menuju Barru
"Korban (Pratu Rahman) cepat melapor ke Mapolsek Makassar, korban sempat alami pemukulan dari salah satu pelaku (Aksan)," kata Indratmoko kepada tribun, siang.
Korban Pratu Rahman melaporkan kasus pemkkulan dirinya berdasarkan nomor LP : LP / 381 / K / IX /2019 / Sek Mksr / Tabes Mlsr. Terhitung tanggal 5 September 2019.
Kata AKBP Indratmoko, pelaku bernama Akshan (20) warga Jl Kerung-kerung, Kota Makassar. Pelaku diduga kuat merupakan tetanggal korban di Jl Kerung-kerung 47.
Lanjut Indratmoko, dugaan penganiayaan tersebit terjadi berawal dari keributan di Jl Kerung-kerung 47 B libatkan seorang driver ojek online (ojol) dengan beberapa warga.
Dimana saat itu warga sedang berada di lokasi memberhentikan Driver ojol, karena dianggap balap-balap sesaat setelah dari sebuah warung nasi kuning di lokasi TKP.
Ini Cara Direktur Rumah Sakit Ananda Kenalkan Kepedulian Sosial ke Neymar
10 Fakta Veronica Koman, Diburu Interpol Usai Tersangka Kerusuhan Papua, Ini Kampus & Prestasinya
Meriahkan Piala Gubernur, Dua Tim Futsal Sidrap Menuju Barru
Tak lama kemudian, ayah pelaku (Akshan), Abraham datang dengan keadaan mabuk. Driver Ojol itu pun sempat diperingatkan, agar tidak melakukan balap-balap dilokasi.
"Tapi pemilik warung nasi kuning tersebut diduga panik dan memanggil iparnya itu si korban, korban pum melerai itu, tapi malah ditarik bajunya," ujar AKBP Indratmoko.
Dari hasil pemeriksaan penyidik, Abraham dan anaknya (Akshan) diduga dipengaruhi oleh alkohol atau minuman keras (Miras), sehingga kedua pelaku tidak mengontrol.
Pelaku Akshan sempat memukul bagian wajah Pratu Rahman menggunakan tangan kanan. Disebut juga, teman-teman pelaku juga ikut mengeroyok dan pukul korban.
"Akibatnya, baju korban robek. Korban juga mengalami luka gores pada bagian dada. Kini sudah ada empat pelaku yang sudah diamankan Polsek," jelas Indratmoko.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: